Thursday 14 June 2012

Sistematika dan budidaya alpukat

cara budidaya alpukat
Keberadaan tanaman alpukat telah cukup lama di Indonesia, sekitar dua abad yang lalu. Pengembangan tanaman alpukat di tanah air tampaknya belum merata. Buah alpukat merupakan buah yang memiliki nilai nutrisi, kandungan lemak, dan energi buah yang tinggi. Buah alpukat bukan hanya sekedar sumber vitamin dan mineral, tetapi dapat pula dijadikan bahan pangan dan penyedia energi.
Namun masyarakat kita, khususnya masyarakat kota, hanya sekedar menkonsumsi buah alpukat dalam bentuk sari juice buahnya bersama sirop dan penyedap lain. Pola konsumsi hanya minum buah alpukat seyogianya dapat diubah menjadi pola konsumsi makan buah alpukat, khususnya bagi masyarakat di daerah wilayah dataran tinggi dan desa terpencil.
Dalam perdagangan dunia, buah alpukat merupakan komoditas buah yang penting; volume perdagangannya menempati urutan kelima susudah jeruk, pisang, nenas, dan mangga. Pengembangan tanaman alpukat di tanah air pada era agribisnis saat ini kiranya akan dapat memberikan manfaat dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat dan ekonomi, khususnya dalam usaha perbaikan kesehatan gizi, serta sosial ekonomi dan lingkungan hidup.
Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain.
Tanaman alpukat bukan tanaman asli Indonesia, tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.

JENIS TANAMAN ALPUKAT

Klasifikasi lengkap tanaman alpukat adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Ranales
Keluarga : Lauraceae
Marga : Persea
Varietas : Persea americana Mill
Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3 tipe keturunan/ras, yaitu:
- Ras Meksiko
Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador beriklim semi tropis dengan ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl. Ras ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Masa berbunga sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah kecil dengan berat 100-225 gram, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya tipis dan licin. Biji besar memenuhi rongga buah. Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling tinggi. Ras ini tahan terhadap suhu dingin.
- Ras Guatemala
Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub tropis dengan ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl. Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5 derajat C). Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yang cukup besar, berat berkisar antara 200-2.300 gram, kulit buah tebal, keras, mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil). Masak buah antara 9-12 bulan sesudah berbunga. Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam rongga, dengan kulit biji yang melekat. Daging buah mempunyai kandungan minyak yang sedang.
- Ras Hindia Barat
Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian di bawah 800 m dpl. Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah, dengan toleransi sampai minus 2 derajat C. Daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang dibandingkan dengan kedua ras yang lain. Buahnya berukuran besar dengan berat antara 400-2.300 gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal. Buah masak 6-9 bulan sesudah berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping biji kasar. Kandungan minyak dari daging buahnya paling rendah.
Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Varietas unggul

Sifat-sifat unggul tersebut antara lain produksinya tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit buahnya licin. Sampai dengan tanggal 14 Januari 1987, Menteri Pertanian telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu alpukat ijo panjang dan ijo bundar. Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain:
  • Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar 6-8 m.
  • Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dengan tepi rata, alpukat ijo bundar bulat panjang dengan tepi berombak.
  • Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan, alpukat ijo bundar terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan lahan.
  • Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo bundar 0,3-0,4 kg
  • Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform), alpukat ijo bundar lonjong (oblong).
  • Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak, alpukat ijo bundar enak, gurih, agak kering.
  • Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8 cm), alpukat ijo bundar 7,5 cm.
  • Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14 cm), alpukat ijo bundar 9 cm.
  • Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata 50 kg), alpukat ijo bundar 20-60 kg/pohon/tahun (rata-rata 30 kg).

2) Varietas lain

Varietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang. Beberapa varietas alpukat yang terdapat di kebun percobaan Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar, dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter, mexcola, duke, ryan, leucadia, queen dan edranol.

