Aksanti (27)
ibu muda di Palopo, Sulawesi Selatan melahirkan bayi mirip cumi-cumi.
Malangnya, bayi laki-laki yang belum sempat diberi nama ini meninggal, kemarin.
Orangtua bayi
malang ini hanya bisa pasrah kehilangan buah hati mereka yang hanya mampu bertahan
selama satu minggu setelah lahir normal di RSUD Sawerigading Palopo.
Saat ditemui di
rumah kontrakannya, Jalan Patiandjala, Lingkungan SempowaE, Kelurahan
Dangerakko, Kecamatan Wara, Aksanti masih berduka setelah buah hatinya
meninggal dunia. “Anak saya hanya mampu bertahan selama empat hari di rumah
sakit,” kata Aksanti kepada Sindo yang ikut melayat ke rumah duka, kemarin.
Aksanti mengaku
melahirkan normal dalam usia kandungannya sembilan bulan tujuh hari. Dia sempat
dirawat satu hari di bangsal bersalin RSUD Sawerigading Palopo dan bersalin
secara normal. “Saya dan suami pasrah menerima takdir bayi kami meninggal
dunia, karena mungkin sudah jalan terbaik dia dipanggil Allah SWT,” ujarnya.
Menurut dia,
bayinya yang memiliki berat 3,4 kilogram, memiliki wajah dan kepala mirip
cumi-cumi dengan satu bola mata yang bulat dan membesar. Bayinya juga memiliki
dua kaki dan tangan, namun kakinya memiliki anggota badan lainnya yang
menjuntai mirip ‘sirip’ cumi-cumi.
“Wajah anak
saya menyerupai cumi-cumi dengan satu bola mata yang bulat besar. Setiap
menangis, mata bayi saya mengeluarkan darah, sehingga kondisinya sangat
menyedihkan,” kisah Aksanti.
Bahkan kata
dia, selama hamil, dia tidak pernah ngidam seperti laiknya wanita hamil
lainnya. “Saya juga tidak pernah mimpi macam-macam atau ngidam cumi-cumi,
tetapi bayi saya lahir wajahnya menyerupai cumi-cumi dan sebagian tubuhnya,
terutama kedua kakinya memiliki sirip seperti cumi-cumi yang menjuntai,” kisah
Aksanti.
Sejumlah
tetangga Aksanti, mengakui bayi yang dilahirkan pasangan suami istri Aksanti
dan Bahrum, sangat mirip cumi-cumi, terutama kepala dan kakinya. “Kami sempat
melihat bayinya saat keluar dari rumah sakit, tetapi bayinya hanya mampu
bertahan empat hari,” kata Ikbal, tetangga dekat keluarga Aksanti.
Sementara itu,
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Palopo, dr Ishaq Iskandar, mengaku kaget
mendengar informasi seorang pasien bersalin di RSUD Sawerigading Palopo,
melahirkan bayi berwajah dan berkepala mirip cumi-cumi.
Ishaq
menjelaskan kasus persalinan bayi mirip cumi-cumi ini, merupakan kasus
persalinan pertama yang ditangani dokter RSUD Palopo. Namun kata dia, dalam
ilmu kedokteran, kelahiran bayi mirip cumi-cumi itu dianggap bayi lahir dalam
kondisi cacat bawaan dari rahim yang disebabkan berbagai faktor.
Misalnya
kelainan kongetial meliputi kelainan pertumbuhan struktur bayi yang disebabkan
berbagai faktor, seperti genetik, lingkungan atau pengaruh bahan kimia yang
dikonsumsi ibu bayi selama masa hamil. “Kami tidak bisa memastikan penyebabnya
apa, tetapi bayi Aksanti lahir dalam kondisi cacat bawaan lahir,” kata Ishaq.
Menurut dia,
untuk mengetahui penyebabnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun
karena keterbatasan peralatan di RSUD, maka tim dokter kesulitan menangani bayi
tersebut dan meneliti lebih jauh penyebab cacat bawaan yang diderita bayi
malang itu. “Apalagi, bayi ini telah meninggal dalam usia empat hari,” katanya.
No comments:
Post a Comment