cara budidaya alpukat
Keberadaan tanaman alpukat telah
cukup lama di Indonesia, sekitar dua abad yang lalu. Pengembangan
tanaman alpukat di tanah air tampaknya belum merata. Buah alpukat
merupakan buah yang memiliki nilai nutrisi, kandungan lemak, dan energi
buah yang tinggi. Buah alpukat bukan hanya sekedar sumber vitamin dan
mineral, tetapi dapat pula dijadikan bahan pangan dan penyedia energi.
Namun masyarakat kita, khususnya masyarakat kota, hanya sekedar
menkonsumsi buah alpukat dalam bentuk sari juice buahnya bersama sirop
dan penyedap lain. Pola konsumsi hanya minum buah alpukat seyogianya
dapat diubah menjadi pola konsumsi makan buah alpukat, khususnya bagi
masyarakat di daerah wilayah dataran tinggi dan desa terpencil.
Dalam perdagangan dunia, buah alpukat
merupakan komoditas buah yang penting; volume perdagangannya menempati
urutan kelima susudah jeruk, pisang, nenas, dan mangga. Pengembangan
tanaman alpukat di tanah air pada era agribisnis saat ini kiranya akan
dapat memberikan manfaat dan meningkatkan berbagai aspek kehidupan
masyarakat dan ekonomi, khususnya dalam usaha perbaikan kesehatan gizi,
serta sosial ekonomi dan lingkungan hidup.
Tanaman alpukat merupakan tanaman buah
berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa
Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega,
jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain.
Tanaman alpukat bukan tanaman asli
Indonesia, tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika
Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi
antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas
alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh
varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi
masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.
JENIS TANAMAN ALPUKAT
Klasifikasi lengkap tanaman alpukat adalah sebagai berikut:Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Ranales
Keluarga : Lauraceae
Marga : Persea
Varietas : Persea americana Mill
Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3 tipe keturunan/ras, yaitu:
- Ras Meksiko
Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan
Equador beriklim semi tropis dengan ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl.
Ras ini mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Masa berbunga
sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah kecil dengan berat
100-225 gram, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya tipis
dan licin. Biji besar memenuhi rongga buah. Daging buah mempunyai
kandungan minyak/lemak yang paling tinggi. Ras ini tahan terhadap suhu
dingin.
- Ras Guatemala
Berasal dari dataran tinggi Amerika
Tengah beriklim sub tropis dengan ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl.
Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5 derajat
C). Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yang cukup besar,
berat berkisar antara 200-2.300 gram, kulit buah tebal, keras, mudah
rusak dan kasar (berbintil-bintil). Masak buah antara 9-12 bulan sesudah
berbunga. Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam
rongga, dengan kulit biji yang melekat. Daging buah mempunyai kandungan
minyak yang sedang.
- Ras Hindia Barat
Berasal dari dataran rendah Amerika
Tengah dan Amerika Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian di
bawah 800 m dpl. Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah, dengan
toleransi sampai minus 2 derajat C. Daunnya tidak berbau adas, warna
daunnya lebih terang dibandingkan dengan kedua ras yang lain. Buahnya
berukuran besar dengan berat antara 400-2.300 gram, tangkai pendek,
kulit buah licin agak liat dan tebal. Buah masak 6-9 bulan sesudah
berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping biji
kasar. Kandungan minyak dari daging buahnya paling rendah.
Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:1) Varietas unggul
Sifat-sifat unggul tersebut antara lain
produksinya tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam
berbentuk oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan
tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit
buahnya licin. Sampai dengan tanggal 14 Januari 1987, Menteri Pertanian
telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu alpukat ijo panjang
dan ijo bundar. Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain:
-
Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar 6-8 m.
-
Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dengan tepi rata, alpukat ijo bundar bulat panjang dengan tepi berombak.
-
Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung pada lokasi
dan kesuburan lahan, alpukat ijo bundar terus-menerus, tergantung pada
lokasi dan kesuburan lahan.
-
Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo bundar 0,3-0,4 kg
-
Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform), alpukat ijo bundar lonjong (oblong).
-
Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak, alpukat ijo bundar enak, gurih, agak kering.
-
Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8 cm), alpukat ijo bundar 7,5 cm.
-
Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14 cm), alpukat ijo bundar 9 cm.