3) Botani tanaman alpukat

Tanaman alpukat (Persea americana Mill atau Persea gratisima Gaertin) wujud atau bentuk pohonnya bermacam-macam, mulai dari pohon lurus dengan batang yang kokoh kuat sampai pohon-pohon yang lebih kecil merimbun seperti semak. Tanaman alpukat asal biji dapat mencapai ketinggian 15 m - 20 m, sedangkan tanaman alpukat hasil mengenten dan mengokulasi lebih rendah. Batangnya alpukat bercabang rendah dengan tajuk pohon berdaun rapat. Daunnya alpukat berwarna hijau tua, berbentuk runcing sampai agak melebar, sepanjang 10 cm - 20 cm, daun-daun muda berwarna agak kemerah-merahan atau merah anggur.
Bunga alpukat berjenis kelamin dua, tumbuh tersusun dalam malai pada tunas pucuk dan tunas terminal. Bunga alpukat memiliki sifat unik: meskipun berjenis kelamin dua, penyerbukan sendiri tidak pernah terjadi. Tanama alpukat tergolong tanaman yang berbunga banyak. Bunga alpukat memiliki sifat yang disebut dikogami (dichogami), yaitu putik dan benang pada bunga masak secara tidak bersamaan. Bila putik dan benang sari masak secara bersamaan disebut bunga homogami. Bunga dikogami seperti bunga alpukat ini tidak mungkin melakukan penyerbukan sendiri. Putik bunganya berfungsi bila mengalami penyerbukan silang dari bungan pohon lain.
Proses pembuahan pada tanaman alpukat sama dengan tanaman buah-buahan yang lain. Setelah terjadi penyerbukan, yaitu berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik, bila keduanya subur dan masak, terjadilah perkecambahan serbuk sari. Serbuk sari akan berkecambah tumbuh memanjang menjadi tabung sari (pollen tube), lalu bergerak masuk kedalam saluran tangkai putik (canalis stylinus), menuju kandung embrio (saccus embryonalis). Setelah itu, intisari atau sperma bersatu membuat bakal buah, membentuk zygote yang akan tumbuh menjadi embrio. Embrio adalah calon tanaman yang memiliki bakal akar (radicula), bakal batang (cauliculus), dan tunas (plumula). Setelah pembuahan tersebut maka pada stadia awal terjadilah secara cepat pembelahan dan pembesaran sel secara mitosis pada bakal buah (ovarium) dan bakal biji (ovulum). Sel-sel bakal buah akan membentuk jaringan daging dan kulit buah, yang disebut pericarp (pericarpium). Jaringan pericarp ini tersusun oleh tiga lapis jaringan, yaitu jaringan eksocarp, jaringan mesocarp, dan jaringan endocarp. Buah alpukat berukuran kecil sampai besar, beratnya bervariasi antara 100 gr - 2.300 gr; berbentuk beragam, ada yang bulat, bulat lonjong, bulat agak runcing pada tangkai, atau bulat seperti bolam. Buah alpukat dinyatakan sebagai buah yang unik, merupakan satu-satunya buah berlemak dengan komposisi nutrisi dan energi yang tinggi. Selain itu, alpukat masih memiliki sifat unik lainnya, yaitu meskipun telah tua, buah alpukat tidak akan masak di pohon. Sifat buah alpukat ini dimanfaatkan para petani untuk menangguhkan panen. Dengan kata lain, buah alpukat dapat disimpan di pohon.
Alpukat
Persea americana P. Mill.
Nama umum
Indonesia:Alpukat, alpuket, apokat
Inggris:avocado
Melayu:Buah Mentega, Avokado, Apukado
Vietnam:Bo
Thailand:Luk Noei, Awokhado
Pilipina:Abukado
Cina:yiu lie
Persea americana
Alpukat

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Magnoliidae
                         Ordo: Laurales
                             Famili: Lauraceae
                                 Genus: Persea
                                     Spesies: Persea americana P. Mill.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...