Wednesday, 27 June 2012

pengantar ilmu pertanian

Perkembangan Pertanian dari Zaman ke Zaman

Zaman Mesopotamia yang merupakan awal perkembangan kebudayaan, merupakan zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno.  Perekonomian kota yang pertama berkembang di sana dilandaskan pada teknologi pertanian yang berkiblat pada kuil-kuil, imam, lumbung, dan jutu tulis-juru tulis.Penciptaan surplus sosial menyebabkan terjadinya lembaga ekonomi berdasar peperangan dan perbudakan. Administrasi untuk surplus yang harus disimpan mendesak kebutuhan sistem akuntansi. Pemecahan masalah ini datang 6.000 tahun yang lalu dengan terciptanya tulisan-tulisan yang merupakan awal kebudayaan. Kebudayaan Mesopotamia bertahan untuk beribu tahun di bawah banyak pemerintahan yang berbeda. Pengaruhnya, walaupun sukar didefinisikan secara tepat, memancar ke Siria dan Mesir dan mungkin juga ke India dan Cina.

Tulang punggung pertanian terdiri dari tanaman-tanaman yang sekarang masih penting untuk persediaan pangan dunia: gandum dan barlai, kurma dan ara, zaitum dan anggur. Kebudayaan kuni dari Mesopotamia - Sumeria, Babilonia, Asiria, Cahldea - mengembangkan pertanian yang bertambah kompleks dan terintegrasi. Reruntuhan menunjukkan sisa teras-teras, taman-taman dan kebun-kebun yang beririgasi. Emapt ribu tahun yang lalu saluran irigasi dari bata dengan sambungan beraspal membantu areal seluas 10.000 mil persegi tetap ditanami untuk memberi pangan 15 juta jiwa. Pada tahun 700 SM sudah dikenal 900 tanaman.
Pengetahuan tentang pertanian kuno di mana pun tidak lebih banyak dari pada di Mesir, di mana pasri yang bertiup dari gurun memelihara data dan catatan dari zaman yang menakjubkan. Walaupun lembah Nil telah mendukung manusia sekurang-kurangnya 20.000 tahun, di duga perkembangan pertaniannya yang mendorong perubahan-perubahan yang terjadi di wilayah mediteran.
Kebudayaan Mesir jaya, yang berpengaruh pada kebudayaan-kebudayaan Barat sekarang, adalah makmur dalam keberlimpahan pertanian yang dimungkinkan oleh kebanjiran Sungai Nil yang menyuburkan tanah kembali. Orang Mesir adalah akhli dalam mengembangkan teknik drainase dan irigasi. Drainase yaitu pembuangan kelebihan air, merupakan tuntutan di daerah seperti lembah Nil; hal ini meminta pengembangan lereng-lereng lahan dan pembuatan sistem pengangkutan serta saluran air yang efisien. Irigasi yaitu pemberian air pada tanaman secara buatan, menyangkut penadahan, pengantaran dan pemberian air. Masalah drainase dan irigasi saling menjalin; pemecahannya oleh orang Mesir dengan membangun serentetan parit untuk menyimpan air dan saluran yang melayani kedua tujuan tersebut. Orang Mesir mengembangkan teknik menaikkan air, yang masih dipakai sekarang. Penemuan yang utama adalah shaduf, yang memungkinkan menaikkan 2.250 liter air setinggi 1.8 m tiap hari kerja pria.
Teknologi pengolahan tanah dapat dilacak lewat perbaikan cangkul. Cangkul asalnya dari suatu tongkat bercabang yang lancip dan digunakan dengan gerakan memotong. Bajak kuno juga hanya merupakan cangkul yang ditarik manusia (belakangan oleh hewan) untuk menggaruk permukaan tanah, dan masih banyak digunakan kini di banyak bagian dunia. Kemudian bajak diperbaiki dengan penemplean besi di bagian yang besinggungan dengan tanah dan dengan konstruksi yang lebih kuat dan efisien. Orang-orang Mesir menggunakan berbagai alat potong pada waktu panen, salah satunya adalah arit yang merupakan alat yang paling baik ketika itu.
Orang Mesir mengembangkan berbagai teknologi yang berhubungan dengan seni masak - industri keramik, pemanggangan, pembuatan anggur dan penyimpanan pangan. Cara-cara penyimpanan termsuk fermentasi, pembuatan acar, pengeringan, pengasapan dan pemberian garam. Banyak tanaman dibudidayakan untuk serat, minyak dan tujuan-tujuan industri lain; papirus untuk kertas, jarak untuk minyak, pinus untuk malam (lilin). Mereka menciptakan jamu-jamuan yang pertama, koleksi tanaman obat, dan industri rempah-rempah, wangi-wangian dan kosmetik.
Sepanjang Sungai Nil diciptakan kebun-kebun formal luas, penuh dengan tanaman-tanaman hias eksotik dan kolam kolam berisi ikan dan teratai. Di kebun buah (orchard), kurma, anggur, ara, lemon dan delima diusahakan. Kebun sayur berisi ketimun, articoke, bawang putih, perai, bawang bombay, slada, menta, endewi, cikori, logak, dan berbagai labu.
Kebudayaan Mesir bertahan selama 35 abad, dan kemudian pelaut-pelaut phoenicia meneruskan warisan teknologi Mesopotamia dan Mesir ke kepulauan Yunani yang sedang muncul.
Yunani. Walaupun orang-orang Yunani hanya sedikit menambah kemahiran praktek, sikap analitik dan keingintahuannya terhadap alam benda memberi pengaruh besar pada kemajuan teknolgoi di masa datang. Ilmu Botani berasal dari pikiran Yunani zaman itu. Dua buah tulisan terkenal, History of plants dan Causes of Plants dari Theopratus murid Aristoteles mempengaruhi Ilmu Botani hingga abad 17. Dia dipandang sebagai Bapak Ilmu Botani. Tulisan tersebut mencakup judul-judul yang beraneka ragam seperti morfologi, klasifikasi, pembiakan dengan biji dan secara vegetatif, geografi tumbuhan, kehutanan, horikultur, parmakologi, hama dan bau serta rasa tanaman. Diperbincangkan sebanyak 500 tanaman liar dan tanaman pertanian. Dia membedakan Angiospermae dan Gymnospermae, Monokotil dan Dikotil, membahas pembentukan lingkaran tahun dan cara-cara mengumpulkan damar (resins) dan ter. Bahkan membahas penyerbukan pohon kurma betina dengan bunga-bunga dari pohon jantan yang tak berbuah. Hal ini merupakan pengetahuan kelamin pada tanam, sesuatu yang lama menghilang dan baru diketahui lagi 2.000 tahun berikutnya.
