mungkin dia fkir aku pintar kali ya??????
karena gak mau ngecewain maklum aku ini orang yang suka menolong....akhirnya aku bantuin the.....setelah hampir berutak-atik di depan PC akhirnya selesai the makalahnya......
KATA
PENGANTAR
Bismillahirohmani
rahim
Dengan mengucapkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ mengganti balutan “. Shalawat
beriring tak lupa kelompok sanjung sajikan kepangkuan alam Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa dari alam kebodohan kealam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini. Dalam membuat makalah ini kami
banyak menghadapi berbagi macam rintangan dan hambatan namun berkat bimbingan
dan dorongan semua pihak akhirnya kelompok IV mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Ibu
Andi Silvi S.KEP Ns. Selaku pembimbing dan sekaligus sebagai ci. Institusi
2. Ibu
Erni Ester
3. CI.
Lahan dan CI. Institusi
4. Teman-teman
yang telah memberikan dorongan, inspirasi dan masukan yang bermanfaat dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari isi maupun dari tehnik penulisannya untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki
di masa yang akan dating semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi kita semua.
Amin
Palopo, 24 mei 2012
Kelompok IV
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR
ISI ..........................................................................................................
BAB
I : PENDAHULUAN....................................................................................
A. LATAR
BELAKANG................................................................................
B. RUMUSAN
MASALAH...........................................................................
C. TUJUAN
PENULISAN.............................................................................
BAB
II : PEMBAHASAN.....................................................................................
A. LUKA..........................................................................................................
1. PENGERTIAN
LUKA.........................................................................
2. KLASIFIKASI
LUKA.........................................................................
3. MEMBERSIHKAN
LUKA.................................................................
4. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA..
5. PROSES
PENYEMBUHAN LUKA...................................................
6. PERAWATAN
LUKA.........................................................................
B. BALUTAN
(GANTI PERBAN )...............................................................
1. PENGERTIAN.....................................................................................
2. TUJUAN...............................................................................................
3. BALUTAN
LUKA...............................................................................
4. MEMFIKSASI
BALUTAN.................................................................
5. ALAT
DAN BAHAN...........................................................................
6. PERSIAPAN
PASIEN.........................................................................
7. PROSEDUR
KERJA............................................................................
8. EVALUASI..........................................................................................
C. BAB
III : PENUTUP..................................................................................
A. KESIMPULAN.....................................................................................
B. SARAN.................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Masalah
lingkungan erat sekali hubungannya dengan dunia kesehatan.Untuk mencapai
kondisi masyarakat yang sehat diperlukan lingkungan yang baik pula. Dalam
hal ini sarana pelayanan kesehatan harus
pula memperhatikanketerkaitan
tersebut. Sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat bertemunyakelompok masyarakat
penderita penyakit, kelompok masyarakat pemberi pelayanan,
kelompok pengunjung dan kelompok lingkungan
sekitar. Adanyainteraksi
di dalamnya memungkinkan menyebarnya penyakit bila tidak didukung
dengan kondisi lingkungan yang baik dan saniter (Nadia Paramita,2007:51)
Dalam
hubungan interaksi, dimungkinkan terjadi kontak antar pasiendengan tenaga
kesehatan dalam lingkungan puskesmas melalui alat-alat medisyang dipergunakan
dalam proses perawatan, penyembuhan dan pemulihan penderita. Dalam keadaan
intensitas kontak tinggi dari penderita dengan tenagakesehatan maupun
pengunjung, tidak mustahil kuman penyakit dapat berpindahkepada orang yang
sehat, yang akhirnya terjadi proses penularan penyakit yanglebih meluas.
Mengganti
balutan / perban adalah suatu tindakan keperawatan untuk mengganti balutan
dalam perawatan luka untuk mencegah infeksi silang dengan cara menjaga agar
luka tetap dalam keadaan bersih.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang disebut luka?
2.
Bagaimana mengganti balutan (perban)
dengan baik dan benar ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mengganti balutan (perban) dengan
baik dan benar. Sehingga tidak menimbulkan infeksi yang akan membahayakan
pasien
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
LUKA
PENGERTIAN LUKA
Luka
adalah terganggunya suatu kontinuitas dari suatu bagian tubuh yang bisa
diakibatkan oleh berbagai trauma, baik secara mekanik., panas, kimia, radiasi
atau invasi dari mikroorganisme pathogen.
KLASIFIKASI LUKA
1.
Luka bersih
Luka operasi yang tidak
terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi
saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital. Kondisi luka tertutup dan tidak
ada drainase.
2.
Luka bersih terkontaminasi
Luka operasi dimana berhubungan dengan saluran pernafasan,
pencernaan, genital atau bagian yang mengenai saluran kemih
3.
