Unsur-unsur yang dipertahankan dalam Kebudayaan ialah sebagai berikut
•Unsur yang mempunyai fungsi vital dan sudah diterima luas oleh masyarakat.
Misalnya,
 sistem kekerabatan pada masyarakat suku bangsa Batak Karo dan Batak 
Toba. sistem kekerabatan dan solidaritas kekerabatannya mempunyai fungsi
 yang amat penting bagi kedua suku bangsa tersebut.
Oleh sebab 
itu, kedua suku bangsa ini cenderung mempertahankan sistem kekerabatan 
mereka. Suku bangsa lain di Indonesia pun mengalami hal yang sama. 
Kekerabatan memiliki fungsi sosial sebagai perekat anggota marga. Karena
 itu, masyarakat akan menolak jika sistem kekerabatan mereka diganti. 
Mereka juga akan berusaha mempertahankan sistem kekerabatan dari ancaman
 pengrusakan pihak lain.
• Unsur yang diperoleh melalui proses sosialisasi sejak kecil dan telah menyatu dalam diri.
Misalnya,
 makanan pokok masyarakat. Sebagian besar anggota masyarakat Indonesia 
sejak kecil terbiasa makan nasi sebagai makanan pokok mereka. Maka, 
meskipun beberapa golongan masyarakat mengenal makanan lezat dari Cina, 
negara-negara Barat, dan negara-negara luar lainnya, masyarakat 
Indonesia tetap mempertahankan nasi sebagai makanan pokok.
Mereka
 tidak menggantikan nasi dengan roti atau jenis makanan lainnya sebagai 
makanan pokok sehari-hari. Hal yang sama juga terjadi dengan beberapa 
suku dan masyarakat di luar Jawa. Karena sejak kecil orang Papua 
diperkenalkan dan terbiasa makan Sagu, mereka akan terus mempertahankan 
jenis makanan ini. Kita akan melakukan kesalahan jika memaksa masyarakat
 Papua mengganti makanan pokoknya dari sagu menjadi nasi.
• Unsur kebudayaan yang menyangkut sistem keagamaan atau religi.
Seperti
 kita ketahui, sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Tetapi 
jauh sebelum datangnya agama Islam ke Indonesia, agama Hindu dan agama 
asli Indonesia telah berkembang. Oleh karena itu, meskipun sebagian 
besar penduduk Indonesia sudah memeluk agama Islam, namun 
upacara-upacara yang kental dengan tradisi Hindu dan agama asli tetap 
dijalankan.
Misalnya, kalau salah seorang anggota keluarga muslim
 meninggal dunia, pihak keluarga masih mengadakan selamatan untuk 
almarhum pada hari ke-3, hari ke-7, hari ke-40, hari ke-100, dan hari 
ke-1000 setelah ia meninggal. Kebiasaan membakar kemenyan ketika ada 
yang meninggal dunia juga masih dijumpai. Kebiasaan-kebiasaan ini tidak 
ada dalam ajaran agama Islam, tetapi sebagian umat Islam di Indonesia 
tetap melaksanakannya.
• Unsur-unsur yang menyangkut ideologi dan falsafah hidup.
Tiap
 masyarakat memiliki ideologi dan falsafah hidup yang dipegang teguh. 
Misalnya, bangsa Indonesia, tetap dengan teguh mempertahankan Pancasila 
sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa. Beberapa kali ada kelompok, 
baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri, berusaha mengganti 
ideologi Pancasila dengan ideologi lain. Namun usaha-usaha tersebut 
tidak berhasil. Ini membuktikan bahwa Pancasila diterima dan dipegang 
teguh sebagai ideologi bangsa.
1. Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Terdapat
 perbedaan yang mendasar antara perubahan sosial dengan perubahan 
budaya. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Perubahan
 sosial meliputi perubahan dalam perbedaan usia, tingkat kelahiran, dan 
penurunan rasa kekeluargaan antar anggota masyarakat sebagai akibat 
terjadinya arus urbanisasi dan modernisasi.
Perubahan kebudayaan jauh
 lebih luas dari perubahan sosial. Perubahan budaya menyangkut banyak 
aspek dalam kehidupan seperti kesenian , ilmu pengetahuan , teknologi, 
aturan-aturan hidup berorganisasi, dan filsafat.
Perubahan social dan
 perubahan budaya yang terjadi dimasyarakat saling berkaitan. Tidak ada 
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin 
ada kebudayaan tanpa masyarakat.
2. Sifat Perubahan Sosial
a. Perubahan social terjadi dimana saja dan setiap lapisan masyarakat
b. Perubahan social yang direncanakan dan tidak direncanakan.
c.
 Perubahan social sering menghasilkan kontroversi, atau perubahan yang 
terjadi dalam suatu bidang akan selalu memunculkan bantahan dann konflik
 dengan paihak lain.
d. Beberapa perubahan memiliki nilai kepentingan lainnya.
3. Faktor yang Mendorong Terjadinya Perubahan Sosial
a.