Cendekiawan Yunani ternyata tak mampu bertahan secara politik. Persaingan dan peperangan antar kota membawa ke kejatuha oleh tentara Macedonia. Ada yang melacak kejatuhan Yunani pada akibat peningkatan populasi pada merosotnya sumber-sumberdaya alam baik oleh peperangan maupun oleh kebusukan dari dalam. Kelihatan bahwa dasar pertanian Yunani tak cukup untuk menyokong kebudayaan yang selalu tumbuh.
Kebudayaan Yunani diserap oleh bangsa baru ke barat. Kekaisaran Romawi, berbeda dengan Yunani, dibangun dari dasar sumberdaya alam yang kokoh kuat. Kebalikan dari bangsa Yunani, bangsa Romawi sangat tertarik pada aspek praktis dari pertanian. Pertanian merupakan bagian penting dari ekonomi dan urusan yang sungguh-sungguh. Sumber penghasilan utama dari Romawi adalah pajak tanah; perundang-undangannya yang paling penting berurusan dengan rencana agraria; kekayaan besar diinvestasikan pada lahan pertanian. Romawi tumbuh ke kejayaan pada landasan teknologi pertanian yang sehat dan berfungsi. Sewaktu mereka menaklukkan, mereka membangun suatu kebudayaan yang asalnya Yunani tetapi pelaksanaannya secara Romawi.
Walaupun orang Romawi hanya memiliki sedikit ide asli, akan tetapi mereka terkenal betul betul memperbaiki yang mereka temukan. Tanda perdagangan yang bertahan lama adalah jalan-jalan dan jalan air. Orang-orang Romawi berpikiran moderan, beradab dan berpusat ke kota, tetapi bisnis dan kecenderungannya terikat pada tanah.
Praktek pertanian  Romawi dibukukan secara baik. Tulisan mengenai pertanian yang pertama adalah De agricultura karangan Marcus Porceus Cato (234 - 149 SM), yang menulis aspek-aspek praktis dari pengelolaan tanaman dan ternak, terutama mengenai keuntungan. Asal-usul filosofi desa ditemui dalam kesimpulannya bahwa petani bukan hanya penduduk yang terbaik, tetapi juga tentara terbaik. Seratus tahun berikutnya tulisan Marcus Terentius Varro (116 - 28 SM) yaitu De re rustica libri III, menekankan ketergantungannya negeri sekemakmuran pada pertanian yang sehat. Tulisan-tulisan lain adalah Georgica karangan Vergilius (70 - 19 SM) dan banyak lain. Historia naturalis karangan Plinius (23 - 79 M) memuat kumpulan ilmu maupun hal-hal yang tidak diketahui. Dari tulisan-tulisan ini pertanian Romawi dapat dipelajari.
Dalam tulisan-tulisan pertanian dicatat adanya penyambungan tanaman (grafting dan budding), poenggunaan berjenis-jenis varietas buah dan sayuran, rotasi pupuk hijau, penggunaan pupuk kandang, pengembalian kesuburan tnah, bahkan penyimpanan dingin untuk buah-buahan. Dikenal pula suatu "specularium", rumah kaca dari mika, untuk menanam sayuran pada musim dingin. Di Romawilah mulainya kebun tanaman hias berkembang sampai tingkat tinggi.
Pada masa awal sejarah Romawi lembaga pertanian yang pokok adalah masyarakat desa. Milik perorangan kecil, berkisar dari satu hingga mepat acre dan dikelola secara intensif. Setelah negara Romawi berkembang wilayahnya dan memiliki tenaga kerja perbudakan dari menang perang, muncul unit produksi yang lebih tinggi. Ini didapat dari tanah-tanah negara yang dibagi-bagikan. Hasil sistem perkebuan merangsang pertumbuhan kekayaan perotangan yang hebat yang mendorong penyapan dan korupsi yang menjalar dengan dahsyat. Kenaikan tenaga kerja murah dari budak-budak dan meningkatnya ukuran milik perorangan berakibatkan ketidakseimbangan sosial. Tentara-petani-penduduk kehilangan tempatnya sebagai kekuatan stabilisasi dalam kehidupan Romawi.
Kemudian setelah kejayaan dialami, banyak sistem pertanian tak sehat muncul. "Absente ownership", perbudakan, membawa kerusakan tanah yang menurunkan produktivitas. Di samping itu upeti-upeti dari negara-negara luar mengendurkan semangat berproduksi tinggi. Bangun dan jatuhnya keberuntungan politik kekaisaran Romawi sejajar dengan trend dalam pertanian. Beban untuk mendukung dan mempertahankan negara yang overexpanded meremehkan dasar-dasar pertnaian; pertanian yang kelelahan dan tidak stabil mengurangi daya pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Abad pertengahan. Dengan runtuhnya Romawi dan Negara Barat, kemajuan teknologi beralih ke Timur Tengah. Setelah tahun 700 M, kebudayaan Islam yang menyumbang hasil-hasil kebudayaannya kepada dunia. Kebudayaan Islam muncul dengan menyumbangkan hasil-hasil teknologi dan ilmu pengetahuannya yang jauh lebih rasional dan ilmiah dibandingkan dengan kebudayaan-kebudayaan sebelumnya.
   PENGANTAR ILMU PERTANIAN

1. Pendahuluan
        

        Mengapa menjadi mahasiswa ?
        SD – SMA          -      diberi pelajaran tentang pengetahuan yang sudah ditentukan
        Perguruan Tinggi-      dilatih untuk menemukan pengetahuan baru apabila menemukan keganjilan
                                           disekeliling kita, melatih diri untuk mempertanyakan berbagai hal yang
                                           dilanjutkan dengan usaha untuk memperoleh jawaban (penelitian)
                                           Untuk itu memerlukan penguasaan pengetahuan dasar, yaitu : biologi,
                                           kimia, fisika, matematika, ilmu kemanusiaan (humaniora)
                
         Ilmu-ilmu pertanian sebagai ilmu empirik
Budidaya tanaman dan pemeliharaan hewan berasal dari pengalaman
Pengalaman dihimpun menjadi ilmu terapan (caranya dapat diterangkan dengan ilmu dasar)
Pengetahuan tentang alam – biologi, kimmia, fisika
Ilmu pertanian yang berkaitan dengan perilaku manusia diterangkan oleh ilmu ekonomi dan ilmu sosial.

