Thursday 17 May 2012

Pengaruh hujan terhadap pertanian

Berbicara masalah dunia pertanian, factor cuaca sangat mempengaruhi. Baik itu berpengaruh pada masa tanam juga masa panen. Dalam sektor perikanan dan ternak juga tidak jauh berbeda. Karena musim tidak tepat hasil dari investasi bidang ini bisa meleset dari harapan.
Salatiga adalah termasuk daerah yang hanya memeiliki kawasan pertanian yang tidak luas. Tanaman dan peternakan yang menjadi sektor unggulan juga tidak menonjol. Misalnya saja untuk padi, meskipun produktivitasnya tinggi, bahakan sempat mendapatkan pengharggan dari Presiden, namun luasan lahan tidak seperti kawasan lumbung padi di Jawa Tengah lainnya.
Berikut petikan wawancara reporter Majalah Hati Beriman dengan Kepala Dinas Pertanian, Ir. Husnani.
”Untuk Kota Salatiga sektor pertanian yang menjadi unggulan adalah bidang tanaman pangan. Jika berbijak pada musim maka ini sangat berpengaruh. Untuk tahun ini hampir tidak ada musim kemaraunya. Sepanjang tahun ini hujan selalu turun di dua belas bulan yang ada. Dengan begitu pola tanam atau waktu tanam juga berubah,” terang Husnani.
Bila curah hujan tinggi maka ketersedian air melimpah bahkan melebihi batas, dengan begitu petani kesulitan untuk menyiapkan lahan persemaian benih padi. ”Petani dalam menyiapkan persemaian memerlukan lahan yang cukup air namun tidak kebanyakan. Jika mereka kesulitan membuang sisa air yang melimpah maka waktu tanam menjadi mundur menunggu curah hujannya turun,” tambah Husnani.
Pada musim penghujan kendala lain yang muncul adalah hama tanaman. Biasanya pada musim penghujan pertumbuhan hama seperti tikus dan werwng cukup tinggi. Selain itu juga timbul penyekit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur, dengan begitu tanaman pertumbuhannya terganggu. Ini disebabkan karena tanaman tidak sehat.
Menurut Husnani, jika musim panen datang pada musim penghujan juga berpengaruh buruk. Seperti tanaman padi bila panen bertepatan dengan curah hujan tinggi, petani sering dibuat bingun karena sawah sering terendam. Bila batang padai tidak kuat bisa ambruk, dan jika padi belum cukup tua petani harus segera memanennya agar padi tidak menyentuh tanah dan akhirnya bisa berubah jadi tumbuhan baru atau yang kita kenal ”thukul”.
Pada tanaman pangan jagung juga akan bermasalah bila curah hujan banyak. Kendalan bisa pohon ambruk ataupun hama. ”Secara kasat mata pertumbuhan vegetatifnya cukup bagus. Daun akan terlihat hijau, panjang dan lebar, batang pohonnya juga akan besar. Meski terlihat subur namuan perkembangan generatifnya terganggu. Perkembangan pembuahan menjadi tidak sempurna karena kurangnya sinar matahari,” terang wanita berkacamata ini.
Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut Dinas Pertanian telah melakukan beberapa kegiatan upaya meminimalisir kegagalan yang ditimbulkan. ”Kami Dinas pertanian dalam menyambut musim penghujan yang cukup panjang menggalakkan agensi hayati dan monitoring serangan hama secara berkala,” jelasnya.

Meskipun harus menyesuaikan dengan pola tanam, anamun hasil tanaman pangan Kota Salatiga tahun 2010 ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2009 dalam pencapaiannya. Target produksi tujuh ribu ton tercapai bahakan sampai angka 7282 ton.
Sedangkan pada bidang peternakan, bila musim penghujan datang ini malah menguntungkan. Ini karena persediaan stok makanan ternak tersedia dan melimpah. Kebutuhan ternak yang utama adalah rumput makanan hijauan dan air, dan itu akan tercukupi hanya pada musim penghujan.
Seperti kita ketahui bahwa daerah peternakan sapi di Salatiga adalah kawasan atas tepatnya di Kecamatan Argomulyo. Daerah tersebut sangat cepat kekurangan air bila musim panas tiba. Bila kemarau panjang ketersedian pakan dan air menjadi kurang, dengan begitu prosuksi susu akan menurun serta pertumbuhan ternak juga lambat.
Untuk sektor pertanian, curah hujan yang berlebihan juga bisa berpengaruh buruk. ”Curah hujan yang extrim berpengaruh pada proses pembenihan. Jika musim hujan tiba maka suhu air akan lebih dingin dengan begitu prosentase larva tidak bagus. Ikan yang baru menetas akan mudah mati karena suhu yang terlalu dingin,” jelas Husnani.
Namun untuk petani pembesaran tidak berpengaruh, karena ikan yang menjadi bibit telah cukup umur dan sudah tahan dengan cuaca dingin. Ketersedian air yang banyak mempermudah petani dalam mengisi kolam-kolamnya.

Angin dan curah hujan berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Angin dan curah hujan berpengaruh dalam bidang pertanian, transportasi, perikanan, peternakan, komunikasi, dsb. Diantara pengaruh tersebut diantaranya:

a. curah hujan sebagai sumber bagi kehidupan dan pertanian.
b. Angin pasat tenggara dan timur laut mendatangkan hujan yang besar.
c. Gerakan udara adveksi menyebabkan hujan orografis di pegunungan.
d. Timbulnya angin darat dan angin laut dapat digunakan oleh nelayan.
e. Peredaran turbulensi dapat menimbulkan goncangan pesawat dan udara sejuk di bawah pohon.

 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...