Flu Burung (Avian influenza)
Penyakit flu burung atau Avian influenza (AI) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung/unggas/ayam. Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode genetik H5N1 yang selain dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia. Penyakit pada hewan ini disebabkan virus flu burung tipe A.
Flu burung: gejala, penularan & pencegahannya!
Masyarakat kini ramai membicarakan flu burung yang telah nyata-nyata
menyerang manusia di negeri kita.Masyarakat tampaknya khawatir apakah
penyakit ini dapat merebak luas pada manusia lainnya?
Berikut akan disampaikan gambaran terjadinya flu burung pada manusia: gejala, cara diagnosisnya, penanganan, dan pencegahannya.
GEJALA
Gejala flu burung pada dasarnya sama dengan flu biasa. Laporan dari
kasus yang terjadi tahun 1999 menunjukkan adanya variasi gejala berupa:
* Demam sekitar 39 derajat Celsius
* Batuk
* Lemas
* Sakit tenggorokan
* Sakit kepala
* Tidak nafsu makan
* Muntah
* Nyeri perut
* Nyeri sendi
* Diare
* Infeksi selaput mata (conjunctivitis)
* Dalam keadaan memburuk, terjadi severe respiratory distress, yakni
sesak napas hebat, kadar oksigen rendah sementara kadar karbondioksida
meningkat. Ini terjadi karena infeksi flu menyebar ke paru-paru dan
menimbulkan radang paru-paru (pneumonia)
Pengalaman tahun 1997 di Hongkong juga menunjukkan gejala: demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, muntah, dan keluhan pusing.
Namun, data dari Vietnam
di tahun 2004 menunjukkan gejala berbeda. Pasien tidak mengeluh sakit
tenggorokan atau pilek. Juga tak ada keluhan radang selaput mata.
Separuh pasien malah menderita diare dengan tinja yang cair.
FAKTOR RISIKO
Setelah mengenali gejalanya, biasanya akan dicari informasi mendalam
tentang faktor risiko yang ada: Apakah yang bersangkutan bekerja di
peternakan atau habis berkunjung ke pasar ayam dan lain-lain. Juga akan
ditanya penyakit-penyakit lain yang mungkin akan memperburuk keadaan,
seperti penyakit paru atau jantung, adanya riwayat alergi, dan
sebagainya. Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik untuk melihat
langsung keadaan pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium dan
juga rontgen dada untuk melihat ada tidaknya gambaran pneumonia.
PENULARAN
Penularan dari unggas ke manusia terjadi lewat kontak air liur dan
kotoran unggas. Kontak itu terjadi lewat sentuhan langsung atau juga
melalui kendaraan yang mengangkut hewan-hewan itu. Juga termasuk
kandang, alat-alat peternakan, pakan ternak, pakaian, sepatu para
peternak.
Unggas yang sudah dimasak tidak akan menularkan flu burung ke manusia
sebab virus itu akan mati dengan pemanasan 80 derajat lebih dari satu
menit. Selama ini kita selalu menggoreng ayam dengan suhu di atas 80
derajat dan lebih dari satu menit. Jadi pasti aman.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada dasarnya dilakukan untuk menilai keadaan kesehatan pasien dan juga
untuk mendeteksi bakteri/virus apa yang menyerang pasien tersebut.
Pemeriksaan untuk menilai keadaan kesehatan antara lain dengan menilai
kadar leukosit, fungsi hati, fungsi ginjal, dan yang penting juga Analisis gas darah arteri.
Pada pemeriksaan ini, antara lain, akan dapat diketahui berapa kadar
oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) di darah pasien. Kalau oksigennya
rendah, nilai normalnya berkisar 85-95 mmHg, dan atau karbondioksidanya
tinggi, nilai normalnya 35-45 mmHg, maka dapat terjadi keadaan gawat
napas. Dari data yang ada, sebagian besar pasien flu burung meninggal
karena gawat napas Akut ini.
Upaya menemukan virus flu burung dapat dilakukan dengan pemeriksaan
serologi untuk menilai respons antigen antibodi dan atau mengisolasi
virusnya sendiri. Pada kasus flu burung juga dapat dijumpai peningkatan
titer netralisasi antibodi dan dapat pula dilakukan analisis antigenik
dan genetik, antara lain untuk mengetahui apakah sudah ada mutasi dari
virus tersebut.
Kedua pasien di Hongkong (tahun 1999) menjalani pemeriksaan ELISA (enzyme link immuno sorbent assay), cairan saluran Hidung
tenggorok. Ternyata positif influenza A. Pada kedua kasus ini juga
dilakukan kultur pada cairan saluran hidung tenggorok yang menunjukkan
positif influenza A (H9N2).
Pada kasus yang terjadi di Hongkong (tahun 1997), diagnosis infeksi
virus H5N1 dipastikan dengan ditemukannya virus. Lokasi diisolasinya
virus ini ada pada usap tenggorok, cairan yang diisap dari trakea, Aspirat
saluran hidung tenggorok, dan ada pula virus yang ditemukan dari cairan
bronko alveolar yang didapat dengan pemeriksaan bronkoskopi (memasukkan
alat ini ke paru pasien).
