BAB I
PENDAHULUAN
Penyuluhan pertanian
merupakan sistem pelayanan yang membantu masyarakat tani melalui proses
pendidikan dalam pelaksanaan teknik dan metode berusaha tani untuk meningkatkan
produksi agar lebih berhasil dalam upaya meningkatkan pendapatan (Mounder,
1972., Sumardi, 1987. dalam Achmad Suwandi, 2006).
Van Den Ban dan Hawkins
(1999), istilah "Penyuluhan" dikenal secara luas dan diterima oleh
masyarakat yang bekerja dalam organisasi pemberi jasa penyuluhan, tetapi tidak
demikian halnya bagi masyarakat luas.
Addisson H. Mounder
(1972) dalam Suriatna (1988), mengartikan penyuluhan pertanian sebagai
sistem pelayanan yang membantu masyarakat melalui proses pendidikan dalam
pelaksanaan teknis dan metode berusaha tani untuk meningkatkan produksi agar
lebih berhasil guna dalam upaya meningkatkan pendapatan.
PERUMUSAN MASALAH
1.
Untuk mnengetahui arti dari penyuluhan ?
2.
Untuk mengetahui evaluasi dari penyulihan pertanian ?
3.
Apa perencanaan penyuluhan penyuluhan ?
KEGUNAAN
Makalah ini untuk mengetahui apa
sebenarnya penyuluh itu dan apa fungsinya sehingga kita tidak salah dalam
mengartikan kata dari penyuluhan, selain itu untuk memberikan kita pengetahuan
tentang rencana penyuluhan dalam membangun pertanian menjadi lebih maju.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERENCANAAN PENYULUHAN PERTANIAN
Penyuluhan pertanian adalah
proses pembelajaran bagi petani dan keluarganya serta pelaku usaha pertanian
lainnya agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan kesejahteraannya.
Rencana
Kerja Penyuluhan
Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan
(RKTP) yang sebelumnya dikenal dengan nama Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian
(RKPP) adalah merupakan rencana kegiatan penyuluhan dalam kurun waktu setahun
yang dijabarkan dari programa penyuluhan di pusat, provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, atau desa/kelurahan (PERMENTAN No. 25 tahun 2009 tentang pedoman
penyusunan programa penyuluhan).
RKTP juga merupakan pernyataan
tertulis dari serangkaian kegiatan yang terukur, terealistis, bermanfaat dan
dapat dilaksanakan oleh seorang penyuluh di wilayah kerjanya masing-masing pada
tahun yang berjalan. RKTP tersebut dituangkan dalam bentuk matriks yang
berisikan tujuan, masalah, sasaran, kegiatan/metode, materi volumen, lokasi,
waktu, sumber biaya, pelaksana dan penanggung jawab. Bertuk matriks RKTP dapat
dilihat pada lampiran 2.
Metode
Penyuluhan Pertanian
Metode Penyuluhan Pertanian, dapat
diartikan sebagai "Cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian
melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya".
Pada prinsipnya metode penyuluhan
dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam pendekatannya (Suriatna, Sumardi,
1987) :
- Dilihat dari segi komunikasi
Metode penyuluhan dapat digolongkan
kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
1.
Metode-metode yang langsung (direct Communication/face to
face Communication)
dalam hal ini penyuluh langsung
berhadapan muka dengan sasaran Umpannya: obrolan ditempat peternakan, dirumah,
dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu
demonstrasi dan lain-lain.
2.
Metode-metode yang tidak langsung (indirect Communication)
dalam hal
ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi
dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media)
- Penggolongan berdasarkan pendekatan kepada sasaran.
Penggolongan ini berdasarkan
hubungan jumlah dan penggolongan dari pada sasaran adalah :
- Metode Berdasarkan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara
perorangan.
Umpamanya :
- Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung ke rumah penyuluh dan ke kantor.
- Surat menyurat secara perorangan.
- Demonstrasi.
- Belajar perorangan, belajar praktik.
- Hubungan telpon
- Metode dengan pendekatan kelompok
Dalam hal ini penyuluh berhubungan
dengan kelompok sasaran umpamanya :
- Pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.
- Perlombaan.
- Demonstrasi cara/hasil.
- Kursus tani.
- Musyawarah/temu lapang/diskusi kelompok/temu karya.
- Magang/Karyawisata.
- Hari lapangan petani (farm field day).
- Metode dengan pendekatan massal.
Dalam hal ini penyuluh menyampaikan
pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah
banyak secara sekaligus.
