Monday 11 June 2012

Cara Meningkatkan Produksi Kakao Melalui Teknologi Sambung Samping


Pada umumnya kakao diperbanyak dengan biji, hal ini menyebabkan terjadinya keragaman tanaman yang heterogen.   Rata-rata produktivitas tanaman kakao di Kabupaten Kolaka sebesar 520 kg/ha/thn, masih jauh di bawah rata-rata potensi yang diharapkan sebesar 4.000 kg/ha/thn. Hal tersebut disebabkan  sekitar 30% merupakan tanaman tua yang berasal dari biji dan tidak menggunakan bahan tanam unggul.
Oleh karena itu salah satu teknologi yang bisa dilakukan adalah peremajaan tanaman kakao tua  dan tanaman yang tidak produktif dengan menggunakan bahan tanam unggul melalui teknologi sambung samping. Teknologi tersebut mudah dilaksanakan oleh petani sendiri karena tidak rumit.
Cara Menyambung
  1. Siapkan entris yang berwarna hijau kecoklatan  3-5 mata tunas.
  2. Potong miring bagian bawah entris sepanjang 3-5 cm, dan pada bagian sebelahnya dipotong miring sepanjang 2-3 cm.
  3. Entris yang telah disiapkan dimasukkan secara hati-hati kedalam tapak sambungan dengan membuka lidah torehan.
  4. Pastikan, bagian torehan yang panjang menghadap ke arah kayu tapak sambungan dan torehan pendek mengarah ke kulit pohon.
  5. Pada tanaman kakao yang sehat,  buat tapak sambungan pada ketinggian +45-75 cm dari pangkal batang kakao. Sedangkan pada kakao yang sakit, sambungan dapat dibuat pada chupon dewasa atau melakukan sambung pucuk pada chupon muda.
  6. Bungkus entris dengan plastik sampai tertutup secara kesuluruhan.
  7. Ikatlah dengan tali rapiah  dan pastikan air hujan tidak masuk pada bidang sambungan.

Pemeliharaan Sambungan
  1. Plastik dibuka pada umur 21-30 hari setelah proses penyambungan, dan ikatan tali bagian bawah dibiarkan agar sambungan dapat melekat kuat.
  2. Semprot dengan insektisida dan fungisida  dengan dosis 2 cc/liter air.
  3. Potong pucuk sambungan setelah berumur 3 bulan atau panjang tunas sudah mencapaI 45 cm, dan tinggalkan 3-5 mata tunas untuk pembentukan dahan-dahan utama.
  4. Pemupukan dilakukan setelah umur sambungan mencapai 4-6 bulan, diikuti pemupukan lanjutan 2 kali setahun (awal dan akhir musim hujan).
  5. Potong miring (450) pohon utama pada saat sambungan sambungan berumur 9 bulan. Pemotongan dilakukan kira-kira 45-60 cm di atas tempat penyambungan.
  6. Bagian potongan diolesi dengan obat luka yang mengandung TAR (Shell Tree Wound Dressing).
  7. Lakukan pemangkasan pemeliharaan setiap bulan atau disesuaikan dengan kondisi pertunasan tanaman.
  8. Lakukan pemangkasan produksi setiap tahun dengan memangkas cabang-cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang mati
  9. Pertahankan tinggi pohon kakao 3-4 meter agar memudahkan panen dan perawatan kebun
Produksi Kakao Hasil Sambung Samping
Produksi kakao di Desa Lambandia, Kab. Kolaka setelah 3 tahun disambung samping  menjadi 2.500 kg/ha/thn atau meningkat sebesar 381%, yang sebelum dilakukan sambung samping hanya 520 kg/ha/thn.
Pendapatan Petani dengan Teknologi Sambung Samping
Pendapatan petanipun  meningkat dari Rp. 5.200.000/ha/thn menjadi Rp. 50.000.000/ha/thn atau meningkat sebesar 961%. Peningkatan pendapatan terjadi karena adanya peningkatan produksi dan harga jual biji kakao kering.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...