BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Asam nukleat (bahasa
Inggris: nucleic
acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun
atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam
nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam
ribonukleat (RNA). Asam nukleat
ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
DNA pertama kali
berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di Tubingen,
Jerman,
yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun
demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal
abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel.
DNA dan protein
dianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis
berdasarkan teori tersebut. Dua
eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam
penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel
bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA
dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey
dan Chase membuktikan hal yang
sama dengan menggunakan pencari jejak
radioaktif
I.2
RUMUSAN MASALAH
1. Untuk
mengetahui unsur-unsur penyusun asam nukleat
2. Apa
yang disebut metabolisme nukleat
3. Tujuan
DNA dan RNA
I.3
KEGUNAAN
Kegunaan
dari makalah ini yaitu untuk memberikan kita pengetahuan tentang asam nuekleat
serta dapat menjadi bahan informasi bagi teman-teman yang membutuhkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1 ASAM NUKLEAT
Asam nukleat (bahasa
Inggris: nucleic
acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun
atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam
nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam
ribonukleat (RNA). Asam nukleat
ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
Asam nukleat
dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus)
sel. Asam nukleat merupakan biopolimer,
dan monomer penyusunnya adalah nukleotida.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan
sebuah gugus fosfat. Jenis asam
nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat
tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu,
basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki
perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada
RNA maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya
pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya
pada RNA.
Asam nukleat dalam
sel terdiri dari DNA (DeoxyriboNucleic Acid) dan RNA (RiboNucleic
Acid). Kedua jenis asam nukleat ini memiliki perbedaan basa purin yang
merupakan molekul penyusunnya. Untuk RNA disusun oleh gula D-ribosa dan basa
urasil. Sedangkan untuk DNA disusun oleh gula 2-deoksi-D-ribosa yaitu gula
D-ribosa yang kehilangan gugus OH pada atom C nomor 2 dan basa timin.
II.2
UNSUR PENYUSUN ASAM NUKLEAT
Asam nukleat
adalah suatu polimer yang terdiri dari banyak molekul nukleotida. Ada dua macam
asam nukleat yaitu RNA dan DNA. Nukleotida RNA dan DNA terdiri dari tiga
komponen, yaitu pentosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen. Pada RNA pentosanya
merupakan ribosa, sedangkan pada DNA adalah deoksiribosa Poedjiadji, 2006).
Fungsi dari DNA
merupakan komposisi penyusun gen, berbentuk heliks ganda yang merupakan materi
di dalam sel sebagai pembawa sifat pada keturunan, dan berisi instruksi untuk
membuat semua protein tubuh. Fungsi RNA adalah berpartisipasi dalam proses
pembentukan asam amino menjadi polipeptida. Struktur asam nukleat secara umum
telah disebutkan sebelumnya, terdiri dari pentosa, gugus fosfat dan basa
nitrogen (Solomon, 2008).
Asam nukleat pertama
kali ditemukan tahun 1868 oleh ahli biokimia berkebangsaan Swiss, Friedrich
Miescher (1844-1895). Dia menemukan asam nukleat saat mengisolasi sel yang
berisi nitrogen dan fosfor pada nanah. Dia berpikir bahwa itu menjadi fosfor
-inti kaya protein dan dinamailah Nuclein. (Khanna, 2008) Setelah itu, Albrecht
Kossel (ahli biokimia dari Jerman) menemukan protein pada asam nukleat dan
mengisolasi dua purin dan tiga pirimidin di tahun 1880.
Kemudian, ahli
biokimia dari Amerika Serikat yang belajar dengan Kossel berhasil
mengidentifikasi dua karbohidrat penyusun asam nukleat (deoksiribosa thn. 1929
dan ribosa thn.1909). Dan ikatan nukleotida ditemukan oleh Alexander Todd,
hh1940an (Khanna, 2008). Pada tahun 1951, James Watson, Francis Crick, dan
Maurice Wilkins melakukan penelitian terhadap kromosom dan dapat menemukan
bentuk molekul DNA yang sebenarnya. Akhirnya pada tahun 1962, mereka berhasil
mendapatkan nobel (Poedjiadji, 2006).