-
Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata 50 kg), alpukat ijo bundar 20-60 kg/pohon/tahun (rata-rata 30 kg).
2) Varietas lain
Varietas alpukat kelompok ini merupakan
plasma nutfah Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi, Tlekung,
Malang. Beberapa varietas alpukat yang terdapat di kebun percobaan
Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar, dickson,
butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter,
mexcola, duke, ryan, leucadia, queen dan edranol.
3) Botani tanaman alpukat
Tanaman alpukat (Persea americana Mill
atau Persea gratisima Gaertin) wujud atau bentuk pohonnya
bermacam-macam, mulai dari pohon lurus dengan batang yang kokoh kuat
sampai pohon-pohon yang lebih kecil merimbun seperti semak. Tanaman
alpukat asal biji dapat mencapai ketinggian 15 m - 20 m, sedangkan
tanaman alpukat hasil mengenten dan mengokulasi lebih rendah. Batangnya
alpukat bercabang rendah dengan tajuk pohon berdaun rapat. Daunnya
alpukat berwarna hijau tua, berbentuk runcing sampai agak melebar,
sepanjang 10 cm - 20 cm, daun-daun muda berwarna agak kemerah-merahan
atau merah anggur.
Bunga alpukat berjenis kelamin dua,
tumbuh tersusun dalam malai pada tunas pucuk dan tunas terminal. Bunga
alpukat memiliki sifat unik: meskipun berjenis kelamin dua, penyerbukan
sendiri tidak pernah terjadi. Tanama alpukat tergolong tanaman yang
berbunga banyak. Bunga alpukat memiliki sifat yang disebut dikogami
(dichogami), yaitu putik dan benang pada bunga masak secara tidak
bersamaan. Bila putik dan benang sari masak secara bersamaan disebut
bunga homogami. Bunga dikogami seperti bunga alpukat ini tidak mungkin
melakukan penyerbukan sendiri. Putik bunganya berfungsi bila mengalami
penyerbukan silang dari bungan pohon lain.
Proses pembuahan pada tanaman alpukat
sama dengan tanaman buah-buahan yang lain. Setelah terjadi penyerbukan,
yaitu berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik, bila
keduanya subur dan masak, terjadilah perkecambahan serbuk sari. Serbuk
sari akan berkecambah tumbuh memanjang menjadi tabung sari (pollen
tube), lalu bergerak masuk kedalam saluran tangkai putik (canalis
stylinus), menuju kandung embrio (saccus embryonalis). Setelah itu,
intisari atau sperma bersatu membuat bakal buah, membentuk zygote yang
akan tumbuh menjadi embrio. Embrio adalah calon tanaman yang memiliki
bakal akar (radicula), bakal batang (cauliculus), dan tunas (plumula).
Setelah pembuahan tersebut maka pada stadia awal terjadilah secara cepat
pembelahan dan pembesaran sel secara mitosis pada bakal buah (ovarium)
dan bakal biji (ovulum). Sel-sel bakal buah akan membentuk jaringan
daging dan kulit buah, yang disebut pericarp (pericarpium). Jaringan
pericarp ini tersusun oleh tiga lapis jaringan, yaitu jaringan eksocarp,
jaringan mesocarp, dan jaringan endocarp. Buah alpukat berukuran kecil
sampai besar, beratnya bervariasi antara 100 gr - 2.300 gr; berbentuk
beragam, ada yang bulat, bulat lonjong, bulat agak runcing pada tangkai,
atau bulat seperti bolam. Buah alpukat dinyatakan sebagai buah yang
unik, merupakan satu-satunya buah berlemak dengan komposisi nutrisi dan
energi yang tinggi. Selain itu, alpukat masih memiliki sifat unik
lainnya, yaitu meskipun telah tua, buah alpukat tidak akan masak di
pohon. Sifat buah alpukat ini dimanfaatkan para petani untuk
menangguhkan panen. Dengan kata lain, buah alpukat dapat disimpan di
pohon.
Alpukat Persea americana P. Mill. | |||||||||||||||
Nama umum
|
Alpukat |
||||||||||||||
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Magnoliidae Ordo: Laurales Famili: Lauraceae Genus: Persea Spesies: Persea americana P. Mill. |
No comments:
Post a Comment