2.Tanaman pertanian
Tanaman sebagai penghasil bahan pangan, sandang, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain
Tanaman pertanian dalam arti luas adalah segala tanaman yang digunakan oleh manusia untuk tujuan apapun, sehingga mempunyai makna yang berguna secara ekonomi maupun kehidupan manusia

3.Pengertian pertanian
Salah satu sektor perekonomia adalah pertanian yang merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia
tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai bahan dasar langsung dari alam dapat mengasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung

4.Perkembangan pertanian
Perkembangan pertanian berhubungan erat dengan perkembangan dari setiap kondisi masyarakatnya,
- Primitif, masih dengan sistem berburu untuk mengumpulkan hasil hutan
- Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya, didapatkannya api berpengaruh terhadap
   perkembangan pertanian
- Setelah mengenal manajemen sederhana, juga berpengaruh dalam usaha peningkatan
  kualitas tanaman dan hewan,dimulai dari penjinakan, seleksi sampai ke adaptasi






5.Sistem pertanian di Indonesia
Berdasarkan tingkat efisiensi yang diterapkan, ada beberapa sistem :


Sistem ladang: belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit, produktivitasnya tergantung humus awal
Sistem tegal pekarangan : di lahan kering, pengelolaannya masih rendah, terdapat tanaman campuran,baik tahunan maupun musiman
Sistem sawah : teknik budidaya tinggi, sistem pengelolaan yang sudah baik ( tanah, air dan tanaman ), stabilitas kesuburan lebih baik
Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat manajemen sudah maju

Sejarah pertanian

Kegiatan pertanian ( budidaya  tanaman dan atau ternak ) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan
Pertanian telah dikenal manusia sejak zaman kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum
Pertanian pertama kali berkembang dari kebudayaan didaerah “bulan sabit yang subur” di Timur tengah yang meliputi sungai Tigris dan Eufrat terus ke barat hingga Suriah dan Yordania sekarang
Zaman Mesopotamia yang merupakan awal perkembangan kebudayaan, merupakan zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno
Pengetahuan tentang pertanian kuno dimanapun tidak lebih banyak daripada di Mesir
Teknologi pengolahan tanah dapat dilacak lewat perbaikan cangkul, bajak, arit

Di Indonesia

Sudah dikenal sejak zaman prasejarah, dibuktikan dengan penemuan-penemuan peninggalan Pada awal sejarah Tarumanegara di Jawa Barat, kegiatan pertanian dan peternakan sudah di purbakala bersamaan dengan ditemukannya manusia tertua
budidayakan secara baik, bahkan pada zaman kejayaan Sriwijaya, hasil-hasil pertanian telah di perdagangkan sampai ke Madagaskar hingga menarik kehadiran orang Eropa untuk berdagang rempah-rempah (Belanda dengan VOC nya 1602)
inggris mendirikan Kebun Raya Bogor (1817)
Kebijakan Tanam Paksa
Zaman Jepang adalah kehancuran pertanian Indonesia
1947 – Plan Kasimo
1958 – gagasan intensifikasi produksi pada sentra-sentra seluas 1000 ha disebut Padi Sentra
1966 – Bimas, Inmas
1978 – Insus, menghasilkan swa sembada beras pada 1984
1990 – penurunan pertanian
1998 – krisis beras dalam negeri
11 Juni 2005 – Revitallisasi Pertanian
      





                                                      ARTI PENTING PERTANIAN

PERTANIAN MERUPAKAN SEKTOR EKONOMI YANG UTAMA DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG. PERANAN ATAU KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU NEGARA MENDUDUKI POSISI YANG SANGAT VITAL.
HAL INI DISEBABKAN KARENA :

1.SEKTOR PERTANIAN MERUPAKAN SUMBER PERSEDIAAN BAHAN MAKANAN DAN BAHAN MENTAH YANG DIBUTUHKAN OLEH SUATU NEGARA

2.TEKANAN DEMOGRAFIS YANG BESAR DINEGARA BERKEMBANG SERING DISERTAI DENGAN MENINGKATNYA PENDAPATAN YANG MENYEBABKAN KEBUTUHAN JUGA MENINGKAT. JIKA KEBUTUHAN INI TIDAK TERPENUHI MAKA KEKURANGANNYA HARUS DIIMPOR, YANG BERARTI MENGURANGI FOREIGN EXCHANGE YANG DIBUTUHKAN UNTUK INPUT PEMBANGUNAN.

3.SEKTOR PERTANIAN HARUS DAPAT MENYEDIAKAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIBUTUHKAN UNTUK EKSPANSI KE SEKTOR-SEKKTOR LAIN TERUTAMA INDUSTRI. BIASANYA BERWUJUD MODAL, TENAGA KERJA DAN BAHAN MENTAH.

4.SEKTOR PERTANIAN MERUPAKAN BASIS DARI HUBUNGAN-HUBUNGAN PASAR YANG PENTING YANG DAPAT MENCIPTAKAN SPREAD EFFECT DALAM PROSES PEMBANGUNAN.

5.SEKTOR INI DAPAT JUGA MENCIPTAKAN FORWARD DAN BACKWARD LINKAGE YANG BILA DISERTAI DENGAN KONDISI YANG TEPAT DAPAT MEMBERI SUMBANGAN YANG BESAR UNTUK PEMBANGUNAN
 
KHUSUS INDONESIA

1.MEMILIKI LUAS LAHAN DAN AGRO KLIMAT YANG SANGAT POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI USAHA PERTANIAN

2.DIKENAL SEBAGAI PENGHASIL BERAGAM PRODUK PERTANIAN YANG SANGAT DIBUTUHKAN DAN LAKU DI PASAR DUNIA

3.SUMBANGAN PERTANIAN TERHADAP SERAPAN TENAGA KERJA, PENDAPATAN NASIONAL DAN DEVISA JUGA MASIH CUKUP TINGGI

4.SALAH SATU TOLOK UKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN ADALAH TERCAPAINYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT YANG HIDUP DI PEDESAAN. TAPI KENYATAAN MENUNJUKKAN BAHWA KEBERHASILAN PEMBANGUNGAN PERTANIAN TIDAK SELALU DAPAT MENCIPTAKAN PERLUASAN LAPANGAN KERJA DAN KESEMPATAN KERJA TERUTAMA BAGI ANGKATAN KERJA BARU DI PEDESAAN.



DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN BANGSA-BANGSA DI DUNIA, SELALU TERJADI DILEMA DALAM PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN, MEMILIH PERTANIAN ATAU INDUSTRI.
PENGALAMAN MENUNJUKKAN BAHWA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI NEGARA-NEGARA DUNIA KETIGA (LESS DEVELOPING COUNTRY / LDC's ) TELAH MENUNJUKKAN KONTRIBUSI YANG SANGAT PENTING KARENA :

1.SEBAGIAN BESAR PENDUDUK LDC's MASIH MENGGANTUNGKAN PENGHIDUPAN PADA SEKTOR PERTANIAN

2.LDC's YANG UMUMNYA TERGOLONG NEGARA BERPENGHASILAN SEDANG ATAU RENDAH ITU MASIH MENGHADAPI MASALAH PANGAN

3.KELANGKAAN PANGAN AKAN BERAKIBAT SELAIN MENGANGGU STABILITAS EKONOMI, DAPAT JUGA DIJADIKAN SEBAGAI KOMODITAS POLITIK

4.KETIDAK MAMPUAN NEGARA-NEGARA LDC's UNTUK MENGEJAR DAN BERSAING DENGAN NEGARA MAJU, KARENA :
KELANGKAAN MODAL UNTUK INVESTASI MAUPUN RISET
BERAKIBAT PADA KETIDAK EFISIENAN TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN
ADANYA KEBIJAKAN PROTEKSI DARI NEGARA MAJU BERUPA : KEBIJAKAN TARIF DAN BEA MASUK, PEMBATASAN JUMLAH KUOTA IMPOR, ADANYA KERJASAMA EKONOMI DAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA MAJU
SEKTOR PERTANIAN TERNYATA MEMILIKI KETEGARAN YANG TINGGI MENGHADAPI GEJOLAK PEREKONOMIAN DUNIA DIBANDING DENGAN SEKTOR YANG LAIN
SEKTOR PERTANIAN MEMILIKI FORWARD DAN BACKWARD LINKAGE DENGAN SEKTOR INDUSTRI TERUTAMA PADA TAHAP AWAL PEMBANGUNAN INDUSTRI, YAITU SEBAGAI PENYEDIA BAHAN MENTAH ATAU BAHAN BAKU, DAN PEMASOK TENAGA KERJA YANG MURAH

DUKUNGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TERHADAP PEMBANGUNAN INDUSTRI

1.AKIBAT LANGSUNG DARI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN ADALAH PENINGKATAN PRODUKSI (PANGAN,BAHAN MENTAH,BAHAN BAKU INDUSTRI) DAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT (PETANI)

2.PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN, BAHAN MENTAH DAN BAHAN BAKU SECARA BERSAMA-SAMA AKAN MENINGKATKAN NILAI EKSPOR DAN MENEKAN NILAI IMPOR, YANG AKHIRNYA AKAN MENAMBAH DEVISA NEGARA YANG SANGAT DI BUTUHKAN UNTUK MEMBELI BARANG-BARANG MODAL DARI LUAR NEGERI

3.KENAIKAN PENDAPATAN MASYARAKAT YANG DISEBABKAN OLEH KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN AKAN MEMBAWA AKIBAT LANJUTAN, YAITU : MENINGKATNYA TABUNGAN MASYARAKAT, MENINGKATNYA
INVESTASI, KONSUMSI RUMAH TANGGA, KONSUMSI INPUT PERTANIAN (SARANA



4. PRODUKSI, PERALATAN DAN MESIN PERTANIAN) YANG SECARA BERSAMA-SAMA AKAN MENINGKATKAN KONSUMSI PRODUK INDUSTRI DALAM NEGERI

5.SEMAKIN BERTAMBAHNYA CADANGAN DEVISA, MODAL PEMBANGUNAN YANG BERASAL DARI TABUNGAN MASYARAKAT, AKAN SEMAKIN MENDORONG PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG DIDUKUNG OLEH TERSEDIANYA BAHAN MENTAH, BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA YANG MURAH

6.PERTUMBUHAN PEMBANGUNAN INDUSTRI AKAN DAPAT DIHARAPKAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH DAN MUTU PRODUK INDUSTRI DALAM NEGERI SERTA MENURUNNYA HARGA PRODUK YANG DIHASILKAN OLEH INDUSTRI DALAM NEGERI

7.JUMLAH PRODUKSI DALAM NEGERI YANG TERUS MENINGKAT MUTUNYA DAN MURAH HARGA JUALNYA AKAN MEMPERKUAT DAYA SAING DI PASAR DOMESTIK MAUPUN INTERNASIONAL




                                                KELEMBAGAAN PERTANIAN


PENGERTIAN KELEMBAGAAN

DALAM ARTI SEMPIT
SEBATAS ENTITAS (KELOMPOK ORGANISASI) YAITU HIMPUNAN INDIVIDU YANG SEPAKAT UNTUK MENETAPKAN DAN MENCAPAI TUJUAN BERSAMA

DALAM ARTI LUAS
MENCAKUP NILAI-NILAI, ATURAN, BUDAYA DLL

MACAM-MACAM KELEMBAGAAN SESUAI PENGERTIAN DIATAS :
KELEMBAGAAN PETANI : BERUPA KELOMPOK TANI, GABUNGAN KELOMPOK TANI DAN KOPERASI
KELEMBAGAAN PEMERINTAH : BERBENTUK KELEMBAGAAN PENYULUHAN BAIK DI TINGKAT NASIONAL, KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN DAN DESA/KELURAHAN
KELEMBAGAAN SWASTA : BERGERAK DI BIDANG PENGADAAN SARANA PRODUKSI, KEUANGAN DAN PENGANGKUTAN
KELEMBAGAAN LSM (LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT) : BERGERAK DI BIDANG PENGUJIAN DAN PENYULUHAN






