Sunday 27 May 2012

alkena


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Alkena adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda anatara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan ganda bertidak sebagai gugus fungsional dominan dalam molekul tersebut. rumus umum untuk alkena adalah CnH2n. alkuna adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan rangkap tiga merupakan gugus fungsional dominan. rumus umum untuk alkuna CnH(2n-2). Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair ikatan ganda (alkena) dan ikatan rangkap tiga (alkuna) seperti pada alkana, karena adanya ikatan phy
I.2 RUMUSAN MASALAH
            Masalah yang ingin dipecahkan adalah :
1.      Apa kegunaan dari alkena dan alkuna bagi manusia
2.      Reaksi-reaksi apa saja yang terjadi pada alkena dan alkuna
3.      Alkuna dan alkena memiliki keisomeran apa
I.3 KEGUNAAN
            Kegunaan makalah ini yaitu sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian selain itu juga makalah ini berfungsi untuk memberikan kita penambahan wawasan tentang apa itu hidrokarbon tak jenuh




BAB II
PEMBAHASAN
II.1 ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda anatara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan ganda bertidak sebagai gugus fungsional dominan dalam molekul tersebut. rumus umum untuk alkena adalah CnH2n. alkuna adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon

Alkena merupakan keluarga hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkap dua di antara dua atom karbon.
Perhatikan bahwa masing-masing nama alkena diakhiri dengan –ena. Ini merupakan ciri-ciri akhir yang digunakan untuk alkena.
Alkena memiliki rumus umum, CnH2n, dan juga merupakan contoh dari deret homolog.
 Hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap dua                ( C=C ) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling sederhana mempunyai 2 atom C. Alkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang membentuk minyak).
Reaksi-reaksi pada Alkena 
·         Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C.
·         Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi .
Penjelasan : 
a. Pembakaran 
·         Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen.
·         Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO 2 dan uap air.
b. Adisi (penambahan = penjenuhan) 
·         Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap .
c. Polimerisasi 
·         Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang besar.
·         Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer , sedangkan hasilnya disebut polimer .
·         Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi .
·         Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
·         Mula-mula ikatan rangkap terbuka sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.
·         Elektron-elektron tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus sehingga membentuk rantai.
TATA NAMA ALKENA
hampir  sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
  • Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena. Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
  • Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari ujung  sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
  • Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang rantai  utama.
Contoh  :
menpunyai rantai utama……
penghitungan atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap….sebelah kiri ikatan rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke bawah….kedua2nya sama2 menambah 4 atom C namun bila belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus menimbulkan dua cabang.
Jadi namanya       :   3 etil 4 metil 1 pentena
1 pentena dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh tidak ditulis sehingga namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama dengan urutan nomor ikatan rangkapnya.
II.2  Keisomeran pada Alkena 
Dapat berupa keisomeran struktur dan ruang. 
a) Keisomeran Struktur. 
Ø  Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi karena perbedaan posisi ikatan rangkap atau karena perbedaan kerangka atom C.
Ø  Keisomeran mulai ditemukan pada butena yang mempunyai 3 isomer struktur. Contoh yang lain yaitu alkena dengan 5 atom C.
b) Keisomeran Geometris.
Keisomeran ruang pada alkena tergolong keisomeran geometris yaitu : karena perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap.
Contohnya : 
·         Keisomeran pada 2-butena. Dikenal 2 jenis 2-butena yaitu cis -2-butena dan trans -2-butena. Keduanya mempunyai struktur yang sama tetapi berbeda konfigurasi (orientasi gugus-gugus dalam ruang).
·         Pada cis -2-butena, kedua gugus metil terletak pada sisi yang sama dari ikatan rangkap; sebaliknya pada trans -2-butena, kedua gugus metil berseberangan.
Tidak semua senyawa yang mempunyai ikatan rangkap pada atom karbonnya (C=C) mempunyai keisomeran geometris. Senyawa itu akan mempunyai keisomeran geometris jika kedua atom C yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus yang berbeda.
Ø  Sifat-sifat deret homolog :
·         Mempunyai sifat kimia yang mirip
·         Mempunyai rumus umum yang sama
·         Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
·         Makinpanjangrantai karbon, makin tinggi titik didihnya
Ø  Alkena (Olefin)
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)

