BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Air
merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup.
Begitu juga tanaman,salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar
anatara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang
menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak , kandungan airnya sangat
sedikit. penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak
disiram, tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis,
tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang
digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk
hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih
baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat
Air
merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses
hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan
material-material yang bergerak kedalam tumbuhtumbuhan,melalui dinding sel dan
jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas
bentuk daun, proses membuk dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur
tumbuh-tumbuhan . Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun
morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang
terusmenerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan
pada gilirannya tanaman akan mati.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. mahasiswa
dapat m,engetahui peranan air bagi tanamanØ
2. Mahasiswa dapat mengetahui dampakØ
kekurangan dan kelebihan air bagi tanaman
3. Mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai
pentin bgnya air bnagi tanaman
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sekilas Tentang Sifat Air
Air
adalah basis dari kehidupan kemungkinan besar kehidupan pertama kali berevolusi
di dalam air Itulah sebabnya keberadaan Air dianggap sebagai
kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain. air meliputi sekitar 75%
dari permukaan bumi ini.Di alam, air terdapat dalam tiga bentuk:padat, cairdan
gas. Sel hidup, 70% lebih terdiri dari air,termasuk badan manusia. Kekurangan
air beberapa persen saja sudah cukup membuat badan ini lemah, dan kekurangan
beberapa puluh persen dapat menyebabkan kematian.
Kehidupan
sangat bergantung dari sifat-sifat dari air yang unik dibanding liquid yang
lain. sifat-sifat ini berasal dari struktur dan interaksi
molekul air .Air memiliki apa yang dinamakan ikatan hidrogen yang anehnya cukup
kuat. Ikatan ini memberikan air lebih struktur daripada liquid yang lain, dan
memberikan kohesi yang tinggi yang membantu transport dalam
tumbuhan. Ikatan ini juga memberikan tegangan permukaan air yang cukup kuat,
dan memberikan bentuk butir-butir air. Demikian pula air mempunyai tingkat
adhesi yang tinggi dengan kebanyakan material. Imbibisi (proses merasuknya air
ke dalam struktur berpori-pori) membantu penyerapan air ke dalam biji dan
memecahkan kulit biji sehingga biji tersebut dapat tumbuh.
Ikatan
hidrogen juga menyebabkan air mempunyai kapasitas panas yang tinggi sehingga
dapat berfungsi sebagai tempat penampung panas yang efektif. Pada waktu musim
panas air menampung panas dan pada waktu musim dingin mengeluarkannya perlahan,
sehingga menjaga level temperatur yang stabil yang penting bagi iklim dan
kehidupan. air juga memerlukan energi yang banyak untuk menguap sehingga
memoderasi panas dari matahari, menjaga temperatur ekosistem air, dan menjaga
temperatur organisma dari ekses panas. Air juga mempunyai sifat
anomali, yaitu mengembang ketika didinginkan kurang dari 4 derajat. Hal ini
terjadi karena perubahan struktur air menjadi tetrahedral. Hal ini menjaga air
di kedalaman menjadi beku. Karena berat jenis es lebih ringan, es terbentuk
dipermukaan dulu. Ketika air membeku, panas dibebaskan ke lapisan di bawahnya
dan mengisolasinya. Hal ini juga membuat transisi antara musim tidak terjadi
dengan tiba-tiba.
Air
bersifat polar sehingga melarutkan kebanyakan molekul ionik seperti mineral.Air
digunakan untuk mandi, mencuci, dan oleh tanaman digunakan sebagai
alat transport mineral. Seperti juga air sistem biologi
kebanyakan berada dalam pH netral, dan sebagai
buffer air menjaga keseimbangan pH tersebut, yang sangat penting bagi proses-proses dalam sel.
buffer air menjaga keseimbangan pH tersebut, yang sangat penting bagi proses-proses dalam sel.
2.2
Peranan Air Bagi tumbuhan
Air
yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di
tahan oleh butir-butir tanah . air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang
telah ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun senbelumnya.