KEMITRAAN ANTAR LEMBAGA

    DENGAN ADANYA BEBERAPA KELEMBAGAAN YANG DIKEMBANGKAN OLEH BANYAK PIHAK, PERLU DIKEMBANGKAN KEMITRAAN ANTARA INSTANSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT (PUBLC PRIVATE PARTNERSHIP), YAITU PERJANJIAN/KONTRAK KERJASAMA ANTARA LEMBAGA PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA YANG MEMUNGKINKAN PARTISIPASI MASYARAKAT.
    MELALUI KEMITRAAN SEMACAM INI, AKAN TERJADI KERJASAMA DAN PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA, BAIK DALAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MAUPUN PEMBAGIAN RESIKO SERTA AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN

MANFAAT DARI KEMITRAAN

1.PENGEMBANGAN METODE PERENCANAAN, PELAKSANAAN, MONITORING DAN EVALUASI PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN
2.PENGHEMATAN BIAYA PROYEK
3.PERBAIKAN MUTU KINERJA, PEMANFAATAN INOVASI DAN PERBAIKAN TEHNIS & MANAJEMEN
4.PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERSONAL DAN SWASTA UNTUK MENGATASI KENDALA YANG DIHADAPI SUMBERDAYA PUBLIK
5.TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA AKSES TERHADAP SUMBERDAYA BARU YANG DIMILIKI SWASTA

KEMITRAAN DAPAT DILAKUKAN UNTUK KEGIATAN-KEGIATAN :

KONSEPTUALISASI DAN KEASLIAN PROYEK
PERANCANGAN (DESIGN)
PERENCANAAN FINANSIAL DAN PEMBIAYAAN
KONSTRUKSI
OPERASIONAL
PEMELIHARAAN
PUNGUTAN
PENGELOLAAN PROGRAM

KELEMBAGAAN DAN KEARIFAN LOKAL

    KEARIFAN LOKAL BANYAK MENGANDUNG UNSUR KHAS YANG BERSUMBER DARI NORMA SPIRITUAL (AGAMA, KEPERCAYAAN) ATAU BELIEF, FALSAFAH HIDUP DAN KEBIASAAN HIDUP (MORES) YANG BERKAITAN DENGAN SOPAN SANTUN MAUPUN PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM
CONTOH  YANG PALING KUAT ADALAH YANG DIKENAL MASYARAKAT BALI SEBAGAI TRI HITA KARANA YANG MENGANDUNG NILAI-NILAI KESEIMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGANNYA.







    SEIRING DENGAN DIKEMBANGKANNYA REVOLUSI HIJAU (1960), BANYAK DIBENTUK OLEH PEMERINTAH BERAGAM KELEMBAGAAN PERTANIAN, SEPERTI : KELOMPOK TANI, KELOMPOK PENDENGAR, KELOMPOK PETANI PEMAKAI AIR DAN KOPERASI YANG MENJADIKAN KELEMBAGAAN LOKAL MENJADI LEMAH SEMENTARA LEMBAGA-LEEMBAGA TERSEBUT TIDAK EFEKTIF. OLEH KARENA ITU DINILAI

 PENTING UNTUK MENGHIDUPKAN KEMBALI KELEMBAGAAN TRADISIONAL DAN KEARIFAN LOKAL



KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

    MENURUT MOSHER, DI SETIAP LOKALITAS USAHATANI DIPERLUKAN BEBERAPA KELEMBAGAAN PERTANIAN, YAITU : KELEMBAGAAN PEMASARAN, KELEMBAGAAN PENELITIAN DAN PENGUJIAN, KELEMBAGAAN PENYULUHAN, KELEMBAGAAN PENYEDIA SARANA PRODUKSI, KELEMBAGAAN KEUANGAN (PENYEDIA KREDIT PRODUKSI), KELEMBAGAAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN TRANSPORTASI. KELEMBAGAAN DI TINGKAT LOKAL TERSEBUT HARUS MEMPUNYAI AKSES DENGAN KELEMBAGAAN SERUPA DITINGKAT REGIONAL DAN NASIONAL.

1.KELEMBAGAAN PENELITIAN DAN PENGUJIAN
DI TINGKAT LOKAL, KELEMBAGAAN INI DIKENAL SEBAGAI PETAK PENGUJIAN LOKAL (LOCAL VERIFICATION TRIALS) YANG PELAKSANAANNYA DILAKUKAN OLEH PENYULUH, PETANI MAJU DAN ATAU PEGIAT LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
FUNGSI KELEMBAGAAN INI ANTARA LAIN MELAKUKAN PENGUJIAN TENTANG: -- EFEKTIVITAS SARANA PRODUKSI
-- ALTERNATIF TEHNIK BUDIDAYA TANAMAN
--EFEKTIVITAS PERALATAN / MESIN PERTANIAN

2.KELEMBAGAAN PENYULUHAN
SAMPAI DENGAN DASAWARSA 1970-AN,HANYA DILAKUKAN INSTANSI PEMERINTAH
SEJAK DILAKSANAKAN PROYEK PENYULUHAN TANAMAN PANGAN PADA 1976, DIKEMBANGKAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN DI TINGKAT WILAYAH PEMBANTU BUPATI
PERIODE 1995 – 2000, DITINGKAT KABUPATEN PERNAH DICOBA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN YANG TERPISAH DARI DINAS PERTANIAN, YAITU BALAI INFORMASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN (BIPP)          
DENGAN KEBIJAKAN REVITALISASI PERTANIAN, DIUNDANGKAN UU NO 16 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN,PERIKANAN DAN KEHUTANAN



3.KELEMBAGAAN PENYEDIA SARANA PRODUKSI
DITINGKAT NASIONAL DAN PROPINSI, KABUPATEN DAN KECAMATAN DITANGANI OLEH BUMN DAN SWASTA (PRODUSEN, DISTRIBUTOR,PENYALUR) SEDANG DITINGKAT DESA / KELURAHAN DITANGANI SWASTA (PENGECER) DAN KUD

4.KELEMBAGAAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL
BUMN(BULOG), SWASTA DAN KOPERASI


5.KELEMBAGAAN KEUANGAN
BRI DAN SWASTA (PEDAGANG,TENGKULAK,PELEPAS UANG)

6.KELEMBAGAAN PENGANGKUTAN (TRANSPORTASI)
MASIH DITANGANI SWASTA






                                   PERTANIAN SEBAGAI SISTEM AGRIBISNIS


PENGERTIAN
    AGRIBISNIS ADALAH SEGALA KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGUSAHAAN TUMBUHAN DAN HEWAN (KOMODITAS PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN) YANG BERORIENTASI PASAR DAN PEROLEHAN NILAI TAMBAH