 Ketidakpuasan terhadap sesuatu yang ada, sehingga timbul keinginan 
untuk mencari atau menciptakan situasi baru yang lebih baik.
b. Timbuknya ketimpangan antara hal-hal yang sekarang ada dan yang seharusnya ada dimasyarakat.
c. Timbul tekanan dari luar yang mengharuskan individu atau masyarakat untu menyesuaikan diri dengan masyarakat.
4. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya
a. Perubahan secara lambat dan perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu lama.
Ciri-cirinya:
• Memerlukan waktu lama
• Perubahannya kecil
• Perubahan tidak disadari oleh masyarakat
• Tidak diikuti oleh konflik atau menimbulkan kekerasan. Contoh: perubahan mata pencaharian masyarakat.
Perubahan Secara Cepat = Revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu sangat cepat. Ciri-cirinya:
• Membutuhkan waktu singkat
• Perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan
• Perubahan disadari/direncanakan
•
 Seringkali diikuti oleh kekerasan dan menimbulkan konflik. Contoh: 
revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revulusi 
Prancis dan Inggris.
b. Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Pengaruhnya Besar
Perubahan
 yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh 
langsung bagi kehidupan masyarakat. Contoh: Perubahan mode pakaian, gaya
 potongan rambut, dan sebagainya.
Perubahan yang membawa pengaruh 
besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan
 masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial budaya
 masyarakat. Contoh: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan 
kerja , lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan 
social, hubungan kekerabatan, dan lain-lain.
c. Perubahan yang Dikehendaki/Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan
 yang dikehendaki/direncanakan = pembangunan adalah perubahan yang sudah
 diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam 
masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah 
perubahan yang tidak diperkirakan adalah perubahan yang tidak 
diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan yang tidak dikehendaki 
muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.
d. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
•
 Menurut Alvin Betrand; awal dari proses peubahan social adalah 
komunikasi yaitu penyampaian ide, gagagsan, nilai, kepercayaan, 
keyakinan dan sebagainya, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga 
dicapai kata kesepahaman.
• Menurut David Mc Clelland: Dorongan untuk
 perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi (need for achievement) 
yang melanda masyarakat.
• Prof. Soerjono Soekarno: Perubahansosial disebabkan oleh faktor intern dalam masyarakat itu dan faktor ekstern.
Faktor intern antara lain:
1) Bertambah dabn berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
2) Adanya penemuan baru:
• Discovery: Penemuan idea tau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada.
• Invention: Penyempurnaan penemuan baru.
•
 Innovation/inovasi: Pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam 
kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang 
ada.
Penemuan baru didorong oleh; Kesadaran masyarakat akan 
kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota 
masyarakat.
3) Konflik yang terjadi dalam masyarakat
4) Pemberontakan atau revolusi
Faktor Ekstern antara lain:
1) Perubahan alam
2) Peperangan
3)
 Pengaruh Kebudayaan lain meliputi difusi (penyebaran kebudayaan), 
akulturasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan sifat khasnya), 
Asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama 
sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
4) Ciri perubahan social adalah :
• Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat.
• Perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan atan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya.
•
 Perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang 
bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
5. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a. Kurangnya hubungan terhadap masyarakat lain, contoh; Suku-suku bangsa yang masih
dipedalaman.
b. Pendidikan yang terbelakang
c. Masyarakat yang bersikap tradisional; mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif.
d. Adanya kepentingan yang tertanam dengan kuat sekali pada sekelompok orang (vested interest)
Contoh: Kelompok yang sudah mapan biasanya tidak mengkehendaki terjadinya perubahan
karena takut posisinya terancam, takut hidup susah.
e. Ketakutan akan terjadinya disintegrasi.
f. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing.
g.
 Hambatan ideologis, contoh; adanya anggapan bahwa suatu perubahan 
bertentangan dengan suatu ajaran agama tertentu dan lain lain.
6. Macam-macam Proses Perubahan Sosial Budaya
a. Akulturasi
Akulturasi
 adalah proses pertemuan unsure-unsur dari berbagai kebudayaan yang 
bersedia yang dikuti dengan pencampuran unsur-unsur tersebut. Misalnya 
proses pencampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling 
mempengaruhi.
b. Asimilasi
Asimilasi adalah suatu penyesuaian atau
 peleburan sifat-sifat asli yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan 
latar belakang budaya yang berbeda-beda.
c. Difusi
Difusi adalah 
proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya kepada orang lain 
dan suatu kelompok masyarakat kedalam masyarakat lainnya.
Difusi ada dua yaitu:
• Difusi Primer adalah penyebarluasan unsure-unsur kebudayaan baru dalam masyarakat asal kebudayaan tersebut.
• Difusi Sekunder adalah proses penyebarluasan unsure-unsur kebudayaan suatu masyarakat kedalam masyarakat lain.
d. Discovery
e. Invenion
f. Inovasi
g.
 Modernisasi adalah proses perubahan tradisi, sikap dan system nilai 
dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan yang telah dicapai oleh 
bangsa lain.
 


No comments:
Post a Comment