Peranan air bagi tumbuhan guna menjamin kelangsungan proses fisiologis dan
biologi pertumbuhannya yaitu :
Ø Merupakan
90 – 95% penyusun tubuh tanaman
Ø Aktivator
enzim
Ø Pereaksi
dalam reaksi hidrolisis
Ø Sumber
H dalam fotosintesis
Ø Penghasil
O2 dalam fotosintesis
Ø Pelarut
dan pembawa berbagai senyawa
Ø Menjaga
Ψp sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel,
Ø mengatur
bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
Ø Pemacu
respirasi
Ø Mengatur
keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
Ø Mendukung
tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
Ø Agensia
penyebaran benih tanaman
Ø Mempertahankan
suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
2.3 Macam-Macam Air
Ø Air
gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat sangat lemah oleh partikel tanah,
dengan cepat turun ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat dimanfaatkan
tanaman
Ø Air
kapiler: terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat longgar
oleh partikel tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap akar
Ø Air
higroskopis: air yang menempati posisi sangat dekat dengan partikel tanah,
diikat sangat kuat, akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap akar
2.4 Faktor-Faktor Mempengaruhi
Kebutuhan Air Pada Tanaman
Banyak
pertanyaan yang mendasar seputar bagaimana menyiram tanaman yang baik. Untuk
menjawab itu, ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan kebutuhan air pada
saat penyiraman, yaitu:
a) Jenis,
Bentuk dan Umur Tanaman
Berdasarkan
kebutuhan air, umumnya ada tiga jenis tanaman, yaitu:
o Jenis
Suka Air, memerlukan air yang cukup banyak untuk dapat hidup dengan baik,
contohnya jenis Adiantum, Begonia, Calathea, Dracaena, Dieffenbachia, Monstera,
Peperomia serta jenis pakis-pakisan.Jenis
o menyukai
air dalam jumlah sedang, memerlukan air yang cukup tapi tidak berlebih untuk
tumbuh dalam kondisi yang sehat, contohnya adalah Aglaonema, Anthurium, Philodendron,
dan lainnya Jenis menyukai
o sedikit
air, merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dalam keadaan
sedikit air, contohnya berbagai jenis tanaman sukulen, kaktus, Sansiviera,
Chryptanthus dan lainnya.
Bentuk
daun juga harus diperhatikan, jika daunnya besar dan tipis, berarti tanaman
tidak kuat kondisi kering dan membutuhkan relatif lebih banyak air dalam
penyiraman. Jika daun ada lapisan lilinnya berarti sedikit tahan akan kondisi
kering. Daun kecil akan menghindari penguapan air saat siang hari. Akan tetapi
penting pula diketahui jenis tanamannya, apakah tanaman menyukai air atau tidak
b) Lokasi
dan Kondisi Sekitar Tanaman
Lokasi
juga mempunyai andil dalam menentukan banyaknya air untuk penyiraman. Tanaman
dalam pot yang diletakkan di bawah naungan dengan yang langsung di bawah sinar
matahari akan mempunyai perbedaan kebutuhan air. Umumnya tanaman yang berada di
daerah naungan membutuhkan jumlah air yang relatif lebih sedikit dari pada
tanaman yang terkena sinar matahari langsung.
Peletakan
tanaman pada sumber air membutuhkan air yang berbeda dengan yang diletakkan di
tengah lapangan terbuka. Peletakan di dekat sumber air merupakan jenis tanaman
yang menyukai kondisi air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Jenisnya pun
berbeda dengan tanaman yang tahan akan sinar matahari.
c) Jenis
Media Tanam
Media
merupakan material yang bersentuhan langsung dengan akar, bagian tanaman yang
sangat penting untuk penyerapan air dan unsur hara lainnya. Media tanaman yang
umum digunakan adalah tanah, humus, sekam, cocopeat, pasir malang, dan akar
pakis. Masing-masing mempunyai daya ikat air yang berbeda. Humus mengandung
banyak sisa-sisa bagian tanaman yang membusuk. Biasanya bersifat menahan air.
Tetapi jika diletakkan di area terbuka, humus mudah kering dan berbentuk
serpihan2/butiran2 halus.
Sekam
yang umumnya digunakan adalah jenis sekam biasa dan sekam bakar. Bentuknya yang
berupa butiran-butiran sekam kasar membantu tanah dalam memperbaiki struktur
tanah hingga menjadi remah-remah tidak padat sehingga air dapat mengalir dengan
lancar. Untuk itu media tanam sekam murni relatif cocok untuk tanaman hias pada
pot, atau campuran media tanam pada musim hujan agar air tidak merusak akar
yang akan mengakibatkan busuk akar.