DALAM AGRIBISNIS TERDAPAT DUA KONSEP POKOK :

    PERTAMA, AGRIBISNIS MERUPAKAN KONSEP DARI SUATU SISTEM YANG     INTEGRATIF DAN TERDIRI DARI BEBERAPA SUBSISTEM, YAITU :

1.SUB SISTEM PENGADAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN
2.SUB SISTEM BUDIDAYA USAHA TANI
3.SUB SISTEM PENGOLAHAN DAN INDUSTRI HASIL PERTANIAN (AGROINDUSTRI)
4.SUB SISTEM PEMASARAN HASIL PERTANIAN
5.SUB SISTEM KELEMBAGAAN PENUNJANG PERTANIAN

    KEDUA, AGRIBISNIS MERUPAKAN SUATU KONSEP YANG MENEMPATKAN KEGIATAN PERTANIAN SEBAGAI SUATU KEGIATAN YANG UTUH DAN KOMPREHENSIF, SEKALIGUS SEBAGAI SUATU KONSEP UNTUK DAPAT MENELAAH DAN MENJAWAB BERBAGAI MASALAH, TANTANGAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI





PERTANIAN SEBAGAI SISTEM AGRIBISNIS


                                                       PENYULUHAN
                            
                          PENELITIAN                                           KONSTRUKSI


 PENGADAAN               BUDIDAYA            PENGOLAHAN HASIL            PEMASARAN HASIL


                          TRANSPORTASI                                         JASA LAIN

                                                        PEMBIAYAAN     



KEGIATAN PERTANIAN YANG “DIPANDANG” SEBAGAI SUATU KEGIATAN AGRIBISNIS DINILAI MERUPAKAN CARA PANDANG YANG TEPAT DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PERKEMBANGAN YANG TERJADI SAAT INI DAN DIMASA YANG AKAN DATANG BAIK DALAM LINGKUP NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL
JADI AGRIBISNIS MERUPAKAN CARA BARU UNTUK MEMANDANG PERTANIAN
DALAM KAITANNYA DENGAN PEREKONOMIAN NASIONAL, PERLU DILIHAT PERAN INTERSEKTORAL DALAM SISTEM AGRIBISNIS, UNTUK MENDAPATKAN GAMBARAN TENTANG PERAN SEKTOR PERTANIAN
DENGAN DEMIKIAN , DALAM PENDEKATAN AGRIBISNIS TERJADI REORIENTASI PENANGANAN SEKTORAL MENJADI INTERSEKTORAL DAN DARI ORIENTASI PRODUKSI MENJADI ORIENTASI BISNIS

PENGERTIAN AGRIBISNIS TERSEBUT MENGANDUNG DUA DIMENSI PENTING :

1.AGRIBISNIS MENGANDUNG PENGERTIAN FUNGSIONAL, YAITU SEBAGAI RANGKAIAN FUNGSI-FUNGSI KEGIATAN PERUSAHAAN PERTANIAN
2.SISTEM AGRIBISNIS MENGANDUNG PENGERTIAN STRUKTURAL, YAITU SEBAGAI KUMPULAN UNIT USAHA ATAU UNIT KEGIATAN DAN LEMBAGA LAIN YANG MELAKSANAKAN FUNGSI-FUNGSI DARI MASING-MASING SUB SISTEM


SUB SISTEM AGRIBISNIS

SUB SISTEM PENGADAAN SARANA DAN PERALATAN
MASALAH YANG SERING DIHADAPI PETANI :





1.KELANGKAAN KETERSEDIAAN, BAIK YANG MENYANGKUT JENIS, MUTU DAN WAKTU KETERSEDIAAN
2.TINGKAT HARGA YANG TERUS BERTAMBAH SEMENTARA PENDAPATAN PETANI SEMAKIN TURUN
3.BELUM EFEKTIFNYA KELEMBAGAAN PETANI


SUB SISTEM BUDI DAYA

SEBAGAI PROSES PRODUKSI, SUB SISTEM BUDI DAYA MENEMPATI POSISI YANG SANGAT STRATEGIS DALAM SISTEM AGRIBISNIS
SUB SISTEM BUDI DAYA MERUPAKAN PROSES CAMPUR TANGAN MANUSIA UNTUK MENGELOLA BERAGAM SUMBAR DAYA AGAR DAPAT MENGHASILKAN PRODUK YANG DAPAT DIMANFAATKAN DAN ATAU DIPERDAGANGKAN DEMI MEMPEROLEH PENGHASILAN, PEMENUHAN KEBUTUHAN SERTA PERBAIKAN KEHIDUPAN KELUARGA DAN MASYARAKATNYA
DALAM SUB SISTEM BUDI DAYA SESUATU YANG KELIHATANNYA TIDAK BERHARGA YANG TERSEDIA DI ALAM DAPAT DIKELOLA UNTUK MENGHASILKAN PRODUK YANG BERMANFAAT DAN MEMILIKI NILAI
BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA, SUB SISTEM BUDI DAYA SEMAKIN MENUNJUKKAN PERAN PENTINGNYA, DI TENGAH KEPRIHATINAN DUNIA TERHADAP TERUS BERTAMBAHNYA JUMLAH PENDUDUK DAN SEMAKIN TERBATASNYA SUMBERDAYA ALAM
SEBAGAI KOMODITAS POLITIK,, SUB SISTEM BUDI DAYA SEMAKIN MENUNJUKKAN PERAN PENTINGNYA DALAM MENJAMIN DAN MEMELIHARA STABILITAS DAN KETAHANAN KEAMANAN
SEBAGAI PROSES YANG MENGHASILKAN KOMODITAS YANG DIPERDAGANGKAN, SUB SISTEM BUDI DAYA SEMAKIN MENUNJUKKAN PERAN PENTINGNYA DALAM :
1.PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI
2.PENDAPATA ASLI DAERAH DAN PENDAPATAN NASIONAL YANG SANGAT PENTING BAGI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN


SUB SISTEM PENGOLAHAN HASIL

PELUANG-PELUANG YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI :
1.PEMBINAAN DAN REGULASI SISTEM PANEN
2.PERLUASAN PENGGUNAAN ALAT / MESIN PANEN DAN PASCA PANEN
3.PENGEMBANGAN DAN PENYEBAR LUASAN VARIETAS UNGGUL
4.PENGEMBANGAN PROTOTYPE ALAT / MESIN PANEN DAN PASCA PANEN

