BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Alkena adalah
hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda anatara dua atom karbon yang
berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan ganda bertidak sebagai gugus
fungsional dominan dalam molekul tersebut. rumus umum untuk alkena adalah
CnH2n. alkuna adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua
atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan rangkap tiga
merupakan gugus fungsional dominan. rumus umum untuk alkuna
CnH(2n-2). Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan
alkena. Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar,
tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair ikatan ganda
(alkena) dan ikatan rangkap tiga (alkuna) seperti pada alkana, karena adanya
ikatan phy
I.2
RUMUSAN MASALAH
Masalah yang ingin dipecahkan adalah
:
1.
Apa
kegunaan dari alkena dan alkuna bagi manusia
2.
Reaksi-reaksi
apa saja yang terjadi pada alkena dan alkuna
3.
Alkuna
dan alkena memiliki keisomeran apa
I.3
KEGUNAAN
Kegunaan makalah ini yaitu sebagai
salah satu syarat untuk mengikuti ujian selain itu juga makalah ini berfungsi
untuk memberikan kita penambahan wawasan tentang apa itu hidrokarbon tak jenuh
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon yang
memiliki ikatan ganda anatara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka
hidrokarbon. ikatan ganda bertidak sebagai gugus fungsional dominan dalam
molekul tersebut. rumus umum untuk alkena adalah CnH2n. alkuna adalah
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang
berdampingan pada kerangka hidrokarbon
Alkena merupakan
keluarga hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkap dua di antara dua atom
karbon.
Perhatikan bahwa masing-masing nama alkena
diakhiri dengan –ena. Ini merupakan ciri-ciri akhir yang digunakan untuk
alkena.
Alkena memiliki rumus umum, CnH2n,
dan juga merupakan contoh dari deret homolog.
Hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon yang
pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mengandung ikatan
rangkap dua disebut alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga
disebut alkuna.
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan
rangkap
dua
( C=C ) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling sederhana mempunyai
2 atom C. Alkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang
membentuk minyak).
Reaksi-reaksi pada
Alkena
·
Alkena lebih reaktif
daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C.
·
Reaksi alkena terutama
terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari alkena meliputi
: reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi .
Penjelasan :
Penjelasan :
a. Pembakaran
·
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika
dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada
alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada
alkana, sehingga pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen.
·
Pembakaran sempurna
alkena menghasilkan gas CO 2 dan uap air.
b. Adisi
(penambahan = penjenuhan)
·
Reaksi terpenting dari
alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap .
c. Polimerisasi
·
Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi
molekul yang besar.
·
Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer ,
sedangkan hasilnya disebut polimer .
·
Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan
reaksi adisi .
·
Prosesnya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
·
Mula-mula ikatan rangkap
terbuka sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.
·
Elektron-elektron tidak
berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus sehingga membentuk
rantai.
TATA
NAMA ALKENA
hampir
sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
- Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena. Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
- Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
- Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang rantai utama.
Contoh
:
menpunyai
rantai utama……
penghitungan atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan
rangkap….sebelah kiri ikatan rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah
kanan ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke
bawah….kedua2nya sama2 menambah 4 atom C namun bila belokan pertama kebawah
hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus menimbulkan dua cabang.
Jadi
namanya : 3 etil 4 metil 1
pentena
1 pentena dapat diganti dengan
n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh tidak ditulis sehingga
namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama dengan urutan nomor ikatan
rangkapnya.
II.2 Keisomeran pada Alkena
Dapat berupa keisomeran struktur dan ruang.
a) Keisomeran Struktur.
Dapat berupa keisomeran struktur dan ruang.
a) Keisomeran Struktur.
Ø Keisomeran struktur
pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap atau karena
perbedaan kerangka atom C.
Ø Keisomeran mulai
ditemukan pada butena yang mempunyai 3 isomer struktur. Contoh yang lain yaitu
alkena dengan 5 atom C.
b) Keisomeran
Geometris.
Keisomeran ruang pada alkena tergolong keisomeran geometris
yaitu : karena perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap.
Contohnya :
·
Keisomeran pada 2-butena. Dikenal 2 jenis 2-butena yaitu cis -2-butena
dan trans -2-butena. Keduanya mempunyai struktur yang sama
tetapi berbeda konfigurasi (orientasi gugus-gugus dalam ruang).
·
Pada cis -2-butena, kedua gugus metil terletak
pada sisi yang sama dari ikatan rangkap; sebaliknya pada trans -2-butena,
kedua gugus metil berseberangan.
Tidak semua senyawa yang mempunyai ikatan rangkap pada atom
karbonnya (C=C) mempunyai keisomeran geometris. Senyawa itu akan mempunyai
keisomeran geometris jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat
gugus-gugus yang berbeda.
Ø Sifat-sifat deret homolog :
·
Mempunyai
sifat kimia yang mirip
·
Mempunyai
rumus umum yang sama
·
Perbedaan
Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
·
Makinpanjangrantai karbon, makin tinggi
titik didihnya
Ø Alkena
(Olefin)
merupakan
senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
II.3 ALKUNA
Alkuna adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai
satu ikatan rangkap tiga ( – C C – ) pada rantai karbonnya.
Dibandingkan dengan alkana dan alkena yang ssuai, alkuna mempunyai lebih jumlah
atom (H) yang lebih sedikit.
Struktur serta sifat
fisik alkena dan alkuna.
merupakan
senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–).
Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Ø Rumus umumnya CnH2n-2
Tata
namanya juga sama dengan Alkena….namun akhiran -ena diganti-una
Ikatan rangkap tiga
merupakan gugus fungsional dominan. rumus umum untuk alkuna
CnH(2n-2). Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan
alkena. Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar,
tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair ikatan ganda
(alkena) dan ikatan rangkap tiga (alkuna) seperti pada alkana, karena adanya
ikatan phy sedangkan pada suku yang tinggi berwuju padat.