Cocopeat
relatif dapat menyimpan air hingga penggunaan media dengan campuran bahan ini
sangat tepat saat musim kering, tetapi jangan biarkan media ini terlampau
kering. Beda dengan pasir malang yang lebih bersifat tidak menahan air. Sangat
cocok digunakan sebagai campuran media tanam pada musim hujan. Tak jarang untuk
penanaman sering kali media tersebut dicampur dengan jumlah tertentu. Oleh
karena itu penting mengetahui sifat media terhadap daya pegang air untuk
mendapat media yang ideal dengan jenis tanaman yang hendak ditanam.
d) Besar
Kecilnya Pot
Terkait
dengan tingkat kelembaban media dalam pot. Pot kecil akan mempunyai tingkat
kelembaban yang lebih kecil jika dibandingkan dengan media pada pot yang besar.
Tepai pot besar mempunyai kelebihan dalam pertumbuhan akar tanaman. Banyaknya
ruang yang tersedia dapat memberikan ruang yang cukup untuk bernafasnya akar.
e) Musim
Dua
musim utama di Indonesia, musim kering dan musim hujan, akan mempengaruhi
penyiraman terhadap tanaman. Musim kering tanaman harus diperiksa apakah
memerlukan penyiraman satu-dua hari sekali sedangkan musim hujan apakah harus
disiram setiap hari atau tidak.
2.5 Pengaruh
Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Pertumbuhan
tanaman didefinisikan sebagai bertambah besarnya tanaman yang diikuti oleh
peningkatan berat kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan
sel, perbesaran sel dan diferensiasi sel Kekurangan air pada tanaman terjadi
karena ketersediaan air dalam media tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan
atau kombinasi kedua faktor tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air
cukup tersedia, tanaman dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini
terjadi jika kecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui
proses transpirasi .
Kehilangan
air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang mtidak dapat
dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO2 dan
kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata daripada melalui
kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat
peka terhadap cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan
perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya.
Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan stomata.
Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air
cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif
dalam fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya
terhadap hasil.
Martin,
Tenorio dan Ayerbe (1994) menjelaskan bahwa cekaman air yang terjadi pada paruh
kedua dari siklus hidup tanaman ercis mengakibatkan penurunan nilai LAI (leaf
area index) setelah pembungaan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil biji ercis
bila dibandingkan dengan hasil pada musim tanam sebelumnya, dimana curah hujan
selama paruh pertama siklus hidupnya lebih besar. Kekurangan air dapat
menghambat laju fotosintesa, karena turgiditas sel penjaga stomata akan
menurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup.
Penutupan
stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan mengurangi
laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi laju
fotosintesa .Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor yang sangat
penting dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Waktu
antara penyebaran benih dan pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang
tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil penelitian
Turk dan Hal pada tahun 1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa kacang
tunggak berbunga dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang,
tetapi cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduktif
Kedalaman
perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada umumnya
tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih
panjang daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar
air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter
akar .Peningkatan pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai
sedang mungkin sangat penting dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu
tanaman.Hasil penelitian Nour dan Weibel tahun 1978 menunjukkan bahwa
kultivarkultivar sorghum yang lebih tahan terhadap kekeringan, mempunyai
perkaran yang lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah akar tajuk lebih
tinggi daripada lini-lini yang rentan kekeringan.Hasil penelitian Martin,
Tenorio dan Ayerbe (1994) menunjukkan bahwa perakaran tanaman ercis yang
mengalami cekaman air pada paruh kedua dari siklus
hidupnya tidak dapat menjelajahi keseluruhan lapisan tanah
pada kedalaman 45 – 75 cm. Dengan kata lain tanaman ercis tidak dapat
mengekstrak air di bawah kedalaman 70 cm. akibat lebih lanjut cekaman air akan
menurunkan hasil tanaman, dan bahkan tanaman gagal membentuk hasil. Jika
cekaman air terjadi pada intensitas yang tinggi dan dalam waktu yang lama akan
mengakibatkan tanaman.
Tanggap
pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air tergantung fase pertumbuhan
saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese
pertumbuhan vegetatif yang cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan
dengan jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan lainnya. Proses-proses
fisiologi yng mengakibatkan perubahan hasil karena cekaman air, digambarkan
oleh Hsio dkk. tahun 1976 seperti pada gambar berikut.