Umpamanya :
- Rapat (pertemuan umum)
- Siaran pedesaan melalui Radio/TV
- Pemuatan film/slide
- Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebagainya)
- Pemasangan Foster dan Spanduk
- Pertunjukan Kesenian
- Penggolongan berdasarkan indera penerima
- Metode-metode yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan
Dalam hal ini pesan dilampirkan
melalui penglihatan. Umpamanya :
·
Pesan yang tertulis
·
Pesan yang bergambar
·
Pesan yang terproyeksi : seperti film/slide tanpa penjelasan
vocal/bisu
- metode-metode yang disampaikan melalui pendengaran
Dalam hal ini pesan diterima oleh
sasaran melalui indera pendengaran, umpamanya :
- Siaran pedesaan melalui radio/TV
- Hubungan telpon
- Pidato, ceramah, rapat.
- Metode yang disampaikan melalui beberapa macam alat indera secara kombinasi
Dalam hal ini pesan diterima oleh
sasaran bisa melalui pendengaran, penglihatan, diraba, dicium ataupun dikecap
secara sekaligus
- Demonstrasi
- Peragaan dengan penjelasan
- Dan lain-lain
untuk memberikan arahan, pedoman dan
alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuhuhan pertanian maka
disusun sebuah programa yang memuat rencana seorang penyuluh untuk tahun depan.
Menurut UU No.16 Tahun 2006 tentang
SP3K Programa penyuluhan terdiri atas programa penyuluhan desa/ kelurahan atau
unit kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan
kabupaten /kota, programa penyuluhan nasional. Programa tersebut disusun dengan
memperhatikan keterpaduan dan kesinergian, Programa penyuluhan pada setiap
tigkatan.
Programa penyuluhan pertanian yang
disusun pada hakikatnya meliputi upaya-upaya sebgai berikut:
- Pengembangan dan pelestarian sumberdaya alam pertanian seperti manusia, alam dan buatan manusia.
- Peningkatan produksi pertanian dengan melaksanakan diverifikasi, intensifikasi, ekstentifikasi dan rehabilitasi melalui perbaikan penerapan teknologi pra panen pasca panen serta rekayasa sosial.
- Meningkatkan kesejahteraan patani nelayan melalui peningkatan produktivitas komoditas pertanian yang diusahakan para petani-nelayan.
- Peningkatan nilai gizi keluarga petani-nelayan melalui pembinaan organisasi masyarakat seperti wanita tani/nelayan, PKK dan sebagainya.
- Pemantapan organisasi dan kemampuan petani-nelayan dalam mencapai kesejahteraan keluarga tani nelayan.
- Pengembangan dan penataan peranan petani-nelayan dalam KUD sebagai wahana perekonomian masyarakat pedesaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani-nelayan.
Penyusunan programa penyuluhan
tersebut harus memenuhi syarat yaitu :
- Harus terukur
- Realistis
- Bermamfaat
- Dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif
- Terpadu
- Transparan
- Demokrasi, dan
- Bertanggung gugat
B.
EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN
Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian
Pengartian Evaluasi
Raudabaugh dalam Yayasan Pengembangan Sinar Tani (2001),
mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dalam meraih tujuan yang direncanakan. Proses ini meliputi
tahapan-tahapan sebagai berikut; merumuskan tujuan, mengidentifikasi kriteria
yang cocok untuk mengukur keberhasilan dan untuk menentukan dan menjelaskan tingkat
keberhasilan.
Sedangkan Frutchey (1973) dalam Mardikanto (2008),
menjelaskan pengertian evaluasi adalah kegiatan lumrah yang biasa kita lakukan
sehari-hari. Dalam semua kegiatan evaluasi terdapat tiga unsur,yaitu sebagai
berikut :
1)
Observasi (pengamatan)
2)
Membanding-bandingkan antara hasil
pengamatan dengan pedoman yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
3)
Membuat kesimpulan atau pengambilan
keputusan
Menurut PUSLUH DEPTAN (1995) evaluasi kegiatan penyuluhan
pertanian adalah upaya penilaian atas sesuatu kegiatan oleh evaluator, melalui
pengumpulan dan penganalisaan informasi secara sistematik mengenai perencanaan,
pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan untuk menilai relevansi, efektivitas,
efisiensi pencapaian hasil kegiatan, atau untuk perencanaan dan pengembangan
selanjutnya dari suatu kegiatan. Sedangkan menurut Padmowihardjo (1996)
evaluasi penyuluhan pertanian adalah sebuah proses sistematis untuk memperoleh
informasi yang relevan tentang sejauhmana program tujuan program penyuluhan
pertanian disuatu wilayah dapat dicapai sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan, kemudian digunakan untuk mengambil keputusan dan
pertimbangan-pertimbangan terhadap program penyuluhan yang dilakukan.
Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan seberapa jauh suatu hal itu berharga, bermutu
dan bernilai. Jadi dalam evaluasi ada
dua unsur utama yaitu menilai dan
mengukur (Thomas,2005). Evaluasi penyuluhan pertanian adalah upaya penilaian
terhadap suatu kegiatan, melalui pengumpulan dan penganalisisan informasi dan
fakta-fakta secara sistematis mengenai perencanaan, pelaksanaan hasil dan
dampak kegiatan tersebut, untuk menilai hasil relevansi, efektivitas dan
efisiensi pencapaian hasil kegiatan. Analisis data adalah proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan. Pengolahan dan analisis data dilakukan oleh petugas penyuluh
yang bertugas diwilayah BPP yang bersangkutan.
Evaluasi penyuluhan pertanian
merupakan upaya penilaian terhadap suatu kegiatan, melalui pengumpulan dan
penganalisisan informasi atau fakta-fakta secara sistematis mengenai
perencanaan, pelaksanaan, hasil dan dampak kegiatan tersebut, untuk menilai
hasil relevansi, evektivitas dan efisiensi pencapaian hasil kegiatan. (Deptan,
1995)
Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah mengukur dan
menilai perubahan-perubahan tingkah laku yang terjadi. Dengan mengetahui hasil
penilaian atau evaluasi, maka pihak yang dievaluasi misalnya kelompok dan
anggotanya dapat mengetahui kekuatan dan kelemahannya.
Menurut
Deptan (1980), bahwa tujuan penilaian kelompoktani adalah :
- Untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kemampuan suatu kelompoktani sehingga kita dapat menetapkan klasifikasi kemampuannya
- Bagi aparat pembina/penyuluh dengan diketahuinya hasil penilaian tingkat kemampuan kelompoktani sangat berguna untuk pengambilan langkah-langkah dan tindakan yang tepat dalam pembinaan dan pengembangan kelompoktani
- Penilaian tingkat kemampuan kelompoktani sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan dan pengembangan selanjutnya.
Penilaian tersebut akan menghasilkan 4 kelas kelompok, yaitu
kelas Pemula, Lanjut, Madya dan Utama. Untuk memberikan kebanggaan terhadap
kelompoktani maka perlu dikembangkan tanda pengenal kelas kelompok (Deptan,
1981). Tanda kelas kolompok ini dipegang oleh kelompoktani dan harus diketahui
oleh khalayak ramai khususnya masyarakat tani.
Prinsip-prinsip evaluasi yang merupakan
acuan dasar dalam melaksanakan evaluasi penyuluhan pertanian adalah sebagai
berikut:
1)
Evaluasi harus
berdasarkan fakta
2)
Evaluasi
penyuluhan merupakan bagian integral dari proses kegiatan atau program
penyuluhan
3)
Evaluasi hanya
dapat dilakukan dalam hubungannya dengan tujuan dari program penyuluhan
bersangkutan
4)
Evaluasi
penyuluhan pertanian harus menggunakan alat ukur yang berbeda, untuk mengukur
tujuan evaluasi yang berbeda pula.
5)
Evaluasi
penyuluhan pertanian perlu dilakukan terhadap hasil-hasil kuantitatif dan
kualitatif.
6)
Evaluasi
penyuluhan pertanian harus dilakukan terhadap metode penyuluhan yang digunakan.
7)
Evaluasi perlu
di pertimbangkan dengan teliti
8)
Evaluasi harus
dijiwai dengan prinsip mencari kebenaran
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dilihat
dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan penyuluhan pertanian adalah
dalam rangka menghasilkan SDM pelaku pembangunan pertanian yang kompeten
sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, bertani lebih baik
(better farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup
lebih sejahtera (better living) dan lingkungan lebih sehat. Penyuluhan
pertanian dituntut agar mampu menggerakkan masyarakat, memberdayakan
petani-nelayan, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian, serta mendampingi
petani untuk: (1) Membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka
hadapi dan melakukan perkiraan ke depan; (2) Membantu mereka menemukan masalah;
(3) Membantu mereka memperoleh pengetahuan/informasi guna memecahkan masalah;
(4) Membantu mereka mengambil keputusan, dan (5) Membantu mereka menghitung
besarnya risiko atas keputusan yang diambilnya.
SARAN
Untuk dapat meningkatkan produksi pertanian, maka
sebaiknya setiap pelaku usaha tani agar dapat menerapkan teknologi-teknologi
yang dianjurkan oleh para penyuluh pertanian. Karena dengan menggunakan
teknologi-teknologi terbaru maka hasil pertanian kita dapat di tingkatkan.
No comments:
Post a Comment