Luka terkontaminasi
Dalam luka pembedahan ditemukan peradangan non
purulen
4.
Luka kotor atau terinfeksi
Luka yang terdapat pus, pervorasi visera, luka yang
mengalami traumatic dan sudah lama atau terinfeksi dari sumber lain
MEMBERSIHKAN LUKA
Proses pembersihan luka
terdiri dari memilih cairan yang epat untuk membersihkan luka dan menggunakan
cara-cara mekanik yang tepat untuk memasukkan cairan tersebut tanpa menimbulkan
cedera pada jaringan luka.
Membersihkan luka
dengan lembut tetapi mantap akan membuang kontaminan yang mungkin menjadi
sumber infeksi. Namun, jika dilakukan dengan menggunakan kekuatan yang
berlebihan, dapat menimbulkan perdarahan atau cedera yang lebih lanjut.
Tujuan pembersihan luka
adalah untuk mengeluarkan debris organic maupun anorganik sebelum menggunakan
balutan untuk mempertahankan lingkungan yang optimum pada tempat luka untuk
proses penyembuhan
Pendekatan yang berbeda
diperlukan saat membersihkan luka bedah tertutup, yang pada mulanya masih dalam
keadaan “bersih”. Dalam hal ini, tindakan asepsis yang ketat diperlukan sejak
awal untuk mencegah infeksi luka secara endogenus maupun eksogenus. Meskipun
demikian, kalau ada infeksi luka, maka penyebabnya hamper selalu dapat
ditelusuri kembali pada sat pembedahan dilakukan.
Perawat membersihkan
luka operasi atau traumatic dengan menggunakan cairan sitotoksik yang diberikan
melaului kassa steril atau melalui irigasi.
Prinsip penting yang
harus diperhatikan perawat saat membersihkan luka insisi atau area disekitar
drain :
Ø Bersihkan
dari arah area yang sedikit terkontaminasi, seperti dari luka atau insisi
ke kulit disekitarnya atau dari tempat drain ke kulit di sekitarnya
Ø Gunakan
friksi lembut saat menuangkan larutan ke kulit
Ø Saat
melakukan irigasi, biarkan larutan mengalir dari area yang kurang
terkontaminasi ke area yang paling terkontaminasi
Ø Perawat
tidak boleh menggunakan kassa yang sama, saat membersihkan insisi atau luka
untuk yang kedua kalinya
Ø Untuk
membersihkan area drain, perawat mengusap sekeliling drain dengan gerakan
memutar dari tempat yang terdekat dengan drain kearah luar
FAKTOR YANG MEMPEGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
Factor yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka
dibagi menjadi dua factor, yaitu sistemik dan factor local :
a. Faktor
sistemik : usia, nutrisi, insufisiensi vascular, obat-obatan
b. Factor
local : suplai darah, infeksi, nekrosis, adanya benda asing pada luka
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Proses dasar biokimia dan selular yang sama terjadi
dalam penyembuhan semua cedera jaringan lunak, baik luka ulseratif kronik, luka
taumatis atau luka akibat tindakan bedah. Proses fisiologis penyembuhan luka
dapat dibagi dalam 4 fase :
1. Inflamasi
2. Fase distruktif
3. Fase fase
proliferasi
4. Fase maturasi
PERAWATAN LUKA
Merupakan penanganan
luka yang terdiri atas membersihkan luka, menutup, dan membalut luka sehingga
dapat membantu proses penyembuhan luka.
Ø Perawatan
luka terdiri atas :
1. Mengganti
balutan kering
2. Mengganti
balutan basah dengan balutan kering
3. Irigasi
luka
4. Perawatan
dekubitus
Ø Tujuan
perawatan luka :
1. Menjaga
luka dari trauma
2. Imobilisasi
luka
3. Mencegah
perdarahan
4. Mencegah
kontaminasi oleh kuman
5. Mengabsorbsi
drainase
6. Meningkatkan
kenyamanan fisik dan psikologi
B.
MENGGANTI BALUTAN
PNGERTIAN BALUTAN
Melakukan
perawatan pada luka dengan cara mamantau keadaan luka, melakukan penggatian
balutan (ganti verban) dan mencegah terjadinya infeksi
TUJUAN
a. Mencegah
terjadinya infeksi atau infeksi silang
b. Rasa
aman dan nyaman bagi klien dan orang lain di sekitarnya
c. Membantu
proses penyembuhan luka
BALUTAN
LUKA
Menggunakan balutan
yang tepat perlu disertai pemahaman tentang penyembuhan luka. Apabila balutan
tidak sesuai dengan karakteristik luka, maka balutan tersebut dapat mengganggu
penyembuhan luka. Pilihan jenis balutan dan metode pembalutan luka akan
mempengaruhi kemajuan penyembuhan luka.