Untuk
mengetahui apakah tanaman cukup air atau tidak, dapat melihat gejala-gejala
yang ditampakkan oleh tanaman. Diantaranya adalah:
a. Pengecekan
media tanam:
Ø Jika
media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air
Ø Periksa
dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengan kedalaman 1,5-3cm. Jika kering
maka kelembaban tanaman rendah dan tanaman perlu disiram.
b. Gejala
fisiologis tanaman:
Ø Tanaman
layu dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman kekurangan air.
Periksa media dan gejala lain apakah disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman
lainnya.
Ø Pinggiran
daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman kekurangan air
Ø Jika
berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
Ø Jika
daun ujungnya coklat, kemungkinan besar kelebihan air.
Ø Dalam
media yang terlalu lembab, akar akan membu. Dampak kandungan lengas pada perkembangan sistem perakaran
2.6 Dampak Kelebihan Air pada Tanaman
Kelebihan
air pada tanaman biasanya terlihat /terjadi ketika awal musim hujan (akhir
musim kemarau) dan padsa saat pertengfahan musim hujan. Yang sangat berdampak
bagi pertumbuhan tanaman dapat di lihat sebagai berikut:”
Awal musim hujan (akhir musim kemarau)
Ciri,
sinar matahari cukup banyak, suhu udara panas, kelembaban udara absolute (Ah)
tinggi, kelembaban udara relatip (Rh) tinggi, hujan masih jarang terjadi, dan
sumber air tanah maupun air permukaan sedikit. Dampak bagi tanaman yaitu proses
transpirasi (proses pendinginan) terganggu karena tingginya nilai Rh. Keadaan
ini diperparah dengan sulitnya proses pendinginan secara konduksi lewat daun,
karena bahang panas pada fase musim ini juga tinggi. Akibatnya tanaman akan
kepanasan, daun dan batang tanaman nampak layu meski masih nampak hijau. Kalau
kondisi parah ranting dan daun akan menguning dan rontok.
Kesalahan
yang sering dilakukan pada fase ini, melihat tanaman nampak layu timbul
anggapan tanaman kurang air. Padahal kelayuan muncul bukan karena kekurangan
air (seperti pada musim panas), namun akibat terganggunya proses penyerapan air
karena transpirasi terhambat. Dampak selanjutnya gampang diduga, zona akar akan
kelebihan air dan mengundang penyakit.
Pertengahan
musim hujan. Ciri, sinar matahari terhalangi mendung, suhu udara turun,
kelembaban udara absolute (Ah) turun / rendah, kelembaban udara relatip (Rh)
tinggi, frekwensi hujan tinggi, dan sumber air tanah maupun air permukaan
melimpah.
Dampak bagi tanaman antara lain Kelembaban (Rh) tinggi pada suhu yang rendah merupakan kondisi ideal pertumbuhan spora jamur. Tanaman yang tidak sehat atau bagian tanaman yang tua menjadi rentan serangan jamur. Genangan-genangan air pada bagian batang, bonggol, dan daun (bagian-bagian yang kaya karbohidrat) cepat atau lambat akan diserbu jamur.
2.7 Stress Fisiologis Tanaman
Dampak bagi tanaman antara lain Kelembaban (Rh) tinggi pada suhu yang rendah merupakan kondisi ideal pertumbuhan spora jamur. Tanaman yang tidak sehat atau bagian tanaman yang tua menjadi rentan serangan jamur. Genangan-genangan air pada bagian batang, bonggol, dan daun (bagian-bagian yang kaya karbohidrat) cepat atau lambat akan diserbu jamur.
2.7 Stress Fisiologis Tanaman
Stress
air pada tanaman merupakan faktor utama dalam penghambatan produktivitas
tanaman. Proses fisiologis selalu berhubungan dengan air. Hilangnya air dari
jaringan tanaman dapat berpengaruh pada banyak hal, antara lain berkurangnya
tekanan hidrostatik di dalam sel, meningkatnya konsentrasi makromolekul dan
larutan dengan berat molekul kecil. Beberapa aktivitas fisiologis yang
dipengaruhi oleh stress air antara lain sebagai berikut.
a. Pembesaran
dan Pembelahan Sel
Proses
yang paling sensitif terhadap stress air adalah pertumbuhan sel. Pengaruh utama
tampak pada proses fisis. Bila tekanan turgor sel jatuh akibat stress air,
pembesaran sel juga menurun karena kehilangan tekanan di dalam sel. Turgor yang
tinggi dalam jaringan kadang-kadang dijumpai pada malam hari dibanding dengan
pada siang hari. Ketersediaan air tanah juga berpengaruh pada potensi air di
daun dan juga perkembangan/perluasan daun. Stress air yang berkepanjangan dapat
menghambat pembelahan sel (meristem) belum jelas apakah penghambatan tersebut
secara langsung atau tidak langsung.
b. Dinding
Sel dan Sintesis Protein
Dinding
sel tersusun sebagian besar dari selulosa yang merupakan penggabungan dari
molekul glukosa. Sintesis substansi ini tertekan pada kondisi stress air.