Pada eukariot,
asam nukleat deoksiribosa terletak di dalam inti sel yang dilapisi oleh membran
inti sedangkan asam nukleat pada sel prokariot tidak dilapisi membran inti,
hanya berada di area yang disebut area nuclear atau nucleoid. Asam nukleat
ribosa terletak sebagian besar (75%) di ribosom dan selebihnya ada di
sitoplasma sel. Manfaat asam nukleat adalah dan menyimpan informasi genetik
yang akan diekspresikan, dapat mentranskripsi dan membuat protein-protein yang
bermanfaat untuk sistem kerja pada tubuh organisme (solomon, 2008).
Mekasnisme dalam
biosintesis protein melibatkan DNA dan RNA yang terdiri dari beberapa proses:
transkripsi, translasi, dan replikasi. Transkripsi adalah tahap pertama
pemebentukan molekul RNA, sesuai pesan (kode) yang diberikan oleh DNA. Setelah
itu, terjadi proses translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi
genetika kedalam proses pembentukan protein. Pada tahap ini, asam amino secara
berurutan diikat satu dengan yang lainnya oleh rRNA di ribosom sesuai kode yang
diberikan dari DNA. Kemudian, DNA mampu membelah diri dan masing-masing rantai
polinukleotida yang berpisah dapat membentuk rantai baru yang merupakan
pasangannya. Proses tersebut disebut sebagai replikasi DNA (Poedjiadi, 2006).
Panjang pendeknya
asam amino terutama mRNA berhubungan dengan panjang pendeknya rantai
polipeptida yang akan disusun. Urutan asam amino yang menyusun rantai
polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA
yang bersangkutan. Proses isolasi asam nukleat dapat dilakukan dengan
menggunakan larutan garan 1M untuk mengekstraksi nukleoprotein.
Kemudian,
pemisahan protein dan asam nukleat dapat diurai dengan menambah asam lemah atau
alkali secra perlahan sehingga menjadi jenuh. Setelah terpisah dari protein
yang mengikatnya, asam nukleat dapat diendapkan dengan menambahkan Alkohol
secara perlahan , lalu NaCl ditambahkan untuk mengendapkan protein. Proses
Isolasi DNA terjadi secara fisik dan kimia.
Ekstraksi fisik
adalah pemecahan sel dan jaringan dapat menggunakan freeze thawing, homogenasi,
atau penggerusan dalam nitrogen cair. Ekstraksi selanjutnya adalah secara
kimiawi dengan melakukan pemisahan asam nukleat dari komponen penyusun sel
lainnya menggunakan reagen yang mengandung detergen, penambahan NaCl, fenol,
dan EDTA. Selanjutnya, penambahan ethanol dingin dilakukan untuk mengisolasi
asam nukleat. Dan hasilnya akan terdapat benang DNA yang berwarna putih.
II.3
METABOLISME ASAM NUKLEAT
Metabolisme (bahasa
Yunani: μεταβολισμος,
metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi
kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme
memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
- katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi
- anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.[1]
Kedua arah
lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup.
Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan
dipercepat (dikatalisis)
oleh enzim. Pada
senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan
reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap
arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat,
yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi
kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom.
Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.
Ø Jalur metabolisme
Jalur umum
- Metabolisme karbohidrat
- Metabolisme lemak
- Metabolisme protein
- Metabolisme asam nukleat
- Metabolisme asam assetat
Ø Jalur Katabolisme
Jalur katabolisme
yang menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana mencakup:
- Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
- Katabolisme karbohidrat
- Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
- Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan oksigen.
- Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
- Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
- Respirasi aerobik
- Respirasi anaerobik,
Ø JalurAnabolisme
Jalur
anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor sederhana mencakup:
- Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa.
- Glukoneogenesis, pembentukan glukosa dari senyawa organik lain.
- Jalur sintesis porfirin
- Jalur HMG-CoA reduktase, mengawali pembentukan kolesterol dan isoprenoid.
- Metabolisme sekunder, jalur-jalur metabolisme yang tidak esensial bagi pertumbuhan, perkembangan, maupun reproduksi, namun biasanya berfungsi secara ekologis, misalnya pembentukan alkaloid dan terpenoid.