OBAT YANG DIBERIKAN
Obat yang diberikan dapat bersifat simtomatik, sesuai dengan gejala yang
ada. Bila batuk, pasien dapat diberi obat batuk; kalau sesak dapat
diberi obat jenid bronkodilator untuk melebarkan saluran napas yang
menyempit. Selain itu, dapat pula diberikan obat antivirus seperti
amantadine dan oseltamivire. Kalau keadaan pasien terus memburuk, bukan
tidak mungkin perlu dipasang alat ventilator untuk membantu
pernapasannya.
Cara Pengobatan dan Pencegahan Flu Burung
Flu burung (H5N1) merupakan penyakit jenis influenza yang sampai saat ini belum di temukan obatnya. Cara penyebarannya yang relatif mudah menjadikan penyakit ini cepat menjadi pendemik di suatu wilayah yang jika tidak segera di tanggulangi dapat menyebabkan kematian.
Gejala Klinis
Flu burung (H5N1) memiliki persamaan gejala dengan virus influenza lainnya, termasuk adanya demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala dan nyeri otot. Namun virus flu burung kemungkinan besar dapat mengakibatkan demam yang tinggi, infeksi paru-paru, terganggunya saluran pernapasan, rusaknya bermacam-macam organ tubuh, sampai pada kematian.
Cara Pencegahan Flu Burung
- Kotoran dari burung atau unggas yang terinfeksi dapat membawa virus flu burung, jadi sebaiknya jangan menyentuh burung, unggas atau kotorannya.
- Bila anda telah memang burung atau unggas, segara cuci tangan dengan sabun cair dan air.
- Masak dengan benar unggas dan telurnya sebelum dimakan/dihidangkan
- Bila anda mengalami gejala flu, konsultasi ke dokter dan memakai masker untuk menghindari penyebaran penyakit.
- Perlindungan terbaik terhadap influenza adalah dengan memiliki pertahanan tubuh yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan diet yang seimbang, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, kurangi stress, dan tidak merokok. Hindari tempat umum padat yang bersirkulasi udara buruk
- Bila anda mengalami gejala demam dan pernafasan setelah kembali dari negara yang dilaporkan ada wabah flu burung, konsultasi ke dokter anda dan ceritakan perjalanan anda selama ini.
Seseorang yang terkena flu harus istirahat dan tidur yang cukup dan banyak minum. Obat demam dan sirup obat batuk berguna untuk meringankan gejala. Apabila tidak ada infeksi karena bakteri, obat antibiotika jangan dipakai. Pasien juga perlu menjaga kebersihan diri dan sering cuci tangan untuk menghindari penyebaran virus dari tangan yang kena virus sewaktu menyentuh hidung atau mulut. Aspirin tidak boleh digunakan untuk anak-anak, karena dapat mengakibatkan sindrom Reye. Penderita yang memiliki kekebalan melawan penyakit yank rendah atau apabila terjadi tanda-tanda memburuknya kondisi badan, perlu segara meminta nasehat dokter.
Flu burung H5N1 pada umumnya lebih menyengsarakan daripada flu biasa, dan seringkali memerlukan perawatan di rumah sakit. Penderita harus berkonsultasi ke dokter sesegara mungkin. Berberapa obat anti virus mungkin efektif untuk pengobatan penyakit itu. Obat-obatan harus digunakan secara hati-hati sesuai instruksi dokter, karena obat-obatan itu kemungkinan dapat mendatangkan akibat sampingan yang kurang baik.
Perlindungan terbaik terhadap influenza dan flu burung adalah dengan membangun ketahanan tubuh yang baik. Hal ini bisa diperoleh melalui pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, pengurangan ketegangan dan tidak merokok. Apabila anda memiliki gejala-gejala flu, lebih baik menghindari tempat-tempat umum yang ramai yang memiliki sirkulasi udara buruk.
Kotoran-kotoran burung dan unggas hidup yang terinfeksi dapat membawa virus flu burung. Orang harus menghindari untuk menyentuh burung dan unggas serta kotorannya. Apabila anda telah memegang burung dan u ggas hidup. segara cuci tangan dengan sabun cair dan air dengan benar. Apabila anda memeliharan burung di rumah, hindari memegang burung itu dan mencuci tangan dengan benar memakai sabun cair setiap kali sehabis memegangnya atau setelah membersihkan kotorannya. Sekolah-sekolah dan tempat-tempat penitipan anak harus mengambil tindakan-tindakan untuk menghindari anak-anak untuk menyantuh unggas hidup. Unggas dan telur harus dimasak dengan benar sebelum dimakan. Apabila melakukan perjalanan keluar negri, hindari memegang burung dan unggas hidup. Apabila mengalami gejala flu setelah kembali dari daerah berjangkitnya flu burung, harus segera berkonsultasi ke dokter. Beritahu dokter riwayat perjalanan anda. Pakailah masker untuk menghindari penyebaran penyakit itu.
Perhatikan selalu kebersihan diri dan lingkungan dengan baik setiap saat. Pelihahra kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan memakai sabun cair, terutama sebelum makan, memegang hidung, mulut dan mata. Tutup mulut dan hidung anda dengan kertas batuk atau bersin. Buang kertas tisu kotor ke dalam tempoat sampah yang memiliki tutup, lalu cuci tangan dengan benar!
No comments:
Post a Comment