PENGOLAHAN HASIL ATAU YANG AKHIRNYA DIKENAL SEBAGAI AGROINDUSTRI MERUPAKAN LANNGKAH YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN UNTUK TUJUAN-TUJUAN : PERBAIKAN MUTU, PENGURANGAN KEHILANGAN, PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK, PEMENUHAN SELERA PASAR YANG PADA AKHIRNYA AKAN MEMBERIKAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PETANI


SUB SISTEM PEMASARAN HASIL

SUB SISTEM PEMASARAN DALAM SISTEM AGRIBISNIS MENEMPATI POSISI YANG SANGAT PENTINGNYA
JAMINAN PEMASARAN PRODUK SANGAT DIPERLUKAN, TIDAK SAJA MENYANGKUT KEPASTIAN PEMBELIAN, TETAPI JUGA KEPASTIAN JUMLAH DAN MUTU PERMINTAAN, TINGKAT HARGA YANG MENARIK, WAKTU DAN TEMPAT PENYERAHAN PRODUK SERTA WAKTU DAN SISTEM PEMBAYARAN
PENGEMBANGAN JEJARING DAN KEMITRAAN USAHA JUGA MENJADI AGENDA YANG PERLU DIKEMBANGKAN DALAM PENGELOLAAN AGRIBISNIS

SUB SISTEM PENDUKUNG

1.PENELITIAN
2.PENYULUHAN
3.PEMBIAYAAN
4.PENGANGKUTAN
5.KONSTRUKSI
6.KELEMBAGAAN






                                                 UNSUR-UNSUR PERTANIAN


A. PROSES PRODUKSI

    TUMBUH-TUMBUHAN ADALAH PABRIK PERTANIAN YANG PRIMER (POKOK). TUMBUHAN MENGAMBIL CO2 DARI UDARA MELALUI DAUN DAN MENGAMBIL AIR DAN UNSUR HARA DARI TANAH MELALUI AKAR. DARI SISNI DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI SINAR MATAHARI, DIHASILKAN BIJI, BUAH, SERAT, MINYAK, KAYU DAN SEBAGAINYA.
    PERTUMBUHAN TANAMAN DITENTUKAN OLEH FAKTOR GENETIK DAN FAKTOR LINGKUNGAN ( TERUTAMA ADALAH TEMPERATUR, ENERGI RADIASI, AIR, REAKSI TANAH, KANDUNGAN UDARA DALAM TANAH, KANDUNGAN UNSUR HARA )
    TERNAK DAN IKAN ADALAH PABRIK PERTANIAN SEKUNDER ATAU KEDUA. TERGANTUNG JENISNYA, MEREKA MAKAN BERBAGAI JENIS TUMBUHAN DAN BAGIAN TUMBUHAN. PABRIK KEDUA INI MERUBAH TUMBUHAN MENJADI PRODUKLAIN YANG BERGUNA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA : DAGING, SUSU, TELUR, KULIT, WOOL.







IMPLIKASINYA  :

PERTANIAN MEMERLUKAN TEMPAT YANG TERSEBAR LUAS
JENIS USAHATANI DAN POTENSI PRODUKSI PERTANIAN BERBEDA DARI SATU TEMPAT KETEMPAT YANG LAIN
KEGIATAN DAN PRODUKSI PERTANIAN BERSIFAT MUSIMAN
SATU PERUBAHAN DALAM SETIAP TINDAKAN MEMERLUKAN PERUBAHAN JUGA DALAM HAL LAIN
PERTANIAN MODERN SELALU BERUBAH


HUBUNGAN TUMBUHAN,TERNAK, MANUSIA DAN FAKTOR LINGKUNGAN


                                                     MATAHARI


                                                                          ENERGI
                                                                   

                                                     TUMBUHAN


                                        
  bahan makanan                                                                                      bahan makanan,serat,papan
                                            hara,air                            oksigen
                                                                                        co2



                              TANAH                      AIR                          UDARA


                      kotoran/sisa               air,oksigen,CO2                                  oksigen,co2

                                                                                                   kotoran,sisa

                HEWAN/TERNAK                                                                         MANUSIA



                                   

                                                          bahan makanan,kulit,serat




B. PETANI ATAU PENGUSAHA

    PERBEDAAN UTAMA ANTARA TUMBUHAN DAN BINATANG LIAR DENGAN PERTANIAN ADALAH ADANYA MANUSIA.ADA ATAU TIDAK ADA MANUSIA, SETIAP HARI SINAR MATAHARI SELALU MENYINARI PERMUKAAN BUMI, SEMENTARA TANAMAN DAN HEWAN TUMBUH DAN BERKEMBANG.MANUSIALAH YANG MENGATUR ATAU MENGUSAHAKAN PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HEWAN SERTA MEMETIK HASILNYA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHANNYA. MANUSIA INILAH YANG DISEBUT PETANI ATAU PENGUSAHA PERTANIAN.

DALAM KEGIATANNYA PETANI MEMEGANG DUA PERANAN YAITU :

PETANI SEBAGAI PENGGARAP
PETANI SEBAGAI MANAJER
LEBIH DARI SEBAGAI PENGGARAP DAN MANAJER, PETANI ADALAH JUGA MANUSIA YANG PENTING BAGI KELUARGA DAN MASYARAKATNYA (LOCAL COMMUNITY). SEBAGAI MANUSIA, PETANI MEMILIKI KEMAMPUAN YANG PENTING BAGI PEMBANGUNAN PERTANIAN, YAITU : BEKERJA, BELAJAR, BERPIKIR SECARA IMAGINATIF DAN KREATIF SERTA BERASPIRASI (BERCITA-CITA). KEMAMPUAN INILAH YANG MEMUNGKINKAN PETANI MENJADI PENGGARAP DAN MANAJER BAGI USAHA TANINYA


C. TANAH TEMPAT USAHA

    ADALAH TANAH DIMANA PETANI MELAKSANAKAN USAHATANINYA DENGAN TUJUAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA.
    DI NEGARA BERKEMBANG PADA UMUMNYA, USAHATANI DILAKSANAKAN DALAM SKALA USAHA YANG KECIL KARENA LUAS KEPEMILIKAN TANAH YANG SEMPIT SEBAGI AKIBAT DARI PERPECAHAN (FRAGMENTASI) TANAH KARENA BERTAMBAH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN SISTEM WARISAN YANG BERLAKU.