- Fotosintesis
- Siklus Calvin dan fiksasi karbon
Metabolisme obat
Jalur metabolisme obat, yaitu
modifikasi dan penguraian obat-obatan dan senyawa ksenobiotik lainnya melalui
sistem enzim khusus mencakup:
Lain-lain
Ø Sejarah
Eksperimen
terkontrol atas metabolisme manusia pertama kali diterbitkan oleh Santorio Santorio
pada tahun 1614
di dalam bukunya, Ars de statica medecina yang membuatnya terkenal di Eropa.
Dia mendeskripsikan rangkaian percobaan yang dilakukannya, yang melibatkan
penimbangan dirinya sendiri pada sebuah kursi yang digantung pada sebuah
timbangan besar (lihat gambar) sebelum dan sesudah makan,
tidur,
bekerja, berhubungan seksual,
berpuasa
makan atau minum,
dan buang air besar.
Dia menemukan bahwa bagian terbesar makanan yang dimakannnya hilang dari tubuh
melalui perspiratio insensibilis (mungkin dapat diterjemahkan sebagai
"keringatan yang tidak tampak")
II.4
DNA dan RNA
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat
(ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.
Ø Struktur
DNA
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan
model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih
dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul
polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang,
tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap
nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
-
Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
-
basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin
(guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin
(thymine = T)
-
gugus fosfat
Berikut
susunan struktur kimia komponen penyusun DNA :
Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan
deoksiribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau
deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer untuk sintesis
DNA.Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa
deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.DNA tersusun dari empat
jenis monomer nukleotida.
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah
sama rata.Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A) selalu sama
dengan jumlah timin (T).Demikian pula jumlah guanin (G) dengan sitisin(C)
selalu sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff.Adenin (A) selalu
berpasangan dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedagkan
sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen
(C = G).
Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan
ikatan hidrogen yang terbentuk sepanjang rantai tersebut.karean perubahan
jumlah hidrogen ini, tidak mengehrankan bahwa ikatan C=G memerlukan tenaga yang
lebih besar untuk memisahkannya.
DNA
merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai
rangkap berpilin.Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak tangganya
adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C.Kedua “tulang punggung
tangganya” adalah gula ribosa.Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya
berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester.
DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki suatu
polaritas.Polaritas heliks ganda berlawanan orientasi satu sama lain.Kedua
rantai polinukleotida DNA yang membentuk heliks ganda berjajar secara
antipararel.Jika digambarkan sebagai berikut :
·
Replikasi DNA
Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA.Saat suatu sel
membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasila pembelahan mengandung DNA penuh
dan identik seperti induknya.Dengan demikian, DNA harus secara tepat
direplikasi sebelum pembelahan dimulai.Replikasi DNA dapat terjadi dengan
adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.Proses
komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama
dengan molekul DNA lama sebagai cetakan.Kemungkinan terjadinya replikasi dapat
melalui tiga model.
1.
Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak
berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
2.
Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah
dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing
rantai DNA lama tersebut.
3.
Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai
DNA lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Berikut
adalah gambaran replikasi yang terjadi terhadap DNA :
Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif
merupakan model yang tepat untuk proses replikasi DNA.Replikasi DNA
semikonservatif ini berlaku bagi organisme prokariot maupun eukariot.Perbedaan
replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot adalah dalam hal jenis dan
jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan kompleksitas replkasi DNA.Pada
organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum pembelahan mitosis,
tepatnya pada fase sintsis dalam siklus pembelahan sel.
Ø RNA
RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan
makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi
genetik.RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik
virus, terutama golongan retrovirus.RNA sebagai penyalur informasi genetik
misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein.RNA juga dapat berfungsi
sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau
molekul RNA lain.
·
Struktur RNA
RNA
merupakan rantai tunggal polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga
gugus molekul, yaitu :
-
5 karbon
-
basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan
golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
-
gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk
suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan
prekursor dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus
fosfat membentuk suatu nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil
transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh
lebih pendek dibandingkan DNA.
·
Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau
RNAd ( RNA duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA (
ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal ).
·
RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan
salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon)
dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd
tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino
pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.Berikut
gambarnya :
·
RNAr
RNAr
merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit
ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
·
RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke
ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut
antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan
dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu
membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu
pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.
