KONSEP
DASAR PERILAKU KEORGANISASIAN
Pengertian
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.(James L. Gibson, 1986).Manajemen organisasi adalah strategi pengelolaan lembaga untuk mencapai tujuan
organisasi yang efektif dan efesien.
Komponen dasar sebuah organisasi dilihat darihasil studi organisasi adalah:
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.(James L. Gibson, 1986).Manajemen organisasi adalah strategi pengelolaan lembaga untuk mencapai tujuan
organisasi yang efektif dan efesien.
Komponen dasar sebuah organisasi dilihat darihasil studi organisasi adalah:
- Anggota
- Tujuan
- Kegiatan
- Komunikasi
- Lokasi
- Bentuk
- PerilakudanBudaya
Ciri-ciri organisasi yaitu:
1.
Terdapat komponen ( atasan dan
bawahan)
2.
Adanya kerja sama (cooperative yang
berstruktur dari sekelompok orang)
3.
Ada tujuan
4.
Ada sasaran
5.
Ada keterikatan format dan tata
tertib yang harus ditaati
6.
Ada pendelegasian wewenang dan
koordinasi tugas-tugas
Karena itu organisasi dapat
dikatakan sebagai sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok,
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian
kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Unsur-Unsur Organisasi
Organisasi memiliki unsure diantara
lain:
-Proses kegiatan organisasi yang
dilakukan oleh semua orang untuk mencapai tujuan (administrasi). Di dalam
administrasi inilah adanya proses khusus yang disebut manajemen.
-Personil atau anggota yang
menggabungkan diri kedalam ikatan formal.
-Visi, yaitu pandangan atau citra
para anggota mengenai keadaan organisasinya di masa depan dan tujuan, yaiut apa
yang mau dicapainya yang sesuai dengan visinya tadi.
-Misi, atau tugas besar yang harus
diemban oleh organisasi dan tugas atau fungsi yang dibagikan kepada anggota
untuk dilaksanakan.
-Wewenang, yang merupakan legitimasi
hak bertindak tiap orang dalam melaksanakan tugas.
-Struktur, yang menunjukkan
kedudukan tiap orang didalam kelompoknya.
-Hubungan, yang menjadi dasar
kerjasama antar anggota.
-Formalitas, yaitu aturan tretulis
yang mengatur semua unsur agar menjadi resmi, sehingga organisasi menjadi
formal.
-Sumber energi, yang mendukung gerak
kelompok atau organisasi, sehingga organisasi selalu dinamis. Tak ada
organisasi yang statis, kecualki bagan strukturnya yang ditempel didinding
kantor.
. Tipe atau Bentuk Organisasi
Bentuk Organisasi Staff
Merupakan organisasi dimana nggota
yang memiliki hak untuk memberikan bahan bahan pertimbangan atau nasehat kepada
pimpinan. Anggota staff tidak memiliki bawahan pada jalur lini
Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi dimana kekuasaan
dilimpahkan melalui para ahli dalam suatu fungsi, sepanjang fungsi tersebut
merupakan bidang keahlian tenaga ahli tersebut.
Bentuk Organisasi Lini
Merupakan organisasi yang organisasi
kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi dilangsungkan lurus dengan
para pejabat yang memimpin kesatuan kesatuan dalam organisasi tersebut.
Bentuk Organisasi
- Organisasi Struktural
Pada umumnya adalah sebuah organisasi
formal yang memiliki AD/ART yang mengatur operasionalitas dan hubungan antar lembaga dan manusia dalam organisasi tersebut.Contoh organisasi ini jelas,
antara lain adalah perkumpulan/serikat/partai, perusahaan, pemerintahan (Negara
sebagai sebuah organisasi besar sampai pada tingkat pemerintahan terendah
missal Rukun Tangga / Lingkungan). Organisasi structural merupakan bentuk organisasi dengan
komplek sitas tertinggI karena di dalamnya muncul berbagai kepentingan/
interest terutama di sisi ekonomi dan politik.
- Organisasi tanpa bentuk
Organisasi tanpa bentuk pada umumnya diawali
dari sekumpulan individu yang memiliki kebiasaan dan kebutuhan yang sama dan tidak
memerlukan sebuah anggaran dasar untuk melandasi perilaku dan hubungan antar
manusia dalam kesehariannya. Contoh paling sederhana adalah keluarga. Di masa teknologi
virtual sekarang ini juga muncul fenomena OTB virtual juga contoh adalah sebuah
group milis, virtual society, dan lain-lain, di mana keanggotaan,
lokasi, dan hubungannya juga virtual walaupun memiliki kesamaan tujuan atas
dasar minat atau
kebutuhan. Kondisi ini semakin meng-absurd-kandasar
organisasi yaitu keanggotan, lokasi, dan hubungan, dan juga memperkaya bentuk organisa
siitu sendiri.