II.3  ALKUNA
Alkuna adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap tiga ( – C   C – ) pada rantai karbonnya. Dibandingkan dengan alkana dan alkena yang ssuai, alkuna mempunyai lebih jumlah atom (H) yang lebih sedikit.
Struktur serta sifat fisik alkena dan alkuna.
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3  (–CC–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Ø  Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena….namun akhiran -ena diganti-una
Ikatan rangkap tiga merupakan gugus fungsional dominan. rumus umum untuk alkuna CnH(2n-2). Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair ikatan ganda (alkena) dan ikatan rangkap tiga (alkuna) seperti pada alkana, karena adanya ikatan phy sedangkan pada suku yang tinggi berwuju padat.
           Titik cair dan titik didih alkena dan alkuna bertambah dengan makin panjangnya rantai. akan tetapi, tidak ada rotasi bebas yang terjadi pada. jarak antara atom karbon-karbon pada ikatan ganda lebih pendek daripada jarak antara karbon-karbon dengan ikatan tunggal akiabt interaksi ikatan phy dan meningkatnya sifat sigma dari ikatan sigma. demikian pula ikatan karbon-karbon ganda tiga bersifat lebih kuat dan lebih pendek daripada ikatan karbon-karbon ganda.
           Kestabilan ikatan rangkap bertambah dengan subtitusi. untuk ikatan ganda, isomer cis lebih stabil dibandingkan trans karena interaksi eklip dari subtituen. atom-atom karbon pada ikatan rangkap sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon sp3. atom karbon pada ikatan rangkap tiga sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon pada ikatan ganda akibat makin bertambahnya  sifat sigma dari orbital sp.

Reaksi-reaksi pada Alkuna 
·         Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
·         Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H 2, adisi dengan halogen (X 2 ) dan adisi dengan asam halida (HX).
·         Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan Markovnikov yaitu :
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H ”
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang “
II.4 Keisomeran pada Alkuna 
1.      Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan posisi .
2.      Pada alkuna tidak terdapat keisomeran geometris.
3.      Keisomeran mulai terdapat pada butuna yang mempunyai 2 isomer.
BAB III
KESIMPULAN SARAN
III.1 KESIMPULAN
Alkena adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda anatara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan ganda bertidak sebagai gugus fungsional dominan dalam molekul tersebut. rumus umum untuk alkena adalah CnH2n. alkuna adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon. ikatan rangkap tiga merupakan gugus fungsional dominan. rumus umum untuk alkuna CnH(2n-2). Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat.
titik cair dan titik didih alkena dan alkuna bertambah dengan makin panjangnya rantai. akan tetapi, tidak ada rotasi bebas yang terjadi pada ikatan ganda (alkena) dan ikatan rangkap tiga (alkuna) seperti pada alkana, karena adanya ikatan phy. jarak antara atom karbon-karbon pada ikatan ganda lebih pendek daripada jarak antara karbon-karbon dengan ikatan tunggal akiabt interaksi ikatan phy dan meningkatnya sifat sigma dari ikatan sigma. demikian pula ikatan karbon-karbon ganda tiga bersifat lebih kuat dan lebih pendek daripada ikatan karbon-karbon ganda.
            Kestabilan ikatan rangkap bertambah dengan subtitusi. untuk ikatan ganda, isomer cis lebih stabil dibandingkan trans karena interaksi eklip dari subtituen. atom-atom karbon pada ikatan rangkap sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon sp3. atom karbon pada ikatan rangkap tiga sedikit lebih elektronegatif daripada atom karbon pada ikatan ganda akibat makin bertambahnya sifat ikatan sigma dari orbital sp.
III.2 SARAN
Dalam matakuliah ini praktek lebih bermanfaat bagi mahasiswa karena lebih cepat dipahami dibandingkan teori tanpa praktek.



DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Org./wiki/hidrokarbon



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...