D. PERUSAHAAN PERTANIAN (FARM BUSINESS)

    ADALAH KEGIATAN USAHATANI YANG MERUPAKAN AKTIVITAS PERUSAHAAN PERTANIAN DALAM ARTI PETANI DALAM MENGUSAHAKAN USAHATANINYA BERUSAHA AGAR HASILNYA BANYAK ATAU MENINGKAT SEHINGGA SELAIN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMSINYA JUGA DAPAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LAINNYA.SEMUA LANGKAH YANG DIKERJAKAN DIDASARKAN ATAS PERTIMBANGAN UNTUNG RUGI.

 TUGAS SEORANG PENGUSAHA PERTANIAN, ANTARA LAIN  :

MEMPERHATIKAN PERKEMBANGAN HARGA HASIL BUMI
MENENTUKAN PILIHAN TENTANG USAHA YANG AKAN DIJALANKAN
MENGORGANISIR USAHA-USAHA PERTANIAN YANG AKAN DIPILIH DALAM PERUSAHAANYA


MENENTUKAN METODE TATALAKSANANYA
MENGATUR PEMBELIAN BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKANPERUSAHAANYA
MENGATUR PENJUALAN HASIL USAHANYA

DITINJAU DARI PENGUSAHAANNYA, PERTANIAN DIBEDAKAN MENJADI :

PERTANIAN SUBSISTEN
PERTANIAN SETENGAH SUBSISTEN
PERTANIAN KOMERSIAL




                                    PENATAAN PERTANAMAN (CROPPING SYSTEM)

    PENATAAN PERTANAMAN ADALAH CARA PENGATURAN DAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN YANG DIUSAHAKAN PADA SEBIDANG TANAH TERTENTU SELAMA JANGKA WAKTU TERTENTU.
PENATAAN TANAMAN BERGANDA (MULTIPLE CROPPING) PADA GARIS BESARNYA DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI DUA, YAITU :

1.PENATAAN BERGANDA SECARA TUNGGAL (MONO CULTUR), JENIS TANAMAN MUSIMAN
2.PENATAAN BERGANDA SECARA CAMPURAN (CATCH CROPPING)


PENATAAN BERGANDA SECARA TUNGGAL
    DIATAS TANAH TERTENTU DALAM WAKTU TERTENTU (SEPANJANG UMUR TANAMAN) HANYA DITANAMI SATU JENIS TANAMAN. SETELAH PANEN, TANAH TERSEBUT DITANAMI LAGI SECARA BERGILIRAN URUTAN (ROTASI)

VARIASI PENATAAN TUNGGAL :
1.BERGILIRAN SECARA BERURUTAN
PADA MUSIM HUJAN DITANAMI PADI DAN PADA MUSIM KEMARAU DITANAMI PALAWIJA, PADI ATAU BERO TERGANTUNG PADA PENGAIRAN, IKLIM DAN SEBAGAINYA
2.BERGILIRAN SECARA URUTAN DAN GLEBAKAN
PETANI MEMBAGI TANAH SAWAHNYA MENJADI DUA UNTUK MENGURANGI RESIKO,SEBAGIAN DIKELOLA SEBAGAI SAWAH AN SEBAGIAN SEBAGAI TEGAL DENGAN TANAMAN YANG COCOK DENGAN SISTEM BERGILIR BERURUTAN. SETELAH BEBERAPA TAHU BAGIAN YANG DIJADIKAN TEGAL DIJADIKAN SAWAH KEMBALI, KARENA ITU DISEBUT GLEBAKAN
3.BERGILIRAN SECARA BERJAJAR ATAU PARALEL TAPI TIDAK MENGANUT SISTEM GLEBAKAN
PADA MUSIM HUJAN SELURUH SAWAH DITANAMI PADI, TAPI PADA MUSIM KEMARAU ADA YANG DIBIARKAN KOSONG,DITANAMI PADI GADU ATAU PALAWIJA



4.PENATAAN TANAMAN SECARA BERLADANG
SELAMA BEBERAPA TAHUN TERUS MENERUS DITANAMI PADI GOGO ATAU TEMBAKAU, KEMUDIAN DIBELUKARKAN KEMBALI AGAR MENJADI SUBUR LAGI
5.PENATAAN TANAMAN SECARA GLEBAKAN DIATAS SAWAH TADAH HUJAN
SAWAH TADAH HUJAN YANG SETELAH BEBERAPA TAHUN TERUS MENERUS DIGUNAKAN SEBAGAI SAWAH,DIRUBAH MENJADI TANAH TEGALAN YANG DITANAMI PALAWIJA

PENATAAN BERGANDA SECARA CAMPURAN
    MENANAM BEBERAPA JENIS ATAU VARIETAS SECARA BERCAMPUR DAN BERSAMA-SAMA DIATAS SUATU BIDANG TANAH.

VARIASINYA :
1.PENANAMAN CAMPURAN SECARA ACAK-ACAKAN (MIXED CROPPING)
PENATAAN BERBAGAI JENIS TANAMAN SECARA BERSAMAAN DAN TIDAK TERATUR SEHINGGA KURANG NAMPAK SEBAGAI PERGILIRAN TANAMAN (CONTOH : PEKARANGAN)
2.PENATAAN PERTANAMAN SECARA TUMPANGSARI (INTERCROPPING)
PENANAMAN CAMPURAN DUA ATAU LEBIH VARIETAS DARI SATU JENIS TANAMAN. MISALNYA PADI DENGAN KETAN
3.PENATAAN PERTANAMAN SELA
PENANAMAN DUA ATAU LEBIH TANAMAN YANG BELAINAN SIFAT, UMUR DAN SEBAGAINYA. CONTOH : TANAMAN KACANG TANAH DISELA-SELA TANAMAN KETELA POHON ATAU PADI GOGO DISELA-SELA KARET
4.TANAMAN SISIPAN
PENANAMAN DUA JENIS TANAMAN BERSAMA-SAMA DIATAS TANAH YANG SAMA TAPI WAKTU TANAM DAN PEMUNGUTAN HASIL TIDAK SAMA. SERING JUGA DISEBUT PERTANAMAN TUMPANG TINDIH ATAU PENETAAN SECARA PEMASANGAN GENTENG

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...