Dalam hal ini sebenarnya ada dua
jenis organisasi yaitu frofit dan non profit
Komponen
Organisasi
Komponen penting organisasi meliputi :
•Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
Komponen penting organisasi meliputi :
•Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain :
- Tujuan Jangka panjang
- Tujuan Jangka menengah dan
- Tujuan Jangka pendek
•Struktur
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan system kerja yang efektif dan efesien.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka menciptakan system kerja yang efektif dan efesien.
•Sistem
Terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
Terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
- Input
- Proses
- Output
- Feedback
Organisasi
Profesi
Asosiasi profesi, mengingat kembali kalimat William Smith, sebenarnya tak lain dari bentuk formal pertemanan antara orang-orang seprofesi. Karena bentuknya yang formal, maka asosiasi profesi biasanya mempunyai aturan-aturan, kode etik, syarat keanggotaan, bahkan yang lebih serius lagi mempunyai dewan kehormatan atau dewan pertimbangan yang bertugas untuk menegakkan disiplin organisasi.
Asosiasi profesi, mengingat kembali kalimat William Smith, sebenarnya tak lain dari bentuk formal pertemanan antara orang-orang seprofesi. Karena bentuknya yang formal, maka asosiasi profesi biasanya mempunyai aturan-aturan, kode etik, syarat keanggotaan, bahkan yang lebih serius lagi mempunyai dewan kehormatan atau dewan pertimbangan yang bertugas untuk menegakkan disiplin organisasi.
Apa
keuntungan kita untuk bergabung dalam satu asosiasi profesi? Jelas bahwa keuntungannya
besar, terutama kalau anda adalah seorang pemula.Manfaat yang paling minimal
adalah bahwa anda secara formal diakui sebagai salah satu professional pada
bidang tertentu. Walaupun baru masuk kuliah, tetapi anda telah bergabung dalam
satu asosiasi profesi atau apapun yang lain, minimal secara formal anda akan
diakui sebagai seorang jurnalis, seorang karateka, seorang pecinta alam,
seorang pemain basket dll. Apalagi kalau untuk menjadi anggota asosiasi itu
anda harus memenuhi sekian syarat, termasuk di antaranya ujian kecakapan
profesi. Dengan demikian baik di antara teman-teman seprofesi maupun di hadapan
masyarakat luas, anda akan diakui sebagai professional bidang tersebut.
Tetapi yang tak kalah penting sebenarnya justru di luar sisi formal keanggotaan itu sendiri. Yang lebih penting adalah bahwa anda masuk dalam kelompok professional bidang tertentu, yang mempunyai kebiasaan-kebiasaannya sendiri, cara berpikirnya sendiri, cara berpakaiannya sendiri, cara hidupnya sendiri dan lain-lain. Dengan bergaul intens dengan mereka, akan sangat mudah bagi anda untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan tuntutan profesi anda. Ingat, profesi adalah hidup anda sendiri, dengan seluruh seginya, baik menyangkut syarat-syarat keahlian maupun syarat-syarat non keahlian yang oleh masyarakat (pasar) dianggap penting.Dengan segala maaf, profesi juga menyangkut bagaimana anda berbicara, bagaimana anda berjalan, bagaimana anda berpakaian, bagaimana anda berdandan, bahkan juga aroma parfum anda.
Tetapi yang tak kalah penting sebenarnya justru di luar sisi formal keanggotaan itu sendiri. Yang lebih penting adalah bahwa anda masuk dalam kelompok professional bidang tertentu, yang mempunyai kebiasaan-kebiasaannya sendiri, cara berpikirnya sendiri, cara berpakaiannya sendiri, cara hidupnya sendiri dan lain-lain. Dengan bergaul intens dengan mereka, akan sangat mudah bagi anda untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan tuntutan profesi anda. Ingat, profesi adalah hidup anda sendiri, dengan seluruh seginya, baik menyangkut syarat-syarat keahlian maupun syarat-syarat non keahlian yang oleh masyarakat (pasar) dianggap penting.Dengan segala maaf, profesi juga menyangkut bagaimana anda berbicara, bagaimana anda berjalan, bagaimana anda berpakaian, bagaimana anda berdandan, bahkan juga aroma parfum anda.