Titik cair dan titik didih alkena dan alkuna bertambah dengan makin panjangnya rantai. akan tetapi, tidak ada rotasi bebas yang terjadi pada. jarak antara atom karbon-karbon pada ikatan ganda lebih pendek daripada jarak antara karbon-karbon dengan ikatan tunggal akiabt interaksi ikatan phy dan meningkatnya sifat sigma dari ikatan sigma. demikian pula ikatan karbon-karbon ganda tiga bersifat lebih kuat dan lebih pendek daripada ikatan karbon-karbon ganda.
Kestabilan ikatan rangkap bertambah dengan subtitusi. untuk ikatan ganda, isomer cis lebih stabil dibandingkan trans karena interaksi eklip dari subtituen. atom-atom karbon pada ikatan rangkap sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon sp3. atom karbon pada ikatan rangkap tiga sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon pada ikatan ganda akibat makin bertambahnya sifat sigma dari orbital sp.
Titik cair dan titik didih alkena dan alkuna bertambah dengan makin panjangnya rantai. akan tetapi, tidak ada rotasi bebas yang terjadi pada. jarak antara atom karbon-karbon pada ikatan ganda lebih pendek daripada jarak antara karbon-karbon dengan ikatan tunggal akiabt interaksi ikatan phy dan meningkatnya sifat sigma dari ikatan sigma. demikian pula ikatan karbon-karbon ganda tiga bersifat lebih kuat dan lebih pendek daripada ikatan karbon-karbon ganda.
Kestabilan ikatan rangkap bertambah dengan subtitusi. untuk ikatan ganda, isomer cis lebih stabil dibandingkan trans karena interaksi eklip dari subtituen. atom-atom karbon pada ikatan rangkap sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon sp3. atom karbon pada ikatan rangkap tiga sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon pada ikatan ganda akibat makin bertambahnya sifat sigma dari orbital sp.
Reaksi-reaksi pada
Alkuna
·
Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan
ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan
dengan alkena.
·
Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi
adisi dengan H 2, adisi dengan halogen (X 2 )
dan adisi dengan asam halida (HX).
·
Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan
alkuna berlaku aturan Markovnikov yaitu :
“ Jika
atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X
akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H ”
“ Jika
atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X
akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang “
II.4 Keisomeran
pada Alkuna
1. Keisomeran
pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan posisi .
2.
Pada alkuna tidak
terdapat keisomeran geometris.
3.
Keisomeran mulai terdapat
pada butuna yang mempunyai 2 isomer.
BAB
III
KESIMPULAN
SARAN
III.1
KESIMPULAN
Alkena adalah hidrokarbon
yang memiliki ikatan ganda anatara dua atom karbon yang berdampingan pada
kerangka hidrokarbon. ikatan ganda bertidak sebagai gugus fungsional dominan
dalam molekul tersebut. rumus umum untuk alkena adalah CnH2n. alkuna adalah
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang
berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan rangkap tiga merupakan gugus
fungsional dominan. rumus umum untuk alkuna CnH(2n-2). Sifat fisis alkuna,
yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkena,
titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas,
suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat.
titik cair dan titik didih alkena dan alkuna bertambah dengan makin panjangnya rantai. akan tetapi, tidak ada rotasi bebas yang terjadi pada ikatan ganda (alkena) dan ikatan rangkap tiga (alkuna) seperti pada alkana, karena adanya ikatan phy. jarak antara atom karbon-karbon pada ikatan ganda lebih pendek daripada jarak antara karbon-karbon dengan ikatan tunggal akiabt interaksi ikatan phy dan meningkatnya sifat sigma dari ikatan sigma. demikian pula ikatan karbon-karbon ganda tiga bersifat lebih kuat dan lebih pendek daripada ikatan karbon-karbon ganda.
Kestabilan ikatan rangkap bertambah dengan subtitusi. untuk ikatan ganda, isomer cis lebih stabil dibandingkan trans karena interaksi eklip dari subtituen. atom-atom karbon pada ikatan rangkap sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon sp3. atom karbon pada ikatan rangkap tiga sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon pada ikatan ganda akibat makin bertambahnya sifat ikatan sigma dari orbital sp.
titik cair dan titik didih alkena dan alkuna bertambah dengan makin panjangnya rantai. akan tetapi, tidak ada rotasi bebas yang terjadi pada ikatan ganda (alkena) dan ikatan rangkap tiga (alkuna) seperti pada alkana, karena adanya ikatan phy. jarak antara atom karbon-karbon pada ikatan ganda lebih pendek daripada jarak antara karbon-karbon dengan ikatan tunggal akiabt interaksi ikatan phy dan meningkatnya sifat sigma dari ikatan sigma. demikian pula ikatan karbon-karbon ganda tiga bersifat lebih kuat dan lebih pendek daripada ikatan karbon-karbon ganda.
Kestabilan ikatan rangkap bertambah dengan subtitusi. untuk ikatan ganda, isomer cis lebih stabil dibandingkan trans karena interaksi eklip dari subtituen. atom-atom karbon pada ikatan rangkap sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon sp3. atom karbon pada ikatan rangkap tiga sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon pada ikatan ganda akibat makin bertambahnya sifat ikatan sigma dari orbital sp.
III.2 SARAN
Dalam matakuliah ini praktek lebih bermanfaat
bagi mahasiswa karena lebih cepat dipahami dibandingkan teori tanpa praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.
Org./wiki/hidrokarbon
No comments:
Post a Comment