Monday 28 May 2012

TOGA

        Kita ketahui di era sekarang ini banyak obat2 kimia yang beredar di pasaran hampir semua penyakit sudah ada obatnya namun yang perlu kita pertanyaakan apakah obat2 tersebut selamanya akan baik untuk kesehatan kita????
          postingan kali ini sya akan mengulas sedikit tentang obat2 herbal atau alami obat2 alami ini sangat mudah di dapat di sekitar kita karena obat alami ini merupakan tumbuhan yang hidup di sekitar kita  hanya saja terkadang kita tidak mengetahui bahwa tanaman2 tersebut merupakan obat yang manjur serta baik intuk kesehatan kita..
        tanaman2 bermacam2 jenisnuya ada yang berupa rumput2tan,,bunga,,buah2an dan sayur2an dengan melakukan penanaman TOGA kita juga dapat mempeoleh pendapatan yang cukup besar bila di kembangkan dengan baik karena ada beberapa jenis tanaman obat yang banyak di butuhkan di pabrik2 jamu 
          disini sya akan membahas beberapa jenis tanaman obat dari jenis rumput2tan antara lain :
Berikut ini adalah beberapa khasiat dari rumput mutiara yang dapat digunakan sebagai obat :
1. Menghilangkan panas dan toksin ( racun )
2. Sebagai anti radang
3. Meluruhkan air kemih ( diuretik )
4. Mengaktifkan peredaran darah
5. Penyakit yang terkait dengan gangguan pernapasan, seperti : radang amandel, radang tenggorokan, bronchitis, pneumonia
6. Mengobati hepatitis
7. Radang panggul
8. Mengobati infeksi saluran kemih
9. Mengobati bisul, memar akibat benturan atau pukulan
10. Mengobati bronchitis, tonsilis
11. Memperlancar saluran sperma
12. Membantu mengatasi dan menghambat pertumbuhan berbagai macam kanker, seperti : kanker lymposarcoma, kanker lambung, kanker servics, kanker payudara, kanker rectum, kanker nasofaring
13. Serta dapat digunakan untuk mengobati bagian tubuh yang terkena siraman air panas
14. Membantu menjaga fungsi hati
15. Mengobati radang usus buntu, lambung dan penyakit lainnya
Manfaat dan khasiat lain tanaman kemboja
1. Teh bunga kemboja
Bunga kamboja yang diseduh bersama teh atau tanpa teh dipercaya bermanfaat memberikan efek adem, sejuk dan baik bagi pencernaan. Sehingga teh bunga kamboja ini sangat baik dikonsumsi secara rutin bagi seseorang yang ingin sehat secara alami.
2. Pelengkap sayuran
Bunga kamboja segar yang dimasak sebagai pelengkap sayuran memberikan cita rasa sedap, memberikan efek terapi dan bermanfaat bagi kesehatan.
3. Sebagai Antibiotik
Karena bersifat racun dan bisa mematikan kuman, getah kamboja dengan dosis yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai antibiotik. Dalam getah kemboja terkandung alkaloid, tanin, flavonoid dan tripterpenoid, tapi yang terdeteksi pada ekstrak getah hanya triterpenoid pentasiklik.
4. Mengobati bisul
Daun bunga kamboja bisa dimanfaatkan sebagai obat bisul. Cara pemakaian; daun kamboja yang masih muda dan segar dipanaskan diatas api sampai layu, kemudian olesi dengan sedikit minyak zaitun. Selanjutnya daun tersebut ditempelkan pada bisul selagi masih panas. Ulangi hingga bisul mengempes.
5. Mengobati kaki bengkak
Sementara itu akar dan batangnya dipercaya bisa mengatasi kaki bengkak dan tumit pecah-pecah. Caranya: akar dan daun bunga kamboja direbus hingga mendidih, kemudian tambahkan garam mineral secukupnya. Gunakan air rebusan tersebut untuk merendam kaki dua kali sehari.
6. Mengobati sakit gigi
Untuk menghilangkan rasa sakit pada gigi berlubang. Ambillah beberapa tetes getah kamboja dengan menggunakan kapas, kemudian letakkan si kapas di gigi yang sakit. Hati-hati, jangan sampai mengenai gigi yang tidak sakit. Dosisnya 1-2 kali sehari. Namun, pengobatan dengan getah ini hanya bersifat sementara saja, dan tak bisa menyembuhkan secara tuntas.
7. Mengobati frambusia
Untuk obat frambusia, ambillah kulit batang kamboja sebanyak 3 telapak tangan, kemudian dicuci dan dipotong-potong. Rebus dengan air bersih sebanyak kira-kira 3 liter sampai mendidih, selama 15 menit. Tunggu sampai hangat atau suam-suam kuku. Selanjutnya, manfaatkan air rebusan ini untuk mandi atau berendam.

8. Gonorrhoea / kencing nanah

Ada yang meyakini bahwa dengan meminum rebusan akar semboja, penderita penyakit menular seksual (PMS) kencing nanah atau gonorrhoea / GO dapat disembuhkan.

9. Borok

Oleskan getah kamboja pada borok yang sudah dicuci dengan air hangat.
10. Kutil
Oleskan 1 sendok teh getah pohon kamboja pada kulit beberapa kali selama beberapa hari sampai kutil hilang.

11. Mengeluarkan duri

Oleskan getah kamboja pada bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.
12. Tumit pecah-pecah
Sepotong kulit kamboja direbus dengan 3 liter air sampai mendidih. Hangat-hangat rendamkan kaki yang sakit.
Khasiat Daun Ubi Kayu
Khasiat Daun Ubi Kayu
 Daun ubi kayu mempunyai khasiat yang penting diantaranya untuk mengobati penyakit Reumatik. caranya beberapa lembar daun ubi kayu dicampur dengan sedikit kapur sirih ditumbuk sampai halus,kemudian digosok gosokan di bagian yang terasa sakit,pegal dan nyeri,harus dilakukan secara rutin.

