A. LATAR BELAKANG
makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dan pertumbuhan.. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HORMON TUMBUHAN
hormon tumbuhan adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara baik baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia
Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah makalah yang sudah saya susun dengan lengkap...........
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makhluk
hidup selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses
kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya
penambahan substansi termasuk di dalamnya ada perubahan bentuk yang menyertai
penambahan volume tersebut. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan
pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan
dewasa apabila alat perkembangbiakannya telah berfungsi. Seperti pada tumbuhan
apabila telah berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan dewasa.
Tumbuhan
juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan seperti memanjangnya batang, akar
dan sebagainya.Pemekaran bunga, pemasakan buah adalah slaah satu perkembngan
yang dialami oleh tumbuhan.Pemekaran bunga dan pemasakan buah kalau kita teliti
lebih lanjut sangatlah bervariasi sesuai dengan lingkungan dan jenis pohon itu
sendiri. Kalau kita amati, pada saat musim-musim tertentu pertumbuhan bunga
sangat pesat dan begitu juga dengan pematangan buahnya. Sebenarnya apa yang
mengatur semua pemekaran bunga, pemanjangan atau pertumbuhan tunas-tunas baru
pada tumbuhan tersebut.
Oleh sebab itu kita harus tahu
hal-hal yang menyebabkan semua kejadian yang terjadi pada tumbuhan
tersebut.Hormon merupakan hasil sekresi dalam tubuh yang dapat memacu
pertumbuhan, tetapi ada pula yang dapat menghambat pertumbuhan
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat
kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan hormone tumbuhan?
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan hormone tumbuhan?
1.2.2. Hormon apakah yang merangsang
pertumbuhan tumbuhan?
1.2.3. Hormon apakah yang menjadi penghambat
tumbuhan?
C.
Manfaat
Agar mahasiswa dapat memahami segala
proses aktivitas yang terjadi pada tumbuhan salah satunya ialah adanya faktor
Hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak
faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan danpertumbuhan
tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannyatidak
terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu
berhentimelakukan aktifitas hidup. Faktor pengaruh tersebut yakni :1. Faktor
Suhu / Temperatur LingkunganTinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang
menentukan tumbuh kembang, reproduksidan juga kelangsungan hidup dari tanaman.
Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22derajat celcius sampai dengan 37
derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang daribatas normal tersebut
dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti2.
Faktor
Kelembaban / Kelembapan UdaraKadar air dalam udara dapat mempengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.Tempat yang lembab menguntungkan bagi
tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkanair lebih mudah serta berkurangnya
penguapan yang akan berdampak pada pembentukan selyang lebih cepat.3. Faktor
Cahaya MatahariSinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan
cahaya matahari, maka tanamanitu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu
kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah,justru sinar mentari dapat
menghambat proses pertumbuhan.4.
Faktor
HormonHormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan danpertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan
sel, hormon giberelinuntuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin
untuk menggiatkan pembelahansel dan hormon etilen untuk mempercepat buah
menjadi matang. Mengenai hormon tanamanakan dijelaskan pada artikel lain yang
dapat dicari melalui fitur pencarian di sebalan kiri situsorganisasi.org
ini.Pada umumnya dikenal lima kelompok hormon tumbuhan: auksin,
sitokinin,giberelin, etilen, dan inhibitor
Namun demikian menurut perkembangan riset terbaruditemukan molekul aktif
yang termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan polyaminesseperti putrescine,
sperminedanspermidine.