KONSEP
DASAR MANAJEMEN
Fungsi-fungsi
manajemen
Sampai sekarang belum ada kesepakatan baik diantara para praktisi maupun para teoritisi mengenai apa saja yang menjadi fungsi-fungsi atau tugas-tugas manajemen. Untuk pembahasan kita, baiklah kita ambil konsep paling sederhana yang diajukan oleh George R. Terry yang meliputi 4 buah fungsi manajemen, yaitu:
Sampai sekarang belum ada kesepakatan baik diantara para praktisi maupun para teoritisi mengenai apa saja yang menjadi fungsi-fungsi atau tugas-tugas manajemen. Untuk pembahasan kita, baiklah kita ambil konsep paling sederhana yang diajukan oleh George R. Terry yang meliputi 4 buah fungsi manajemen, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Penggerakkan (Actuating)
- Pengawasan (Controlling)
Ad.1.
Perencanaan (Planning)
Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Tetapi biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai penetapan atau penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: apa yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu hal harus dicapai.
Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Tetapi biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai penetapan atau penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: apa yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu hal harus dicapai.
Di
dalam bahasa Inggris perencanaan (planning) dirumuskan sebagai tindakan
yang harus dilakukan dalam menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal
sebagai 5 W + 1 H, yaitu:
a. Tindakan apa yang harus dikerjakan (WHAT)
b. Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c. Dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
d. Bilamana tindakan itu dikerjakan (WHEN)
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f. Bagaimana pelaksanaannya (HOW)
a. Tindakan apa yang harus dikerjakan (WHAT)
b. Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c. Dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
d. Bilamana tindakan itu dikerjakan (WHEN)
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f. Bagaimana pelaksanaannya (HOW)
Dari
serentetan pertanyaan tersebut di atas, dua masalah pokok adalah ‘What’
yang mempersoalkan tujuan yang hendak dicapai dan ‘How’
yaitu bagaimana metode atau cara untuk mencpai tujuan tersebut.
Setelah kedua pertanyaan ini terjawab, maka barulah diteruskan dengan
tindakan-tindakan yang lain.
Pedoman Perencanaan
Karena
sebuah rencana dibuat untuk kemudian dilaksanakan, maka penyusunannya harus
mengingat beberapa patokan atau pedoman utama, yakni:
- Kemampuan
- Kondisi dan situasi
- Tanggung jawab
- Kerjasama
1
Kemampuan
Perencanaan harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber yang tersedia, kamampuan tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan yang dimiliki, dan sebagainya. Sebuah rencana yang dibuat tanpa mengingat kemampuan untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah jalan.
Perencanaan harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber yang tersedia, kamampuan tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan yang dimiliki, dan sebagainya. Sebuah rencana yang dibuat tanpa mengingat kemampuan untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah jalan.
2. KondisidanSituasi
Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu juga menjadi pertimbangan. Termasuk dalam hal ini adalah kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Misalnya kemampuan daya beli masyarakat dan kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.
Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu juga menjadi pertimbangan. Termasuk dalam hal ini adalah kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Misalnya kemampuan daya beli masyarakat dan kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.
3. TanggungJawab
Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan dipikul oleh masing-masing petugas, baik terhadap organisasi maupun terhadap masyarakat (tanggung jawab sosial). Apakah usaha tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat dan lingkungan.
Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan dipikul oleh masing-masing petugas, baik terhadap organisasi maupun terhadap masyarakat (tanggung jawab sosial). Apakah usaha tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat dan lingkungan.
4. Kerjasama
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya terjadi kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduki bagian-bagian organisasi yang akan dijalankan.
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya terjadi kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduki bagian-bagian organisasi yang akan dijalankan.
1.2.SifatPerencanaan
Kecuali beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat perencanaan, maka sebuah rencana yang baik harus memiliki sifat-sifat:
Kecuali beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat perencanaan, maka sebuah rencana yang baik harus memiliki sifat-sifat:
Rasional, artinya rencana dibuat berdasarkan pemikiran dan
perhitungan yang masak, sesuai dengan kemampuan yang ada.
Luwes, atau fleksibel, artinya rencana dapat mudah
menyesuaikan diri dengan perubahan/perkembangan situasi dan kondisi yang
mungkin terjadi.
Di
samping itu rencana harus dibuat secara terus-menerus dan
berkesinambungan sesuai dengan perubahan dan perkembangan masa. Artinya pada
setiap jangka waktu tertentu perlu dievaluasi dan diperbaiki.
1.3.
