gadung dapat dibuat tepung gadung,kripik gadung dan lain-lain lumayan khan bisa menambah pendapatan terutama ibu-ibu rumah tangga
KARYA
ILMIAH
BUDIDAYA
TANAMAN GADUNG
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Tanaman gadung ini pada umumnya juga belum dibudidayakan
secara teratur.Penanaman cukupteratur terdapat di Jawa Barat, Jawa Timur dan
Lampung.Pada umumnya tanaman gadung belumdibudidayakan di daerah Sumatera
Barat, Jambi, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah dan Maluku. Tanaman tersebut terdapat tumbuh liar di
pinggir-pinggir hutan.Di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta tanaman gadung ini
dibudidayakan namun tidak teratur.Pada umumnya petani tidak melaksanakan
penyiangan, pembumbunan, pemupukan dan pemberantasan hama/penyakit.Hanya di
daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan D.I. Yogyakarta petani melakukan penyiangan, pembubunan dan pemupukan.
PERMASALAHAN
1.
Masih
kurangnya pengetahuan petani tentang teknik budidaya tanaman gadung
2.
Cara
pengolahan gadung menjadi bahan makanan
3.
Masih banyaknya petani khususnya
masyarakat yang tidak mengenal tanaman gadung dan manfaatnya bagi manusia.
KEGUNAAN
1.
Sebagai bahan pertimbangan bagi semua
pihak yang berkepentingan khususnya para petani gadung
2.
Sebagai bahan pertimbangan untuk
penelitian berikutnya
TUJUAN
1.
Perlu
adanya sosialisasi mengenai tanaman ini agar petani mengerti tentang bagaimana
cara pembudidayaan tanaman ini
2.
Karena
umbinya
sangat beracun serta mengandung alcohol yang menimbulkan rasa
pusing-pusingn, maka perlu
dilakukan pengolahan khusus
3.
Untuk memberikan pengetahuan kepada
petani dan masyarakat tentang tanaman gadung dan manfaatnya bagi manusia
HIPOTESIS
Berdasarkan uraian-uraian dalam latar belakang,
permasalahan dan tujuan maka hipotesis yang diajukan adalah
diduga bahwa dengan budidaya tanaman gadung ini dapat memberikan pengertian
kepada petani atau masyarakat tentang tanaman gadung serta bagaimana cara
memanfaatkan tanaman ini sehingga dapat menambah pendapatan petani.
PENGAMBILAN ANALISIS DATA
Analisis
yang digunakan adalah dengan cara kusioner dimana ditunjukkan untuk memperoleh
informasi tentang berbagai teknik pembudidayaan dan pengolahan hasil dari
tanaman gadung ini dengan menggunakan persentase ( % ) dari 23 responden.
HASIL PENELITIAN
Pemanfaatan
umbi gadung sampai saat ini yang paling banyak dilakukan oleh para petani
adalah untuk membuat tepung, flake dan keripik gadung dengan penampilan yang
cukup menarik dan apabila dikonsumsi tidak menimbulkan rasa pusing banyak
diminati oleh para konsumen sebagai berikut:
1. Tepung Gadung
a. Bahan dan Alat
Bahan
yang diperlukan adalah umbi segar dengan peralatan pisau, mortar dan saringan.
b.
Cara Pembuatan
Umbi
segar dikupas kulitnya kemudian dipotong-potong dengan ukuran kecil,
selanjutnya potongan ini dijemur secara alami dibawah sinar matahari selama
beberapa hari (sampai benar-benar kering). Potongan ini kemudian dihancurkan
dengan menggunakan mortar atau penggilingan besar yang dijalankan oleh mesin
dan disaring. Hasil tepung yang baik adalah berwarna putih dan berbentuk serbuk
tepung. Potongan kering setelah dijemur dan tepung dapat disimpan selama
beberapa bulan.
2. Flake Gadung
a. Bahan dan Alat
Bahan
yang dibutuhkan adalah umbi segar yang telah dikupas, sedangkan peralatan yang
dibutuhkan adalah panic, kompor, alat pemotong, plastik dan kulkas.
b. Cara Pembuatan
Umbi
segar dikupas lalu direbus. Umbi rebusan ini dipotong-potong yang menyerupai
flake.Bentuk flake ini dikeringkan dengan roller drying lalu dikemas dalam
plastik dan siap disimpan dalam keadaan dingin untuk jangka waktu yang
lama.Cara menyajikannya adalah dengan menuangkan air panas kedalam flake
tersebut sambil diaduk. Pengadukan ini akanmenyebabkan flake berubah menjadi
bubur yang kental seperti pasta dan dimakan sebagai saus atau makanan utama.
4. Keripik
Gadung
a. Bahan dan Alat
Bahan
yang diperlukan adalah umbi segar dan bumbu-bumbu, sedangkan peralatannya yaitu
pisau, kompor, penggorengan dan plastik
b. Cara Pembuatan
Umbi
dikupas kulitnya lalu dicuci sampai bersih dan dipotong-potong tipis.Potongan
ini kemudian direndam dalam bumbu sesuai selera. Selanjutnya potongan digoreng
menggunakan minyak, sesudah itu dikemas dalam plastik untuk disimpan,
dikonsumsi atau dijual .
No comments:
Post a Comment