A. Pengertian
Hormon Tumbuhan
Hormon tumbuhan, atau pernah dikenal
juga dengan fitohormon, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien),
baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar
sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol
per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan
pergerakan (taksis) tumbuhan. Penggunaan istilah “hormon” sendiri menggunakan
analogi fungsi hormon pada hewan.Namun demikian, berbeda dari hewan, hormon
tumbuhan dapat bersifat endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang
bersangkutan, maupun eksogen, diberikan dari luar sistem individu.Hormon
eksogen dapat juga merupakan bahan non-alami (sintetik, tidak dibuat dari
ekstraksi tumbuhan). Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan ini dipakai
pula istilah zat pengatur tumbuh
Hormon tumbuhan merupakan bagian
dari sistem pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kehadirannya di
dalam sel pada kadar yang sangat rendah menjadi prekursor (“pemicu”) proses
transkripsi RNA. Hormon tumbuhan sendiri dirangsang pembentukannya melalui
signal berupa aktivitas senyawa-senyawa reseptor sebagai tanggapan atas
perubahan lingkungan yang terjadi di luar sel. Kehadiran reseptor akan mendorong
reaksi pembentukan hormon tertentu. Apabila konsentrasi suatu hormon di dalam
sel telah mencapai tingkat tertentu, atau mencapai suatu nisbah tertentu dengan
hormon lainnya, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai berekspresi.
Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses
adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup jenisnya.
B.
Macam-macam Hormon pada Tumbuhan
Macam hormon yang terdapat pada
tumbuhan, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, etilen, asam
traumalin, asam
absisat, kalin.
1.
Hormon Auksin
Istilah
auksin ( auxin ) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan
kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin sesungguhnya
memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun dikotil. Auksi alamiah yang
diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat
( Indolecetid acid, IAA ). Selain auksin alamiah ini beberapa senyawa lain,
termasuk beberapa senyawa sintetik, memiliki aktivitas auksin. Namun diseluruh
bab ini nama auksin digunakan khusus untuk IAA. Meskipun auksin mempengaruhi
beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang peling penting
adalah merangsang perkembangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang
2.
Sitokinin Sitokinin ( cytokinin )
Ditemukan pada waktu para saintis
sedang melakukan upaya uji coba untuk menemukan aditif kimiawi yang bias
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan di dalam kultur
jaringan. Pada tahun 1940-an johanes van Overbeek yang bekerja pada Cold Spring
Harbor Laboratory di new York, menemukan bahwa ia dapat merangsang pertumbuhan
embrio tumbuhan dengan cara menambahkan santan, endosperma cairdari biji kelapa
raksasa, ke media kulturnya. Satu decade sesudahnya, Folke skoog dan Carlos O.
Miller, di university of Wisconsin, menginduksi pembelahan sel tembakau yang
sedang ditumbuhkan dalam kultur dengancara menambahkan sempel DNA yang sudah
membusuk. Unsure penyusun aktif pada kedua adiktif itu ternyata adalah
bentuk-bentuk adenine yang sudah termodifikasi, yaitu salah satu komponen
asam-nukleat. Pengatur-pengatur pertumbuhan ini diberi nama sitokinin karena
mereka merangsang sitokinesis atau pembelahan sel. Dari berbagai macam
sitokinin yang terdapat secara alamiah pada tumbuhan yang paling umum adalah
zeatin, yang dinamai demikian karena senyawa ini pertama kali ditemukan pada
jagung ( Zea mays ) setelah mempelajari beberapa fungsi sitokinin, perhatikan
bahwa hormon-hormon ini diperkuat atau diperlemah oleh hormon-hormon lain
khususnya auksin.
3.