Karakteristik balutan
luka yang ideal :
Dapat menyerap drainase untuk mencegah
terkumpulnya eksudat
Tidak melekat
Impermeable terhadap bakteri
Mampu mempertahankan kelembaban yang
tinggi pada luka
Penyekat suhu
Non toksik dan non alergenik
Nyaman dan mudah disesuaikan
Mampu melindungi luka dari trauma lebih
lanjut
Biaya ringan
Awet
Pada luka operasi
dengan penyembuhan primer, umumnya balutan dibuka segera setelah drainase
berhenti. Sebaliknya pada penyembuhan skunder, balutan dapat menjadi sarana
untuk memindahkan eksudat dan jaringan nekrotik secara mekanik.
MEMFIKSASI BALUTAN
Perawat
dapat menggunakan plester, tali atau perban, atau balutan skunder dan pengikat
kain untuk memfiksasi balutan pada luka. Pilihannya tergantung dari ukuran
luka, lokasi, ada tidaknya drainase, frekuensi penggantian balutan, dan
tingkat aktifitas pasien.
Perawat
paling sering menggunakan plester untukmemfiksasi balutan jika klien tidak alergi
terhadap plester.
Kulit
yang sensitive terhadapplester perekat dapat mengalami inflamasi dan ekskoriasi
yang sangat berat dan bahkan dapat terlepas dari kulit ketika plester diangkat.
ALAT DAN BAHAN
- peralatam
steril, dalam tempatnya: pinset anatomis, chirugis, gunting, kapas lidi, kassa
steril, deppers, kom, handscun, steril
-
perlalatan non
steril : gunting verband, plester, wash bensin, dalam tempatnya, bengkok,
savlon obat-obat desinfektan dalamtempatnuya, masker, barak (gawn), tempat
sampah medis.
PERSIAPAN PASIEN
-
beri tahu
informasi tentang rencana tindakan dengan komunoikasi teurapetik
- atur
posisi pasien sesuai kebutuhan dengan memperhatikan kenyamanan dan privacy
klien.
PROSEDUR KERJA
1. Jelaskan
prosedur pada klien
2. Cuci
tangan
3. Gunakan
sarung tangan steril
4. Plester
dan balutan di buka dengan menggunakan pinset apabila luka tertutup oleh
balutan
5. Lakukan
pembersiahn luka di mulai dengan kaji status luka , apabila luka kotor atau
bersih serta jenisnya :
-
Perawatan luka kotor
Gunakan kasa steril yang di pegang
dengan pinset , di celupkan atau di berikan larutan savlon dan lakukan
pembersih pada luka . bila perlu bersihkan H2O2(bila ada jaringan mati dan
sulit di angkat) . lanjutkan pembersihan dengan boorwater (BWC) hingga bersih.
-
Perawatan luka bersih
Gunakan kasa steril yang di pegang
dengan pinset , celupkan/di beri larutan NaCl o,9% atau BWC , kemudian
bersihkan sampai bersih dan lanjutkan dengan pengobatan luka menggunakan
betadine atau sejenisnya
6. Cuci
tangan setelah prosedur di lakukan
7. Catat
tindakan , respon pasien dan kondisi luka
EVALUASI
1. Mengevaluasi
adanya tanda-tanda infeksi dan adanya cairan luka
2. Mengevaluasi
respon serta toleransi klien selama dan sesudah prosedur
3. Mengevaluasi
adanya tanda-tanda alergi
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Luka
adalah terganggunya suatu kontinuitas dari suatu bagian tubuh yang bisa
diakibatkan oleh berbagai trauma, baik secara mekanik., panas, kimia, radiasi
atau invasi dari mikroorganisme pathogen.
2. Mengganti
balutan adalah menukar balutan/penutup luka yang kotor atau yang lama dengan
penutup/pembalut luka yang baru. Atau balutan merupakan perawatan pada luka
dengan cara mamantau keadaan luka, melakukan penggatian balutan (ganti verban)
dan mencegah terjadinya infeksi.
3. Pembalutan
bertujuan untuk :
a. Mencegah
terjadinya infeksi atau infeksi silang
b. Rasa
aman dan nyaman bagi klien dan orang lain di sekitarnya
c. Membantu
proses penyembuhan luka
B. SARAN
Agar mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami
cara-cara proses mengganti balutan . jika terdapan kekeliruan atau kesalahan
dalam makalah ini mohon di kritik atau berikan saran demi kesempurnaan
penulisan makalh ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusyati
, Eni dkk ; 2006
Keterampilan
dan Prosedur Laboratorium
Jakarta
; EGCHidayat , A . Aziz , Alimul . 2006
Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia
Jakarta
; Salemba MedikaA . Potter Patricia ,
Griffin Ferry Anne 2005
Buku Ajar Fundamental Keperawatan
:
EGC
No comments:
Post a Comment