Ø Perbedaan
antara DNA dan RNA
Berdasarkan penjelasan sebelumnya kita dapat menyimpulkan
beberapa perbedaan antara DNA dengan RNA sebagai berikut :
- komponen :
Gula
pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa
Basa
nitrogen : – purin — DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan
Guanin
-
Pirimidin — DNA adalah Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan
sitosin
- Bentuk :
—
DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)
—
RNA berbentuk rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin
- Letak :
— DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria
–
RNA terletak di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria
- Kadar :
—
DNA tetap
–
RNA tidak tetap
II.5
ANALISIS NUKLEAT
Monomer nukleotida sebagai struktur
primer asam nukleat diperoleh dari hasil hidrolisis asam nukleat. Proses
hidrolisis lebih lanjut dari monomer nukleotida akan dihasilkan asam fosfat dan
nukleosida. Proses hidrolisis ini dilakukan dalam suasana basa. Jika hidrolisis
dilanjutkan kembali terhadap senyawa nukleosida dalam larutan asam berair akan
dihasilkan molekul gula dan basa nitrogen dengan bentuk heterosiklik. Sehingga
komposisi molekul penyusun asam nukleat diketahui dengan jelas, seperti yang
ditunjukkan gambar 14.54 hingga bagan pada Gambar 14.57.
Gambar
14.54. Molekul sederhana asam nukleat
Gambar
14.57. Skema hidrolisis Asam nukleat
Dari Gambar 14.54 tampak bahwa
struktur utama asam nukleat adalah molekul gula yang mengandung asam posfat dan
basa Nitrogen yang dihubungkan dengan ikatan posfodiester membentuk rantai
panjang. Monomer nukleotida dapat dilihat pada Gambar 14.55 dan 14.56.
Gambar
14.55. Molekul Nukleotida
Gambar
14.56. Molekul Nukleosida
Senyawa gula penyusun nukleotida
merupakan gula dengan atom Karbon 5 (lima) yaitu 2-deoksi-D-ribosa dan
D-ribosa, lihat Bagan dibawah ini.
Bagan
14.58. Molekul penyusun Asam nukleat
Basa nukleosida yang ditemukan pada
asam nukleat adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C, dari cytosine),
guanin (G), timin (T) dan urasil (U), lihat Bagan 14.58.
Asam nukleat dalam sel terdiri dari
DNA (DeoxyriboNucleic Acid) dan RNA (RiboNucleic Acid). Kedua
jenis asam nukleat ini memiliki perbedaan basa purin yang merupakan molekul
penyusunnya. Untuk RNA disusun oleh gula D-ribosa dan basa urasil. Sedangkan
untuk DNA disusun oleh gula 2-deoksi-D-ribosa yaitu gula D-ribosa yang
kehilangan gugus OH pada atom C nomor 2 dan basa timin.
BAB
III
KESIMPULAN
SARAN
III.1 KESIMPULAN
nAsam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA
(bahasa Inggris: deoxyribonucleic
acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat
kering
setiap organisme. Di dalam sel,
DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Asam
nukleat dalam sel terdiri dari DNA (DeoxyriboNucleic Acid) dan RNA (RiboNucleic
Acid). Kedua jenis asam nukleat ini memiliki perbedaan basa purin yang
merupakan molekul penyusunnya. Untuk RNA disusun oleh gula D-ribosa dan basa
urasil. Sedangkan untuk DNA disusun oleh gula 2-deoksi-D-ribosa yaitu gula
D-ribosa yang kehilangan gugus OH pada atom C nomor 2 dan basa timin
III.2
SARAN
Saya berharap Mata Kulia ini tetap akan di ajarkan pada
mahasiswa karena Mata Kulia ini memberikan kita pengetahuan tentang, apa itu asam nukleat. Sehingga kita
dapat mengetahui arti sebenarnya dari asam nukleat dan perkembangan biokimia
dari masa ke masa.
DAFTAR PUSTAKA
Mandelkern M, Elias J, Eden D, Crothers D (1981). "The
dimensions of DNA in solution". J Mol Biol 152 (1): 153-61. PMID 7338906.
No comments:
Post a Comment