Sunday 27 May 2012

makalah hormon

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
     makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dan pertumbuhan.. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HORMON TUMBUHAN
     hormon tumbuhan adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara baik baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia
     Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah makalah yang sudah saya susun dengan lengkap...........

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Makhluk hidup selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya penambahan substansi termasuk di dalamnya ada perubahan bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan dewasa apabila alat perkembangbiakannya telah berfungsi. Seperti pada tumbuhan apabila telah berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan dewasa.
Tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan seperti memanjangnya batang, akar dan sebagainya.Pemekaran bunga, pemasakan buah adalah slaah satu perkembngan yang dialami oleh tumbuhan.Pemekaran bunga dan pemasakan buah kalau kita teliti lebih lanjut sangatlah bervariasi sesuai dengan lingkungan dan jenis pohon itu sendiri. Kalau kita amati, pada saat musim-musim tertentu pertumbuhan bunga sangat pesat dan begitu juga dengan pematangan buahnya. Sebenarnya apa yang mengatur semua pemekaran bunga, pemanjangan atau pertumbuhan tunas-tunas baru pada tumbuhan tersebut.
Oleh sebab itu kita harus tahu hal-hal yang menyebabkan semua kejadian yang terjadi pada tumbuhan tersebut.Hormon merupakan hasil sekresi dalam tubuh yang dapat memacu pertumbuhan, tetapi ada pula yang dapat menghambat pertumbuhan
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan hormone tumbuhan?
1.2.2. Hormon apakah yang merangsang pertumbuhan tumbuhan?
1.2.3. Hormon apakah yang menjadi penghambat tumbuhan?
C.       Manfaat
Agar mahasiswa dapat memahami segala proses aktivitas yang terjadi pada tumbuhan salah satunya ialah adanya faktor Hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan danpertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannyatidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhentimelakukan aktifitas hidup. Faktor pengaruh tersebut yakni :1. Faktor Suhu / Temperatur LingkunganTinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksidan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang daribatas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti2.
Faktor Kelembaban / Kelembapan UdaraKadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkanair lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan selyang lebih cepat.3. Faktor Cahaya MatahariSinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanamanitu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah,justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.4.
Faktor HormonHormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan danpertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelinuntuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahansel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang. Mengenai hormon tanamanakan dijelaskan pada artikel lain yang dapat dicari melalui fitur pencarian di sebalan kiri situsorganisasi.org ini.Pada umumnya dikenal lima kelompok hormon tumbuhan: auksin, sitokinin,giberelin, etilen, dan inhibitor  Namun demikian menurut perkembangan riset terbaruditemukan molekul aktif yang termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan polyaminesseperti putrescine, sperminedanspermidine.



A.    Pengertian Hormon Tumbuhan

Hormon tumbuhan, atau pernah dikenal juga dengan fitohormon, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Penggunaan istilah “hormon” sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan.Namun demikian, berbeda dari hewan, hormon tumbuhan dapat bersifat endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan, maupun eksogen, diberikan dari luar sistem individu.Hormon eksogen dapat juga merupakan bahan non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan). Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan ini dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh
Hormon tumbuhan merupakan bagian dari sistem pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kehadirannya di dalam sel pada kadar yang sangat rendah menjadi prekursor (“pemicu”) proses transkripsi RNA. Hormon tumbuhan sendiri dirangsang pembentukannya melalui signal berupa aktivitas senyawa-senyawa reseptor sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan yang terjadi di luar sel. Kehadiran reseptor akan mendorong reaksi pembentukan hormon tertentu. Apabila konsentrasi suatu hormon di dalam sel telah mencapai tingkat tertentu, atau mencapai suatu nisbah tertentu dengan hormon lainnya, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai berekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya.
B.     Macam-macam Hormon pada Tumbuhan
Macam hormon yang terdapat pada tumbuhan, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, etilen, asam traumalin, asam absisat, kalin.
1.       Hormon Auksin
Istilah auksin ( auxin ) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin sesungguhnya memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun dikotil. Auksi alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat ( Indolecetid acid, IAA ). Selain auksin alamiah ini beberapa senyawa lain, termasuk beberapa senyawa sintetik, memiliki aktivitas auksin. Namun diseluruh bab ini nama auksin digunakan khusus untuk IAA. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang peling penting adalah merangsang perkembangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang
2.      Sitokinin Sitokinin ( cytokinin )
Ditemukan pada waktu para saintis sedang melakukan upaya uji coba untuk menemukan aditif kimiawi yang bias meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan di dalam kultur jaringan. Pada tahun 1940-an johanes van Overbeek yang bekerja pada Cold Spring Harbor Laboratory di new York, menemukan bahwa ia dapat merangsang pertumbuhan embrio tumbuhan dengan cara menambahkan santan, endosperma cairdari biji kelapa raksasa, ke media kulturnya. Satu decade sesudahnya, Folke skoog dan Carlos O. Miller, di university of Wisconsin, menginduksi pembelahan sel tembakau yang sedang ditumbuhkan dalam kultur dengancara menambahkan sempel DNA yang sudah membusuk. Unsure penyusun aktif pada kedua adiktif itu ternyata adalah bentuk-bentuk adenine yang sudah termodifikasi, yaitu salah satu komponen asam-nukleat. Pengatur-pengatur pertumbuhan ini diberi nama sitokinin karena mereka merangsang sitokinesis atau pembelahan sel. Dari berbagai macam sitokinin yang terdapat secara alamiah pada tumbuhan yang paling umum adalah zeatin, yang dinamai demikian karena senyawa ini pertama kali ditemukan pada jagung ( Zea mays ) setelah mempelajari beberapa fungsi sitokinin, perhatikan bahwa hormon-hormon ini diperkuat atau diperlemah oleh hormon-hormon lain khususnya auksin.
3.      Giberelin
Beberapa abad yang lalu petani di asia mengamati beberapa benih yang tumbuh luar biasa tinggi di sawahnya. Sebelum bibit padi ini dewasa dan berbunga, padi tumbuh sedemikian tinggi dan kurus sehingga roboh. Di jepang, kelainan pola pertumbuhan ini dikenal sebagai bukanea, atau “ Penyakit Benih Bodoh “ pada tahun 1926, E. Kurosawa, seorang saintis jepang menemukan bahwa penyakit itu disebabkan oleh genus gibbereila. Pada akhir tahun 1930-an, saintis jepang telah meyakini bahwa fungsi menyebabkan pemanjangan padi secara berlebihan dengan cara mensekresi suatu bahan kimia, yang diberi nama giberelin. Saintis barat akhirnya mengetahui dan mempelajari giberelin setelah PD II. Selama 30 tahun belakangan, saintis telah mengidentifikasi lebih dari 80 giberelin yang berbeda yang ditemukan secara alami dalam tumbuhan, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit dalam setiap spesies tumbuhan. Benih padi yang jelek kelihatannya, menderita kelebihan dosis pengaturan pertumbuhan yang biasanya ditemukan dengan konsentrasi yang lebih rendah pada tumbuhan lain
4.       Asam Abisat
Hormon yang telah kita pelajari sejauh ini yaitu auksin,sitokinin dan giberelin, umumnya merangsang pertumbuhan tumbuhan.sebaliknya, terdapat masa pada kehidupan tumbuhan yang sangat menguntungkan apabila tumbuhan memperlambat pertumbuhan dan mengambil suatu keadaan dorman (istirahat). Hormon asam abisat (Abscisic acid, ABA), yang dihasilkan pada tunas terminal, akan memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan primordial daun untuk berkembang menjadi sisik yang akan melindungi tunas yang dorman pada musim dingin. Hormon tersebut juga menghambat pembelahan sel kambium pembuluh. Dengan demikian, ABA tersebut membantu mempersiapkan tumbuhan untuk menghadapi musim dingindengan cara menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder.
5.       Etilen
Pada awal abad kedua puluh, jeruk dimatangkan dengan “memeram” dalam lumbung yang dilengkapi dengan komporminyak tanah. Petani buah yakin bahwa panas itulah yang mematangkan buat itu, akan tetapi kompor baru yang pembakarannya lebih bersih tidak menyebabkan buah menjadi matang. Para ahli fisiologi tumbuhan kemudian mempelajari bahwa pematangan dalam lumbung sesungguhnya disebabkan oleh etilen, yaitu suatu gas hasil samping pembakaran minyak tanah. Para peneliti kemudian menunjukkan bahwa tumbuhan menghasilkan etilennya sendiri sebagai hormon, dan hormon ini memicu berbagai macam respons selain pematangan buah. Etilen berbeda dari hormon tumbuhan lainnya karena hormon etilen berwujud gas. Etilen berdifusi ke dalam tumbuhan melalui ruangan udara di antara sel-sel. Etilen yang terlarut dapat masuk dari satu sel ke sel lain melalui simplas.
6.      Oligosakarin
Oligosakarin (oligossaccaharin) adalah gula berantai pendek yang dilepaskan dari dinding sel melalui kerja enzim hidrolitik pada selulosa dan pektin. Hormon ini memicu respon pertahanan tumbuhan akibat masuknya pathogen. Oligosakarin juga membantu mengatur pertumbuhan ,diferensiasi seluler dan perkembangan bunga.
7.      Brasinostreroid
Brasinostreroid adalah nama yang diberikan karena strukturnya (brasinosteroid adalah steroid yang secara kimiawi mirip dengan kolesterol dan hormon kelamin hewan) dan asal tumbuhan dimana mereka ditemukan pertama kali (anggota family mustard brassicaceae). Hormon ini sekarang diketahui ada pada seluruh kingdom tumbuhan dan diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal.Sebagai contoh,suatu mutan Arabidopsis dengan pertumbuhan yang sangat terhambat akan tumbuh secara normal jika diterapi dengan brasinosteroid tertentu.para peneliti telah melacak mutasi sampai pada gen yang secara normal mengkode salah satu enzim yang diperlukan untuk sintetis hormon steroid ini.


BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Hormon tumbuhan adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Hormon tumbuhan ada yang berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan seperti hormon etilen, hormon geberelin, hormon sitokinin dan hormon auksin.Ada juga hormon yang berfungsi sebagai penghambat tumbuhan seperti hormon asam absisat dan hormon pertahanan terhadap patogen seperti hormon oligosakarin. Dengan adanya hormon-hormon tersebut tumbuhan dapat menyesuaikan diri untuk tetap bertahan hidup menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...