Macam-macam Perencanaan
Suatu perencanaan dapat dilihat dari 4 sudut pandangan, yaitu:
Suatu perencanaan dapat dilihat dari 4 sudut pandangan, yaitu:
- Tingkatan manajemen
- Jangka waktu
- Daerah berlakunya
- Materi perencanaan
Tingkatan Manajemen
Dari sudut tingakatan manajemen, kita mengenal:
Dari sudut tingakatan manajemen, kita mengenal:
1
PerencanaanKebijaksanaanDasar (policy Planning atau AdministrativePlanning),
adalah perencanaan yang memuat tentang garis besar kebijaksanaan (policy)
dari seluruh kegiatan organisasi. Perencanaan kebijaksanaan dasar ini
dibuat oleh pimpinan pada tingkatan top management atau manajemen
puncak.
2.
PerencanaanProgram (Program Planning atau Managerial Planning),
adalah perencanaan untuk menterjemahkan kebijaksanaan dasar tersebut di atas ke
dalam program-program untuk dilaksanakan.Perencanaan program disusun oleh
pimpinan atau manajemen menengah.
3.
PerencanaanOperasional (Operational Planning), adalah perencanaan
pada tingkat terakhir yang dibuat oleh pimpinan tingkat rendah atau
tingkat pertama untuk melaksanakan program kerja di lapangan.
2. Jangka waktu
Dari sudut masa berlakunya sebuah rencana, atau berdasarkan tahapannya, kita mengenal:
Dari sudut masa berlakunya sebuah rencana, atau berdasarkan tahapannya, kita mengenal:
1.
Perencanaanjangkapendek, yang biasanya berlaku dalam satu,
dua, tiga, empat, dan lima tahun.
2. Perencanaanjangkapanjang, yang biasanya dibuat untuk jangka waktu 10 tahun atau lebih.
3. Perencanaantahunan, yang dibuat untuk satu tahun dan merupakan program pelaksanaan dari pada perencanaan jangka pendek.
2. Perencanaanjangkapanjang, yang biasanya dibuat untuk jangka waktu 10 tahun atau lebih.
3. Perencanaantahunan, yang dibuat untuk satu tahun dan merupakan program pelaksanaan dari pada perencanaan jangka pendek.
3. Daerah berlakunya
Berdasarkan daerah berlakunya, kita mengenal perencanaan yang dibuat secara internasional (antar bangsa), nasional (di dalam sebuah negara), regional (antar wilayah), dan lokal (daerah). Di dalam tata pemerintahan di Indonesia, kita mengenal urutan sebagai berikut: nasional (pusat), propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan sebagainya.
Berdasarkan daerah berlakunya, kita mengenal perencanaan yang dibuat secara internasional (antar bangsa), nasional (di dalam sebuah negara), regional (antar wilayah), dan lokal (daerah). Di dalam tata pemerintahan di Indonesia, kita mengenal urutan sebagai berikut: nasional (pusat), propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan sebagainya.
4. Materi Perencanaan
Berdasarkan materi perencanaan, kita mengenal bidang-bidang seperti: perencanaan keamanan dan ketertiban, pendidikan, industri, kebudayaan, perdagangan, keuangan, tata kota, dan sebagainya. Yang juga termasuk di dalam pembuatan rencana, tetapi adakalanya dipisahkan menjadi bab tersendiri adalah masalah-masalah penyusunan budget (biaya), standar, dan program atau acara kerja.
Sehingga secara lebih luas lagi sesungguhnya perencanaan dapat dirumuskan sebagai penetapan tujuan, kebijaksanaan dasar, prosedur, budget, standar, dan program dari suatu organisasi. Adapun kegiatannya meliputi: menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan tugas, menetapkan biaya dan pemasukan yang diharapkan serta rangkaian tindakan yang akan dilakukan di masa depan.
Berdasarkan materi perencanaan, kita mengenal bidang-bidang seperti: perencanaan keamanan dan ketertiban, pendidikan, industri, kebudayaan, perdagangan, keuangan, tata kota, dan sebagainya. Yang juga termasuk di dalam pembuatan rencana, tetapi adakalanya dipisahkan menjadi bab tersendiri adalah masalah-masalah penyusunan budget (biaya), standar, dan program atau acara kerja.
Sehingga secara lebih luas lagi sesungguhnya perencanaan dapat dirumuskan sebagai penetapan tujuan, kebijaksanaan dasar, prosedur, budget, standar, dan program dari suatu organisasi. Adapun kegiatannya meliputi: menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan tugas, menetapkan biaya dan pemasukan yang diharapkan serta rangkaian tindakan yang akan dilakukan di masa depan.
Ada
dua Pengorganisasian (Organizing)
1.
Arti Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon atau dalam bahasa Latin organum yang artinya alat, bagian atau anggota badan. Dari berbagai macam batasan organisasi dapat disarikan adanya dua pengertian, yaitu pertama rumusan J.D. Mooney yang menyatakan organisasi sebagai perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, dan kedua batasan C.I. Barnard yang menyebutkan organisasi sebagai sistem dari usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan demikian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam pengertian: sebagai alat dan sebagai fungsi atau organisasi sebagai manajemen. Dengan perkataan lain, berdasarkan sifatnya organisasi dapat dibedakan antara organisasi statis dan organisasi dinamis.
Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.Sedangkan organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi.Ringkasnya organisasi dinamis adalah kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.
Organisasi berasal dari bahasa Yunani Organon atau dalam bahasa Latin organum yang artinya alat, bagian atau anggota badan. Dari berbagai macam batasan organisasi dapat disarikan adanya dua pengertian, yaitu pertama rumusan J.D. Mooney yang menyatakan organisasi sebagai perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, dan kedua batasan C.I. Barnard yang menyebutkan organisasi sebagai sistem dari usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan demikian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam pengertian: sebagai alat dan sebagai fungsi atau organisasi sebagai manajemen. Dengan perkataan lain, berdasarkan sifatnya organisasi dapat dibedakan antara organisasi statis dan organisasi dinamis.
Organisasi statis adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.Sedangkan organisasi dinamis adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi.Ringkasnya organisasi dinamis adalah kegiatan-kegiatan mengorganisir yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.
2.
Hubungan antara orang-orang di dalam suatu organisasi
Berdasarkan hubungan antara orang-orang yang terdapat di dalam suatu organisasi dikenal pula adanya organisasi formal , yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu; dan organisasi informal yang merupakan kumpulan hubungan antara pribadi-pribadi tanpa tujuan bersama yang disadari. Meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan tak disadari tersebut ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian seperti halnya administrasi, maka ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu:
Berdasarkan hubungan antara orang-orang yang terdapat di dalam suatu organisasi dikenal pula adanya organisasi formal , yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu; dan organisasi informal yang merupakan kumpulan hubungan antara pribadi-pribadi tanpa tujuan bersama yang disadari. Meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan tak disadari tersebut ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan demikian seperti halnya administrasi, maka ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu:
- adanya sekelompok orang
- adanya hubungan kerjasama antara orang-orang tersebut
- adanya tujuan bersama yang ingin dicapai
3.
Dasar-dasar Organisasi
Tugas pokok seorang manager antara lain adalah menyusun organisasi sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat bekerja sama dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan. Oleh karena itu seringkali kita dengar ungkapan bahwa seorang manager atau pemimpin yang baik adalah seorang organisator yang baik pula.
Tugas pokok seorang manager antara lain adalah menyusun organisasi sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat bekerja sama dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan. Oleh karena itu seringkali kita dengar ungkapan bahwa seorang manager atau pemimpin yang baik adalah seorang organisator yang baik pula.
Adapun
prinsip-prinsip atau dasar-dasar organisasi tersebut adalah:
- Tujuan yang jelas
- Kesatuan komando
- Pembagian kerja
- Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab
4.
Bentuk-bentuk atau Tipe-tipe Organisasi
Ada
4 macam bentuk atau tipe organisasi yang sering kita temui di dalam praktik:
1. Organisasi Lini (Garis)
Organisasi
Lini adalah bentuk organisasi di mana pimpinan dipandang sebagai
sumber wewenang tunggal. Garis komandonya kuat dan hanya satu, yaitu dari atas
ke bawah.Dengan demikian segala keputusan kebijaksanaan dan tanggung jawab ada
pada satu tangan.Bentuk ini biasanya dipakai untuk organisasi yang
orang-orangnya sedikit sehingga tugas-tugas pekerjaan yang ada di dalamnya juga
tidak terlampau kompleks. (contoh: Struktur Organisasi Lini)
2. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi
Lini dan Staf adalah organisasi di mana pimpinan dibantu oleh sekelompok staf,
yang mempunyai wewenang fungsional memberikan bantuan
pemikiran/saran-saran.Sedangkan wewenang komando tetap berada di tangan
pimpinan atau kelompok lini, yang melaksanakan tugas-tugas pokok dalam
organisasi dan yang berhak mengambil keputusan terakhir.Bentuk ini lebih sesuai
untuk organisasi yang besar dengan kegiatan yang banyak dan kompleks dan melibatkan
banyak orang. (contoh: Struktur Organisasi Lini dan Staf).
3. Organisasi Fungsional
Organisasi
Fungsional adalah organisasi di mana orang-orang digolongkan menurut
fungsi atau pekerjaan yang mereka lakukan. Dalam bentuk organisasi fungsional
bawahan mendapat perintah dari beberapa kepala bagian yang masing-masing ahli
dalam bidangnya. (contoh: Struktur Organisasi Fungsional)
No comments:
Post a Comment