1.       Meniran (Phylanthus urinaria, Linn.)

[Image: EZ0Vl.jpg]

Morfologi Meniran : Batang , berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Daun : Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga, terdapat pada ketiak daun menghadap kearah bawah. Syarat Tumbuh, meniran tumbuhan yang berasal dari daerah tropis dan tumbuh liar di Hutan-hutan, ladang-ladang, Kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.
Meniran mengandung filantin, hipofilantin, kalium, damar dan tannin. Filantin dan hipofilantin berkhasiat melindungi sel hati dan zat toksik (hepatoprotektor).
Meniran berkhasiat membersihkan hati/ sakit kuning (liver),ayan, pereda demam, peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh haid,disentri, mengobati jerawat dan menambah nafsu makan.



2. Rumput Teki ( Cyperus rotundus )

[Image: yBWJw.jpg]

Tanaman ini tarmasuk dalam family Cyperaceae. Rumput teki merupakan rumput semu menahun, tingginya 10-95 cm. Batang rumputnya berbentuk segitiga dan tajam. Daunnya berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang. Akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah. Helaian daun berbentuk pita bersilang sejajar. Permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang daun 10-30 cm dan lebar 3-6 cm.
Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Menurut Ir. Heru, bagian rumput teki yang bisa digunakan adalah umbinya yang mengandung alkaloid, flavonoid, sineol, pinen, siperon, rotunal, siperenon, dan siperol. Sifat kimiawi dan efek farmakologis rumput teki adalah rasa pedas, sedikit pahit, dan manis, berkhasiat menormalkan siklus haid, menghilangkan rasa sakit (analgesik) dan sebagai penenang (sedatif). Dalam TCM, tambah Retno, rumput teki masuk meridian hati dan san ciao.
Dalam konsep TCM, rimpang teki punya sifat mendinginkan. Secara empiris, teki telah lama digunakan masyarakat Cina dan India sebagai obat peluruh haid. Sebuah situs kesehatan menyebutkan, penelitian di Cina menemukan bahwa secara tunggai maupun kombinasi, 6-9 gram rimpang teki bisa membantu meringankan ketidakteraturan siklus haid serta meringankan sindrom pramenstruasi (PMS). Rimpang teki juga sering dipakai untuk meningkatkan nafsu makan, meredakan demam, dan meringankan penyakit hati. Di India digunakan sebagai produk perawatan rambut dan kulit. Kandungan minyak atsirinya digunakan sebagai parfum.
2.       Bandotan (Ageratum conyzoides)

[Image: VMFV9.jpg]

Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing.
Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah. Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, panjang lk. 2 mm; berambut sisik 5, putih.
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika. Didatangkan ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas di Indonesia. Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah yang mengering, ladang, pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan. Di luar Indonesia, bandotan juga dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di Afrika, Asia Tenggara, Australia, serta di Amerika Serikat.
Manfaat babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Menurut Heyne, daun tumbuhan ini diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang masih segar. Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat demam; ekstraknya dapat diminum.
Meski demikian, tumbuhan ini juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida dan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini mengandung alkaloid pirolizidina.
4. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta )

[Image: Euv9y.jpg]

Terna, tegak atau memanjat, tinggi lebih kurang 20 cm, batang berambut, percabangan selalu keluar dan pangkal batang dan tumbuh ke atas, warna merah atau keunguan. Daun berbentuk jonong meruncing sampai tumpul, tepi daun bergerigi. Perbungaan bentuk bola keluar dan ketiak daun bergagang pendek, berwarna dadu atau merah kecoklatan. Bunga mempunyai susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga yang masing-masing terdiri atas empat bunga jantan.
Patikan kebo mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan anti pruritic (menghilangkan gatal). Kandungan kimiawi yang sudah diketahui dari patikan kebo antara lain, taraxerol, friedlin, betha amyrin, betasitosterol, beta eufol, euforbol, triterpenoid, tirukalol, eufosterol, hentriacontane, flavonoid, tanin, elagic acid. Dan berdasarkan catatan hasil penelitian dan pengalaman di berbagai daerah dan penyakit negara, tanaman ini dapat mengobati disentri, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan, astma, dan radang kelenjar susu atau payudara bengkak.

5. Putri Malu ( Mimosa pudica )

[Image: NcnGO.jpg]

Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/”layu” dengan sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit keadaannya akan pulih seperti semula. Tumbuhan ini memiliki banyak sekali nama lain sesuai sifatnya tersebut, seperti makahiya (Filipina, berarti “malu”), mori vivi (Hindia Barat), nidikumba (Sinhala, berarti “tidur”), mate-loi (Tonga, berarti “pura-pura mati”) . Namanya dalam bahasa Cina berarti “rumput pemalu”. Kata pudica sendiri dalam bahasa Latin berarti “malu” atau “menciut”.Keunikan dari tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera “menutup”. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh. Gerak ini disebut seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya sentuhan. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali setelah matahari terbit.
Tumbuhan semak berduri Putri Malu (Mimosa Pudica) ini memiliki sifat manis dan agak dingin, hingga disebut putri pemalu. Sifat dari Putri Malu atau Mimosa Pudica yang pemalu ternyata mempunyai beberapa manfaat dan Khasiat untuk kesehatan, seperti : peluruh dahak, anti batuk, penurun panas anti radang, peluruh air seni, mengobati gangguan/sulit tidur (insomnia) dll.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...