Giberelin
Beberapa
abad yang lalu petani di asia mengamati beberapa benih yang tumbuh luar biasa
tinggi di sawahnya. Sebelum bibit padi ini dewasa dan berbunga, padi tumbuh
sedemikian tinggi dan kurus sehingga roboh. Di jepang, kelainan pola
pertumbuhan ini dikenal sebagai bukanea, atau “ Penyakit Benih Bodoh “ pada
tahun 1926, E. Kurosawa, seorang saintis jepang menemukan bahwa penyakit itu
disebabkan oleh genus gibbereila. Pada akhir tahun 1930-an, saintis jepang
telah meyakini bahwa fungsi menyebabkan pemanjangan padi secara berlebihan
dengan cara mensekresi suatu bahan kimia, yang diberi nama giberelin. Saintis
barat akhirnya mengetahui dan mempelajari giberelin setelah PD II. Selama 30
tahun belakangan, saintis telah mengidentifikasi lebih dari 80 giberelin yang
berbeda yang ditemukan secara alami dalam tumbuhan, meskipun jumlahnya jauh
lebih sedikit dalam setiap spesies tumbuhan. Benih padi yang jelek
kelihatannya, menderita kelebihan dosis pengaturan pertumbuhan yang biasanya
ditemukan dengan konsentrasi yang lebih rendah pada tumbuhan lain
4. Asam Abisat
Hormon yang telah kita pelajari
sejauh ini yaitu auksin,sitokinin dan giberelin, umumnya merangsang pertumbuhan
tumbuhan.sebaliknya, terdapat masa pada kehidupan tumbuhan yang sangat
menguntungkan apabila tumbuhan memperlambat pertumbuhan dan mengambil suatu
keadaan dorman (istirahat). Hormon asam abisat (Abscisic acid, ABA), yang
dihasilkan pada tunas terminal, akan memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan
primordial daun untuk berkembang menjadi sisik yang akan melindungi tunas yang
dorman pada musim dingin. Hormon tersebut juga menghambat pembelahan sel
kambium pembuluh. Dengan demikian, ABA tersebut membantu mempersiapkan tumbuhan
untuk menghadapi musim dingindengan cara menghentikan pertumbuhan primer dan
sekunder.
5.
Etilen
Pada awal abad kedua puluh, jeruk
dimatangkan dengan “memeram” dalam lumbung yang dilengkapi dengan komporminyak
tanah. Petani buah yakin bahwa panas itulah yang mematangkan buat itu, akan
tetapi kompor baru yang pembakarannya lebih bersih tidak menyebabkan buah
menjadi matang. Para ahli fisiologi tumbuhan kemudian mempelajari bahwa
pematangan dalam lumbung sesungguhnya disebabkan oleh etilen, yaitu suatu gas
hasil samping pembakaran minyak tanah. Para peneliti kemudian menunjukkan bahwa
tumbuhan menghasilkan etilennya sendiri sebagai hormon, dan hormon ini memicu
berbagai macam respons selain pematangan buah. Etilen berbeda dari hormon
tumbuhan lainnya karena hormon etilen berwujud gas. Etilen berdifusi ke dalam
tumbuhan melalui ruangan udara di antara sel-sel. Etilen yang terlarut dapat
masuk dari satu sel ke sel lain melalui simplas.
6.
Oligosakarin
Oligosakarin (oligossaccaharin)
adalah gula berantai pendek yang dilepaskan dari dinding sel melalui kerja
enzim hidrolitik pada selulosa dan pektin. Hormon ini memicu respon pertahanan
tumbuhan akibat masuknya pathogen. Oligosakarin juga membantu mengatur
pertumbuhan ,diferensiasi seluler dan perkembangan bunga.
7.
Brasinostreroid
Brasinostreroid adalah nama yang
diberikan karena strukturnya (brasinosteroid adalah steroid yang secara kimiawi
mirip dengan kolesterol dan hormon kelamin hewan) dan asal tumbuhan dimana
mereka ditemukan pertama kali (anggota family mustard brassicaceae). Hormon ini
sekarang diketahui ada pada seluruh kingdom tumbuhan dan diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang normal.Sebagai contoh,suatu mutan Arabidopsis
dengan pertumbuhan yang sangat terhambat akan tumbuh secara normal jika
diterapi dengan brasinosteroid tertentu.para peneliti telah melacak mutasi
sampai pada gen yang secara normal mengkode salah satu enzim yang diperlukan
untuk sintetis hormon steroid ini.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hormon tumbuhan adalah sekumpulan
senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun
dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per
liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau
mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Hormon
tumbuhan ada yang berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan seperti hormon etilen,
hormon geberelin, hormon sitokinin dan hormon auksin.Ada juga hormon yang
berfungsi sebagai penghambat tumbuhan seperti hormon asam absisat dan hormon
pertahanan terhadap patogen seperti hormon oligosakarin. Dengan adanya
hormon-hormon tersebut tumbuhan dapat menyesuaikan diri untuk tetap bertahan
hidup menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
No comments:
Post a Comment