Dilaporkan juga penggabungan asam amino ke dalam bentuk protein juga dihambat
oleh stress air, tetapi belum jelas bagaimana stress air berpengaruh terhadap
sintesis protein.
c. Enzim
Defisit
air berpengaruh langsung terhadap level enzim. Pada kondisi stress yang
moderat, level beberapa enzim meningkat, misal enzim hidrolase dan
dehidrogenase. Pada umumnya stress air mengakibatkan menurunnya kadar enzim,
terutama nitrat reduktase. Stress air berpengaruh pada turgor, apakah kemudian
tekanan turgor juga berpengaruh terhadap enzim yang berada di plasma membran,
masih menimbulkan pertanyaan, mungkin bahwa aktivitas ATP ase membran
dikendalikan oleh besarnya turgor, yang juga dinyatakan bahwa potensial membran
tergantung pada turgor. Diduga bahwa perubahan potensial membran dimaksudkan
agar jaringan tanaman dapat mengendalikan reaksi fisiologis, misal penyerapan
bahan-bahan terlarut. Hubungan antara penyerapan sukrosa dan turgor telah
disebutkan di depan. Hal yang serupa dijumpai pada hubungan antara turgor dan
penyerapan K+ pada ganggang Velonia sp, penyerapan K+ meningkat bila turgor sel
menurun dan sebaliknya. Dengan demikian nampak bahwa tekanan turgor memiliki
fungsi ganda dalam proses pertumbuhan. Ia dibutuhkan untuk menekan
dinding/membran sel untuk memberi fasilitas pemecah ikatan kimia dan tahap
berikutnya mengendalikan bahan-bahan terlrut yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
KESIMPULAN
Air
bagi tanaman merupakanØ
bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk
fotosintesis. Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan
yang digunakan untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan
pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah
air yang tepat .Kebutuhan air bagi tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lainjenis tanaman dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya,
kadar air tanah dan kondisi cuaca
peranan air bagi tumbuhan sangat besar diantaranya
peranan air bagi tumbuhan sangat besar diantaranya
untuk
pemakaian evapotranspirasi ,di gunakan untuk proses asimilasi, sebagai
pengangkut unsure harav , sebagai pengatur tegangan sel, dan sebagai bagian
dari tanamaan baik sebagai penyusun jaringan ,maupun sebagai penolonng sifat
sifat bahan-bahan penyusun jaringan tersebut.
Kekurangan
air bagi tanaman dapat menyebabkan aktivitas prposes vaktivitas dan fisiologis
tanaman terhambat bahkan tidaka kan berjalan, tanaman yang kekuirangan air akan
menyebabkan tanaman layu dan akhirnya akan menyebabkan kematian pada tanaman
Karen jaringan-jaringan tanaman tidak lagi berfungsi dengan baik. Sedangkan
kelebihan air pada tanaman akan meyebabkan permukaan tanah tempat tanaman hidup
akan lembab karena kelebihan air, keaaadaan lembab tersebut akan memunculkan
mikro organisme jamur yang akan mengakibatkan tumbuhnya penyakit bagi tanaman.
3.2
SARAN
Untuk dapat meningkatkan produksi pertanian, maka
sebaiknya setiap pelaku usaha tani agar dapat menerapkan teknologi-teknologi
yang dianjurkan oleh para penyuluh pertanian. Karena dengan menggunakan
teknologi-teknologi terbaru maka hasil pertanian kita dapat di tingkatkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Aak,
1983,Dasar-Dasar Bercocok Tanam,kanisus, Yogyakarta.
Arsyad sofyan.dkk,1983,Ilmu iklim dan Pengairan. C.v yasaguna.
Hasil browsing dari internet
Arsyad sofyan.dkk,1983,Ilmu iklim dan Pengairan. C.v yasaguna.
Hasil browsing dari internet
No comments:
Post a Comment