BAB II ( pembahasan )
BAB III ( kesimpulan dan saran )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membahas tentang
manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang
tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam, dan segala
aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah
mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun
negatif.
Kehidupan
manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial.
Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang
terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya
dalam membentuk kepribadian
seseorang.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memberikan wawasan terhadap mahasiswa tentang bagaimana:
1. Memahami pengertian manusia
2. Mengetahui kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia
3. Memberikan gambaran hubungan manusia dengan lingkungannya
4. Mencegah dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada lingkungannya
5. Menganalisis sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan mengklarifikasinnya.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia dan Lingkungan
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah
makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati,
dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya
dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia adalah
makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki
perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang
ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan
massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual
relatif.
Manusia atau orang
dapat diartikan dari sudut pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens (bahasa latin
untuk manusia) yang merupakan sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Manusia juga
sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia
pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya
dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah
suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks.
Kehidupan
manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial.
Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah,
lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di
kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara,
meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan
berbagai macam benda mati yang ada disekitar.
Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya
dalam membentuk kepribadian
seseorang.
B. Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan
1. Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi
antara organisme
dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani
oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi berarti ilmu
yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834-1914). Dalam
ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya.
Kita mengenal
beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
a) Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya.
b) Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
c) Ekologi ialah biologi lingkungan.
Bertolak dari
definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang
membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan
kebutuhan manusia terhadap lingkungan itu sendiri.
Ekologi merupakan
cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan
tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk
hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan
antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau
lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan
lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang
menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan dan menggambarkan sebagian
besar rantai makanan manusia.
Para ahli ekologi
mempelajari perpindahan energi dan materi dari
makhluk hidup yang satu kepada makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya
serta faktor-faktor yang menyebabkannya. Serta perubahan populasi
atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kini para ekolog
(orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada ekowilayah bumi dan
riset perubahan iklim.
Terkadang ekologi
dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya
menggunakan banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh
dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, sedangkan
ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran
kita.
2. Lingkungan Hidup Manusia
Dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan Lingkungan Hidup
sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
Manusia hidup,
tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan budayanya. Dalam lingkungan
alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosisten yakni, suatu unit atu satuan
fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosisten
terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang
mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya: tanah, udara atau gas-gas yang
membentuk atmosfer, air, cahaya, suhu atau temperatur, Sedangkan komponen
biotik diantaranya adalah: produsen, konsumen, pengurai.
C. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya
Manusia sedikit
demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun
komunitas biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup
manusia tampak jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya
masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam
lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun negatif.
Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,
dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam
lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan
komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang
tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan
serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada
yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang
bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara
langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang
berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya
dukung lingkungan.
Peranan Manusia
yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
1.
Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan
Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
2.
Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3.
Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang
menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan
subsidi energi;
4.
Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5.
Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat
menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak
negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri;
Peranan Manusia yang menguntungkan
lingkungan antara lain:
- Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
- Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
- Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
- Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
- Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
D. Sumber Alam
Sumber alam dapat
digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
Sumber alam yang
dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua
makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
Sumber alam yang
tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai
golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah
tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik
mempunyai kemampuan diri atau bertambah, misalkan tumbuhan dapat berkembang
biak dengan biji atau spora, dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan
telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut dikatakan
sebagai sumber daya alam yang masih dapat diperbaharui. Lain halnya dengan
sumber daya alam abiotik yang tidak dapat memperbaharui dirinya. Bila sumber
minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya telah habis digunakan manusia, maka
habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Sumber alam biotik
dapat terus digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia
menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memperhatikan siklus
hidup sumber alam tersebut, dan diusahakan jangan sampai sumber alam itu
musnah. Sebab, jika suatu jenis spesies di bumi musnah, maka jenis tersebut
tidak dapat muncul kembali. Seharusnya manusia menggunakan dengan baik sumber
daya biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung jawab.
Manusia memandang
alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia
bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal
ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya,
terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya.
Berbagai cara
telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air,
fauna, flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya.
Namun sesuai
dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah seharusnya melakukan perubahan.
Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai
perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan
disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang
menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Masih banyak
masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah lingkungan, seperti
pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata. Seharusnya manusia berhati-hati
dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya
pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi
ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan
lingkungandan mahluk lain. Responnya dari lingkungan dapat kita lihat seperti
menyebabkan penyakit, bahkan menjadi bencana alam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia bertindak
sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.
Manusia mempunyai
pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu
sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang
hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu
sendiri.
Kemampuan kita
untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai
manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat
membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki
tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu
sendiri dimasa akan datang.
B. Saran
Manusia perlu
mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk
memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai
manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang
mengitari kita.
Kemampuan kita
untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai
manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat
membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment